Mertua Shafa menatap heran melihat menantunya mengaduk aduk makqnan sampe tak terbentuk lagi. Shafa juga sudah mencoba menghubungi 3 kali dan mengirim beberapa pesan tapi tak direspon Regan ia tak tahu ponsel disilent modenya.
"Sayang, kamu kenapa? Makanannya tak enak kah?"
"Enggak kok Ma. Cuma nggak selera aja. Kita pergi yuk Ma."
Shafa sudah bernajak dan mengambil tas selempangnya berjalan keluar resto bersama mamanya hingga dari kejauhan Delon melihat istri sahabatnya cemeberut segera ia menoleh kearah sahabatnya dan terlihat sahabat sedang bercengkrama dengan wanita rekan bismis mereka.
"Mati elo Re."Delon menghampiri Regan dengan wajah piias.
"Kenapa Del."
"Iya kenapa tuan anda terlihat pucat." Ucap rekan bisnis Regan
"Emm, Re bisa kita bicara berdua saja."
"Ok bentar nona . Saya tinggal bentar."
"Silahkan tuan Regan."
Regan dan Delon berbicara disudut resto.
"Gawat Re."
"Apanya gawat."
"Istri elo kayaknya cemburu tadi gue lihat marah keluar dari resto ini."
"Apa dia disini sama mama. Mati gue disangka gue ada main jangan-jangan."
"Coba cek ponsel elo Re."
Saat melihat ia gelagapan ada panggilan dan pesan dari istrinya. Ia berpamitan pada Delon untuk pulang membereskan masalah. Delon mengiyakan karena takut slaah paham kedua insan itu.
Tak berselang lama setelah kepulangan Shafa dan Mamanya. Regan buru-buru masuk membuat Opa menggeleng kepala. Mantu dan cucu buat ia pusing menurutnya.
Dikamar Shafa terlihat menonton film drakor kesukaan sambil selonjoran dana da cemilan disebelahnya. Saat Regan datang Shafa sengaja tak peduli.
"Sayang." Membelai rambut halus istrinya tapi tak dihiraukan
Regan jadi keki bingung mau ngomog apa.
"Sayang, udah makan. Kita makan yuk."
Masih mode diam Shafa Regan masih berusaha membujuk istrinya.
"Sayang, aku minta maaf jika buat kamu marah. Ponselku mode silent jadi nggak tahu telponmu dan juga tadi hanya rekan bisnis aja. Tolong percaya sama aku ya. Sekarang aku balik kerja kamu jangan lupa makan dan minum vitaminnya ya." Regan ingin mencium kepala Shafa tapi selalu menghindar si empunya membuat Regan frustasi. Sungguh tak enak dan menyenangkan dicueki istri.
Regan berjalan lemas keluar dari kamarnya seprti sudah setahun tak makqn. Mamanya menghampirinya
"Re,kamu ada masalahkah?"
"Nggak pa'pa kok Ma. Regan balik kekantor titip Shafa ya."
"Iya kamu hati-hati."
Dikantor Regan uring-uringan sendiri pesan dan telpon sedari tadi tak dibales istrinya. Delon menncoba menenangkan Regan tapi malah diusir hingga ia menghubungi Shawn.
"Elo kenapa Re. Kalau ada masalah cerita jangan bikin kacau kantor." Ucap Shawn
"Gue didiemin sama bini. Dia salah paham soal tadi diresto gue dan rekan bisinis dikira mungkin berdua padahal ada cecunguk tapi dia ditoilet.
"Coba kamu obrolin baik-baik sama istri elo. Dan bawa saksimu ini." Menunjuk Delon
"Ok makasih sarannya."
"Good luck."
Shawn keluar ruangan Regan sekarang Regan segera membawa Delon keistrinya.
Dirumah Mama mertuanya sudah bicara apq yang terjadi antara Shafa pada Regan. Shafa sudah dinasehati mamanya agak sedikit lega.
"Makasih ma."
"Sama-sama fa."
Terlihat 3 pria tampan datang keruamh dengan wajah awut-awutan.
"Sayang, maafin aku ya. Aku jahat sama kqmu. Tolong maafin aku. Aku nggak ada nita selingkuh."Regan memegang tangan Shafa dengan duduk dibawah
"Kalau kamu nggak percaya ini saksi sama aku diresto."
"Iya fa. Gue juga ada diresto cuma aku ketoilet bentar." Ucap Delon menunduk
Mama Regan menahan tawa kedua pria itu terlihat ketakutan pada Shafa.
