Keesokan harinya,
Regan bersiap menuju lokasi syuting seprti biasa. Dan didepan apartement sudah setia manager artisnya.
Ceklek
"Ayo boy."
Regan nenggangguk dan menyerahkan kunci mobilnya. Kedua pemuda tampan itu meluncur kelokasi. Sesampainya Regan clengak clinguk liat situasi dan mencari seseorang itu.
"Lo pasty cari cewek itu ya, dia belum dateng mungkin bentar."
"Lama-lama elo jadi tukang ramal ya."
Kini Regan sudah dimakeup dan berganty baju, pesonanya mampu mengikat seluruh crew syuting.
"Eh kedip, elo hanya bayangan." Ucap mua
"Ihhh ganggu aja, yang penting masih bisa nenonton indah ciptaan tuhan." Ucap crew
Sorotan tajam Regan mampu meluluhkan yang ada didepannya. Dan saat Regan sudah berakting dengan kemampuannya bela diri.
Setelah 1 jam syuting, Regan lelah dan mencoba istirahat sejenak tiba-tiba ada seseorang memanggilnya.
"Tu- tuan." Ucap wanita
Regan mencoba melihat siapa yang memanggilnya.
"Oh elo. Kenapa."
"Katanya saya suruh nemui tuan."
"Nanty gue tunggu diapartement jam 7 malam." Dan akhirnya Regan sudah memejamkan matanya.
Wanita itu meninggalkan Regan tapi entah mengapa ia merasa tak asing demgan wajah Regan.
15 menit sudah Regan tidur dan dibangunkan manager artis aliyas sahabatnya dari SMA bernama Delon.
"Boy, ayo bangun pulang."
Regan mengerjap-ngerjap mengembalikan nyawanya tersebut.
"Bisa-bisqnya elo tidur ditempat begini."
"Ayo buruan."
Setengah jam perjalanan mereka menuju apartemennya. Setelah sampai Delon berpamitan untuk bertemu dengan kekasihnya.
DiApartement mewah milik Regan terlihat dia sedang asyik main game hingga saat ada bel ia tak mendengar. Pada akhirnya ada suara telpon membuat kegiatannya berhenti.
"Haloo. Siapa."
"Tuan, tolong buka pintu aprtementnya, saya su-." Belum sampai melanjutkan omongan ternyata sudah putus sambungan telpon dan..
Ceklek
"Oh akhirnya elo datang juga, masuklah."
"Duduklah, nih baca." Ucap Regan memberikan kertas beserta materai dan bolpoint.
"Ini apa tuan."
"Elo udah bacakan masih tanya pula."
"Iya udah, tapi tolong jelaskan maksudnya tuan Regan." Ucap wanita dengan sedikit agak meninggi suaranya
"Gue pengen kita nikah kontrak selama setahun."
"Apa!"
"Tenang gue nggak akan nyentuh elo, meski suami istri." Ucap Regan sambil menatap tajam
"Ok." Wanita itu mengulurkan tangan deal pada Regan.
"Oh ya nama elo siapa ya?"
"Shafa." Ucap shafa ketus
"Jutek amat lo." Regan bejalan mendekat pada tubuh Shafa. Dan tak tahu kenapa jantung keduanya berdetak sangat cepat. Tiba-tiba kacamata yang bertengger diwajah cantik ,putih mulus itu diambil Regan. Betapa terkejutnya Regan akan indahnya ciptaan Tuhan.
Dan berkata..
"Ini lebih cantik jika elo nggak memakainya." Ucap Regan kembali duduk. Membuat tubuh Shafa tak bergeming dan masih mematung.
"Tanda tanganlah, fa."
Shafa segera tanda tangan dan mengambil kacamata yang diambil Regan. Regan dengan sifat usilnya menaruh kacamata shafa di dalam baju Regan.
"Kembaliin tuan Regan." Ucap shafa dengan kesal
"Hahahaha coba saja kalau berani."
Setelah 10 menit Regan menghentikan aksi usilnya. Sekarang Regan sudah menyuruh Shafa untuk pulang.
"Fa, besok ikut gue kerumah orang tua gue aktinglah sebaik mungkin. Gue jemput elo mana alamat elo."
"Gue message aja besok alamatnya."
