Share

Aku Hanya Pion

Luna terbangun dengan kepala yang masih sedikit berdenyut. Matanya berkedip-kedip, mencoba menyesuaikan diri dengan ruangan asing yang dia lihat. Ketika pandangannya akhirnya fokus, dia melihat seorang pria duduk di dekatnya dengan senyum misterius di wajahnya.

"Hai," suara Bryan terdengar tenang, hampir seperti menyapa teman lama. "Tidurmu nyenyak?"

Luna tidak menanggapi sapaan itu. Matanya segera beralih ke sudut ruangan, tempat dua pria berdiri tegak dengan ekspresi dingin, lengkap dengan senjata di tangan mereka. Jantung Luna berdegup lebih cepat. Naluri bertahannya langsung aktif.

"Siapa kamu sebenarnya?" Luna akhirnya bersuara, suaranya terdengar tenang, meskipun ada ketakutan yang jelas di matanya. "Dan kenapa ada pria bersenjata di sini?"

Bryan tertawa kecil, seolah pertanyaan itu menghiburnya. “Bryan Sagara,” jawabnya santai.

Luna terdiam sejenak, mengulang nama itu di dalam benaknya. Sagara. Nama itu terdengar sangat familiar. "Apa hubunganmu dengan Bian Sagara?"

Mel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status