Share

Cemburu?

Bian keluar dari kamar mandi dan terlihat sangat segar. Harusnya Luna sudah terbiasa, tapi tetap saja ia merasakan jantungnya berteriak-teriak seolah berencana untuk memecahkan gendang telinganya.

"Aku ingin istirahat sebentar."

Luna langsung membantunya berdiri, memegang bahu Bian, berat pria itu bertumpu ke tubuhnya. Sekarang tubuh Bian sangat familier baginya seperti tubuhnya sendiri, seolah Bian bagian dari dirinya.

Tiba-tiba Luna merasakan dorongan ingin menempelkan pipi di kepala Bian yang berpotongan rambut tidak rata. Keinginan untuk merasakan kehalusan rambut Bian begitu kuat, meski Luna berusaha untuk menepisnya. Namun, kepala Bian seolah-olah memanggil menggodanya.

Dengan hati-hati, Luna memindahkan tangannya dari bahu Bian ke helaian rambutnya, merasakan teksturnya.

"Rambutmu sepertinya perlu dirapikan," katanya dengan lembut berharap Bian tidak menyadari debaran jantungnya yang semakin kencang.

"Kalau begitu, silakan pangkas rambutku."

"Kamu mempercayaiku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status