Share

Menculik

Regan sudah marah sampai diubun-ubun gara-gara cewek tak tahu malu itu. Dia yakin itu perbuatan Rena rekan bisnis yang ambisius terhadapnya. Regan kini sudah mendapat info dari Delon tentang kejadian di pesta ia segera naik menuju ruangannya. Sesampainya sudah amplop tali coklat diatas meja. 

Regan mengambil amplop dan membukanya saat sedang mulai membaca ia mendengar ada ketokan.

"Masuk."

"Elo Del, ngapain pake ketok segala."

"Gue takut ada orang lain disini."

"Elo pikir gue bawa Shafa."

"Mungkin."

"Dasar."

"Makasih atas kerja lo sob. Tar gue tf bonus lo."

"Thanks brow. Gue balik kerja dulu."

Regan mengangguk dan duduk dan melihat beberapa foto skandal dari Rena dia sudah berfikir memang wanita itu pelakunya.

Regan sudah gatal ingin membalas pada wanita kurang ajar itu. 

Ditempat lain

"Hahhaha. Hayo mana mobil elo Rena sayang." Ucap temen Rena

"Shit! Dia benar susah gue taklukin."

"Nyerah lo."

"Nggaka da nyerah buat seirang Rena. Gue akan lakuin sesuatu hingga buat dia bertekuk lutut sama gue."

"Jangan terlalu ngayal tar jatuh sakit."

"Elo ngledek gue."

"Buktinya elo kalah kan."

"Cih liat saja nanty."

Rena sedang menyusun rencana buat nyulik istri dari Regan. Apapun dia lakukan agar Regan bisa dalam pelukannya.

Diapartemen

Shafa sedang asyik membuat kue brownis. Tiba-tiba ada sebuah ketokan dari pintu. Shafa pikir adalah suaminya. Dia bergegas cuci tangan dan segera membuka pintu saat sampai ia membuka dan terkejut ternyata bukan Regan tapi..

"Lepas.. lepasin aku. kalian siapa." Shafa berteriak

"Ikut saja nona."ucap orang berbadan tegap memakai baju warna hitam memegangi bahu Shafa.

Shafa nyerah karena merasa kalah karena mereka berotot besar. Shafa dibawa dua orang itu kedalam mobil entah kemana.

Dikantor Regan saat memimpin rapat terluhat gusar dan gelisah pikirannya tertuju pada isttinya. Regan mencoba telpon Shafa tapi tak diangkat. 

"Kenapa Re."

"Sepertinya ada sesuatu gue gelisah ningggalin Shafa sendiri."

"Ya udah gue anter elo pulang."

"Oke gue akhiri dulu rapatnya."

"Permisi semua kita akhiri rapat kali ini jika ada waktu lagi kita bahas kembali terimakasih."

Regan dan Delon menuju apartement Regan sesampainya disana ia segera mencari istri.

"Sayang kamu dimana?"

"Gimana Re?"

"Gue udah cari nggak ada. Ponselnya ada dikamar."

Saat mereka meikirkan dimana Shafa tiba-tiba ponsel Regan berbunyi

"Haloo."

"Selamat sore tuan Regan terhormat."

"Haloo siapa ini."

"Anda tak mengenali suara sexy ku tuan."

"Sialan. Ngapain lo telpon gue."

"Coba denger suara ini."

"Mas tolongin Shafa."

Deg

Regan teras lemas lututnya ia sekarang berfikir jika Shafa bersama wanita itu.

"Kerahkan anak buah bawa wanita sialan itu kemari." Ucap Regan yang terlihat marah. 

Delon tahu jika terjadi sesuatu ia segera mengerahkan anak buah mengikuti Gps yang ada dikalung istri Regan.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status