"Ok." Shafa akhirnya bisa pulang dengan lega. Sebelumnya ia berhenti di minimarket membeli cemilan untuk nanty malam.
Sampai dirumahnya.
Ia mengingat wajah Regan, "dia mirip sekali dengan Regan ku." Ucap Shafa dikamarnya yang terlentang dikasur empuknya sambil memandang langit-langit kamar.
"Oh tuhan, ada apa ini? Siapa dia sebenarnya seperti ada sesuatu diwajah yang tak asing bagiku."
Pukul 6 malam Regan sudah bersiap mengganti pakaian dengan lebih karena akan bertemu dengan keluarga besarnya. Disisi lain Regan juga sudah mengirim gaun untuk Shafa pakai malam ini. Dirumah sederhana milik Shafa. "Bu, Shafa nanty akan telat karena temen ngajak makan malam." "Oh ya, nanti dia jemput atau-" ucap ibunya terputus dan disambung dengan kata Shafa "Nanty dia jemput Shafa bu, nanty Shafa belikan apa bu." "Nggak usah beli apa-apa yang penting pulang selamat itu aja, sekarang berdandanlah sebentar lagi jam 7." "Baik bu." Shafa bergegas mengganti pakaiannya dan sedikit memoles wajahnya tapa perlu banyak riasan aura cantiknya sudah terpancar. Setelah 15 menit Shafa turun dqn ibunya melongo melihat putriñya begitu cantik malam ini. "Shafa, kqmu cantik sekali pakai gaun itu. Gaunnya mahal ya." "Ini dipinjemin temenku bu." Tiba-tiba terdengar bunyi klakson mobil didepan rumahnya. "Bu, sepertinya temen Shafa sudah datang. Assalamulaikum. "Waalaikumsalam." Shafa keluar
Hari ini Shafa seperti biasa pagi ini pukul 7 ia sudah berada dikantor Maxton group. Dia terlihat cantik meski memakai kacamatanya."Pagi fa.""Pagi tuan." Shafa membungkukkan badan memberi hormat pada Shawn. Shawn adalah asisten dari Aditama papa Regan."Fa, nanty ada meeting direstauran jam makan siang. tadi aku dihubungi asisten dari perusahaan tersebut.""Baik tuan."Shawn kembali keruangannya sedangkan Shafa kembali mengerjakan pekerjaannya.Diapartement ReganTintongTintongCeklek"Lo mau kemana?" Tanya delon"Gue mau kekantor bentar , bokap gue masih ada urusan di LN.""Ok lah gue ikut aja.""Ya udah ganti pakaian elo."Delon pun bergegas kekamar tamu berganti pakaian kantor.&nb
Siang ini Shafa dan Regan akan fitting baju untuk pernikahan mereka dadakan. Regan yang sudah selesai syuting meluncur kekantornya menemui Shafa , sebenarnya ia malas ketemu kembaran si Betty lafea menurutnya.Sesampainya ia menghampiri Shafa dan segera kebutik langganan keluarga Maxton . Sepanjang perjalanan mereka tak ada obrolan. Dan sesekali melirik satu sama lain. Mungkin benih-benih diantara mereka sudah bersemi tanpa disadari.30 menit perjalanan Regan dan Shafa masuk kebutik disambut 3 karyawan."Selamat siang tuan Regan bisa dibantu." Ucap karyawan."Tolong ambilkan beberapa gaun dan tuxedo terbaik dibutik ini." Ucap Regan"Baik tuan tunggu sebentar."Setelah menunggu 10 menit mereka sudah menjejerkan beberapa gaun dan tuxedo."Kau cobalah dulu fa." Ucap ReganSaat sudah memakai gaun Regan terpana dengan kecantikan Sha
Pagi ini terlihat wanita cantik memakai kebaya putih dengan makeup tipis terlihat kecantikannya terpancar. Ia sedang duduk manis sembari menunggu acara ijab kobul mereka berdua.Diruang Ijab kabul yang hanya diahadiro kerabat dan orang tua masing-masing tapi sayang seribu sayang orangtua dari Regan tak bisa datang.Dan sekali tarikan nafas akhirnya Shafa dan Regan resmi jadi suami istri. Terharu, itulah perasaan saat ini Shafa rasakan dan kegundahan karena pernikahan kontrak bersama aktor tampan itu."Selamata ya fa, nak Regan samawa ya." Ucap ibu ShafaTak berapa lama Shafa keluar diiringi bridemades menemui suaminya, Suami yang tak ia cintai dan mencintai nya.Mereka saling bertukar cincin dan sekaramg momen foto bersama keluarga dan sahabat terdekat. Akhirnya pukul 11 siang acara selesai.Regan Shafa naik tangga menuju kamar