"Jangan maafin Fa. Biar tahu rasa lelaki macam dia. Kalau perlu mama akan kenalin kamu pada cowok tampan dan juga tak kalah kaya." Mamanya memanasi hati Regan
"Itu tak akan terjadi selama ada nafasku."ucap Regan menatap tajam pada Mamanya.
"Hahahahha." Dua wanita itu terlihat cekikikan membuat kedua pria itu terlihat bodoh.
"Kenapa ketawa."
"Udah mas, aku juga minta maaf. Udah salah paham."
"Beneran sayang."
"Heemm."
"Makasih sayang." Regan memeluk istrinya erat
"Yah gue jadi bintitan kalau dah baikan."
"Ya kamu cepet cari jodoh Del."ucap Mama Regan
"Nanty ada saatnya Tan."
Regan dan Shafa sudah baikan mereka kini juga sudah kembali ke apartemennya. Sesampainya beberes kamar selanjutnya menuju dapur untuk masak. Setelah berkutat didapur selama kurleb 30 menit makanan sudah tersaji diatas meja makan. Ada ayam goreng crispy, nasi goreng sop ayam. "Dah siap." Shafa kembali kekamar membangunkan Regan saat membuka pintu kamar terlihat panggilan ponsel Regan. dilihatnya hanya nomor Shafa tqk menghiraukan dan menuju ranjang. "MAS,ayo bangun." "Jam berapa nih sayang." "Sudah jam 7 sayangkuh." Regan terlonjak kaget dan duduk mengumpulkan nyawanya. "Hahhaha." "Kenapa ketawa sayang," "Kamu lucu mas. Ini masih jam setengah 7." "Emmm kamu ya mau ngerjain Mas." "Abis susah kalau dibangunin." Cup "Morning kiss." Cup "Buat calon anak sayang."Regan terkekeh. "Mas mandi dulu ya."
Dikantor Regan sudah mulai mendingan tak seperti pagi tadi mual. Ia segera membereskan pekerjaan dan segera pulang menemui istrinya. "RE, tanda tangan dulu ini semua sebelum pulang." Regan menghembuskan nafas kasaar melihat tumpukkan didepanya. 15 menit Regan sudah selesai ia berpamitan pada Delon. "Gue balik dulu" "Ok Re. Oh ya ini ada undangan buat nanty malam." "Ok thanks Del." Regan meluncur pulang keapartemennya. Diperjalanan ia melihat ada tukang rujak ia menepi sejenak dan membelinya. "Makasih bang." Regan pun melanjutkan menuju apartemen sesampainya ia clingukan mencari istri. Dan ternyata istrinya tertidur diruang tv. Regan tersenyum dan mngecup kening Shfa. Cup Shafa menggeliat dan melihat wajah tampan suami ada didepannya. "Mas kapan pulang. Maaf kau ketiduran."
Delon dan Regan sedang menuju pesta rekan bisnis di ballroom hotel bintang 5. Sesampainya disana banyak mata kagum akan ketampanaan kedua pria itu termasuk rekan bisnis bernama Rena. Diam-diam ia menyukai Regan meski sudah beristri. "Tuh pangeran lo udah dateng Ren." "Iya bener tampan sekali bukan." "Dasar hahhaha." "Ku pastikan malam ini dia jadi milikku." "Kalau kamu bisa dapetin dia,gue kasih mobil keluaran terbaru gue." "Siapa takut." "Tapi sebaliknya jika kau kalah mobil kesayangan elo taruhannya." "Ok deal." Rena dan temannya saling jabat tangan Rena pun beraksi menuju tempat Delon dan Regan. Rena sengaja memakai gaun warna merah dengan bagian dada terbuka agar bisa menggoda Regan. Dari kejauhan Regan sudah merasakan hawa tak beres. Sesekali Regan memberikan pesan hangat pada istrinya. "Sayang, kalau ngantuk buruan tidur.," "Iya mas. H
Setelah mereka melakukan pergualatan panas akibat obat perangsang yang sengaja diberikan oleh rekan bisnis. Regan bernafas lega karena melakukan pada istrinya sendiri dan dia juga berharap janin tak kenapa-kenapa karena mereka melakukan agak ganas dan beberapa kali. Saat bangun Regan mengelus perut rata istrinya dan menegcup lembut. "Semoga kamu gak pa-pa ya sayang. Maafin Papa ya." Shafa menggeliat saat terasa perutnya disentuh suaminya. Ia terbangun dan senyum pertama melihat ketampanan suami. Cup "Morning my sweety." "Morning too." "Maafin Mas ya tadi malam melakukannya beberapa kali. Aku khawatir terjadi apa- apa sama calon anak kita. Nanty kita periksa ya sayang." "Iya mas. Sekarang mas nandi gih gantian Shafa." "Nggak bareng sayang." Jahil Regan "Nggak nanty berabe udah sana." "Iya." Regan segera mandi dan bergantian pakaian. hari ini ia akan kontro
