Share

Udang di Balik Batu

"Eh, ada Nona di sini. Selamat siang, Nona Masayu?" sapa Erik seraya mengangguk ramah.

Masayu balas mengangguk walaupun dahinya masih berkerut, pertanda masih memikirkan maksud perkataan Erik barusan. Target apa yang dimaksud? Kenapa perkataannya seperti di film-film action yang sesekali ia tonton? Apakah suaminya itu sebenarnya seorang mafia berkedok pengusaha?

"Sudah makan, Rik?" tanya Bian.

"Belum, Tuan."

"Pantes. Makan dulu sana biar nggak ngelantur kalau ngomong."

"Siap, Tuan. Saya permisi dulu. Maaf sudah mengganggu kesenangan Tuan dan Nona Masayu."

"Hmm, ya, ya." Bian mengibaskan tangan menyuruh Erik pergi. Kemudian ia berkata pada Masayu, "Istirahatlah, jangan berpikir macam-macam dulu."

Masayu mengangguk. "Ayu izin tidur di sini dulu, Bang. Nanti jam dua tolong bangunin, ya? Soalnya Genta ada les Mandarin jam 3 nanti."

Bian hanya mengangguk.

Masayu merebahkan tubuhnya yang terasa sangat lelah. Bukan hanya tubuh, melainkan pikirannya jauh lebih lelah. Memikirkan masalah yang m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status