Regan berpamitan pada bibik dan berangkat. Tapi sebelum kekantor ia sudah menghubungi manager artisnya dan sutradara.Sesampainya dilokasi syuting Regan disambut wanita seksi yang menyukainya. Regan tak pernah menanggapi wanita manapun meski menggodanya."Hay Re, apa kabar makin tampan aja. Jalan yuk." Ucap wanita tersebut manjaRegan cuek berlalu meninggalkan wanita itu. Dari kejauhan para crew tertawa cekikikikan melihat artis cantik itu ngejar-ngejar Regan tapi tak pernah ditanggapi.Diruang kerja sutradaraTokTokCeklek"Hay boss." Ucap Regan"Ada apa Re kau memanggil kita.""Sebelumnya gue mau ngucapin makasih karena kalian sudah buat gue tenar. Terutama elo Del. Elo sahabat serta manager gue paling gue banggain.""Maksudnya apa sih Re, yang jelas dunk." Ucap Delo
Saat sampai dikantor, Regan dan Delon menjadi pusat perhatian seluruh karyawan karena perdana buat mereka.Tatapan mereka seakan akan menerkam mangsanya Delon bergidik ngeri takut dicabik-cabik. Dan mereka sampai diruangan presdir milik Regan.Saat membuka ruanagn Regan melihat pemandangan romantis istrinya terlalu dekat duduknya beraama Shawn. Hingga ia tak bisa mengendalikan diri."Hey dasar wanita tak tahu diri ngapain lo deket-deket temen gue. Elo udah jadi istri gue tapi masih berani sama temen gue. Serakah lo." Ucap Regan sambil teriak hingga membuat Shafa menunduk dan meneteskan air mata.Shafa tak berucap apa-apa ia berlalu meninggalkan mereka semua diruangan.Sampainya diruangan, Shafa masih menangis meratapi nasibnya menikah dengan aktor arogan itu. Ia tak menyangka jika akan dihina seperti itu oleh suami.Diruangan, Regan akan mendaratk
Regan tampak gusar ia tak bisa kosentrasi dalam bekerja. Segeralha ia menghubungi Delon."Del, keruangan gue."10 menit kemudian Delon muncul.TokTokCeklek"Ada apa tuqn apa bisa saya bantu."Seketika Regan melempar pulpen tepat didepan dadanya Delon."Cih, biasa aja manggil risoh tahu.""Gue profesional aja ini kan dikantor. Ada apa brow?""Gue minta lo siapin romantic dinner direstauran ternama.""Pasty buat istri tercinta.""Udah gak usah lebay, gue mau dia maafin gye.""Hahhahah sejak kapan elo jadi merendahkan diri hanya dengan cewek." Delon tertawa cekikikan"Udah pokoknya elo kabary nanti.""Ok sip."Diruangan kerja, Shafa terlihat
Sampai diapartement, Regan masuk kamar begitu pula Shafa tapi kamar mereka masih pisah entah sampai kapan. Shafa bergegas mandi dan ingin segera memasak.Kini Regan sudah berganti pakaian santai diapartement mewahnya dan merasa ia pun turum tanpa disengaja ada wanita cantik yang tak lepas kacamatanya sedang asyik memasak.Regan tersenyum manis melihat pemandangan itu segera ia ikut kedapur."Fa, kamu masak apa.""Sejak kapan dia jadi berubah manis begitu". Batin Shafa"Saya masak capcay sama ayam goreng crispy tuan.""Panggil Regan saja Fa.""Ta-tapi tuan.""Nggak ada penolakan.""Dasar maunya sendiri tuh orang." gerutu Shafa"Fa, bersikaplah baik karena aku itu mau berubah. Maukah kamu menjadi temanku?"Shafa berfikir mungkin Regan si pria din