Regan sudah marah sampai diubun-ubun gara-gara cewek tak tahu malu itu. Dia yakin itu perbuatan Rena rekan bisnis yang ambisius terhadapnya. Regan kini sudah mendapat info dari Delon tentang kejadian di pesta ia segera naik menuju ruangannya. Sesampainya sudah amplop tali coklat diatas meja. Regan mengambil amplop dan membukanya saat sedang mulai membaca ia mendengar ada ketokan. "Masuk." "Elo Del, ngapain pake ketok segala." "Gue takut ada orang lain disini." "Elo pikir gue bawa Shafa." "Mungkin." "Dasar." "Makasih atas kerja lo sob. Tar gue tf bonus lo." "Thanks brow. Gue balik kerja dulu." Regan mengangguk dan duduk dan melihat beberapa foto skandal dari Rena dia sudah berfikir memang wanita itu pelakunya. Regan sudah gatal ingin membalas pada wanita kurang ajar itu. Ditempat lain "Hahhaha. Hayo mana mobil elo Rena sayang." Ucap temen Rena "Shit! Dia benar s
Shafa berdoa agar suaminya segera menemukannya. Ia takut terjadi apa-apa dengan calon bayinya. Ditempat lain Regan dan Delon sudah sanapai diapartemen tempat Shafa diculik. Apartemen yang terlihat kumuh . Itu adalag apartemen yang terbengkalai ditinggal oleh pemiliknya. Regan dan Delon sudah menelpon polisi dan mengerahkan anak buah. "Ini ada signal kalung istri gue Del." "Itu kearah depan ayo." Regan berlari bersama Delon mengecek semua pintu. "Shafa." Sgafa yang tertidur dengan dusuk ia segera bangun melihat dari lobang kunci apartement. Dan sepintas terlihat Delon berlari melewati pintu nya. "Mas Re. Shafa disini."Shaf ateriak dan menggedor pintu dan membuat Regan dan Delon menoleh "Iya sayang tunggu kamu mundur ya biar kita dobrak." 1 2 3 Brakkkk "Mas."shafa memeluk erat Regan Tak berapa lama seorang wa
Setelah kejadian kemarin Regan semakin memperketat keamanan. Regan juga memilih tinggal sementara waktu di kediaman utama Maxton.Pagi ini keluarga Maxton mengadakan acara syukuran 4 bulanan kandungan Shafa. Shafa ikut serta berperan dalam acara tersebut."Sayang, kamu nggak boleh capek- capek ya. Inget ada baby disini."Regan mengelus perut buncit Shafa."Iya Daddy sayang." Shafa tersenyum suaminya makin hari makin posesif terhadapnya.Ia terkadang suja tertawa sendiri jika mengingat dulu suaminya sikap dinginjayak es baru mengatai nya betty lafea."Mas hati-hati ya.""Iya sayang mas cuma sebentar. Ih ya ibu kapan datengnya.""Mungkin bentar lagi dateng mas. Kan udah ada yang jemput Ibu.""Oh ya udah Mas pamit. Assalamualaikum.""Waalaikumsalam."Dan pukul 1 siang acara pun dimulai keluarga maxton. Semua hadirin mendoakan semoga sampe persalinan sehat semua.&
Pagi-pagi sicantik Shafa mendadak ingin mendengar suraa langsung dari penyanyi Nella karisma berjudul jaran goyang. Ia segera membangunkan suaminya."Mas, bangun.""Emm apa sayang.""aku pengen sesuatu.""Iya ngomong aja sayang.""Aku pengen Nella karisma mas.""Apa."seketika Regan bangun dan melek.Shafa tersenyum manis dan mengelus perutnya yang mulai buncit. Regan menghela nafas berat dan mengambil ponsel menghubungi Delon untuk segera dibawakan apa maunya istri. 20 menit kemudian wo datang kerumah keluarga Maxton membawa tenda panggung untuk penampilan Nella. Pihak yang berhubungan dengan Nella juga sudah dihubungi dan bersyukurnya mau meski dadakan."Mas udah mulai rame ya." Shafa bertepuk senang Regan menyunggingkan senyuman melirik istri cantiknya.Selalu terzenyum"Fa." Sapa Opa"Eh Opa." Menyalami Opa membuat Opa selalu bangga karena memiliki cucu menan