Share

bab 25

Masayu terpaku di depan pintu. Jantungnya berbunyi sangat kencang. Mangkuk bubur di tangannya hampir saja jatuh sebab tangannya yang gemetar. Dia bahkan bisa menerima sikap labil Bian terhadapnya dengan lapang dada. Meski terkadang dia sendiri dibuat bingung hingga ke-geeran ketika Bian perhatian padanya, dan kembali kecewa saat Bian menampakkan sikap dinginnya.

Akan tetapi, saat ini dia benar-benar merasa sakit hati setelah mendengar itu semua. Masayu sama sekali tidak menyangka. Terlebih dua orang itu memiliki sebuah rencana, entah untuk apa dan siapa.

Untungnya, Masayu masih mampu mengendalikan dirinya dengan baik.

Sehingga ketika pintu dibuka dari dalam, bibirnya masih sanggup menyunggingkan sebuah senyum untuk Erik. Pria itu tampak terkejut ketika melihat dirinya.

"No-Nona, sudah lama di sini?" tanyanya gugup.

"Aku baru saja datang, Rik. Mau mengantar bubur untuk suamiku," sahut Masayu dengan tenang. Erik buru-buru membukakan pintu dan memberikan jalan untuknya.

"Silakan, Nona
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status