Share

Bab 14 - 5 Juta 500 ribu

Siaran langsung malam itu berubah menjadi rapat terbuka, karena belasan anggota PG yang berada di Jakarta tiba-tiba muncul di kediaman Ahmad Yafiq di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.

Ruang tamu luas seketika penuh orang. Hingga akhirnya Ivan menyarankan Hadrian dan Zaara berpindah ke ruang tengah, yang dinding penyekatnya dibuka, hingga orang-orang di ruang depan bisa menyaksikan pengumuman itu secara langsung.

"Selamat malam semuanya," sapa Hadrian memulai rapat. "Sebelumnya, aku mau minta maaf pada Ayah dan Ibu, karena rencana awal berubah mendadak, akibat kehadiran netizen," lanjutnya sambil memandangi kedua orang tua Zaara.

"Tidak apa-apa, Ian. Mereka berhak tahu, anggap saja jika mereka adalah perwakilan keluargamu," jawab Ahmad Yafiq.

Hadrian mengangguk paham. Dia menoleh ke kiri dan beradu pandang dengan sepasang mata bermanik cokelat tua, yang balas menatapnya lekat-lekat. "Sudah siap?" tanyanya.

"Ya," cicit Zaara.

Hadrian mengalihkan pandangan ke depan di mana belasan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status