Share

Janji Temu

"Rik, mampir ke restauran. Kita makan dulu."

"Baik, Tuan."

Masayu menoleh dan kedua matanya mengerjap pelan memandang sang suami.

"Kenapa?" tanya Bian.

"Ayu nggak pede dengan penampilan begini, Bang. Makan di rumah aja, ya?" ucapnya memelas sambil memandangi jas yang melingkar di pinggangnya.

"Sayangnya aku udah janji sama pemiliknya untuk makan malam di sana. Nggak enak kalau dibatalin. Kalau kamu merasa nggak nyaman, duduk di mobil saja."

Masayu terdiam. Entah mengapa dia merasa ucapan Bian sangat datar dan dingin. Padahal beberapa menit yang lalu sikapnya tampak lunak dan sedikit manis. Apa karena mentang-mentang sudah menjelaskan bahwa dia tidak ada hubungan apapun dengan mantan istrinya sehingga sikapnya kembali ke setelan pabrik?

Masayu kembali menyandarkan kepala dan menatap lalu-lalang kendaraan melalui kaca jendela di sebelahnya.

Mobil berhenti di depan restauran yang terkenal mewah di kota itu. Bian melepas sabuk pengaman, membuka pintu dan turun dari mobilnya. Sedangkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status