Share

Guna-guna

“Percuma saja kau tutupi rambutmu. Kau tahu, ular-ular itu sudah haus darah,” bisik Xi Mha di telinga Gandari.

“Percuma juga kau tutupi tubuhmu dengan sutera mewah dan emas permata. Aku tahu wajah aselimu. Kau tak kuat menahan serangan sihirmu sendiri. Penyihir lemah,” balas Gandari.

Tangan wanita itu melayang di udara, sedikit lagi mendarat di pipi Gandari. Namun, terlebih dahulu dicegah oleh Danur Seta yang sedari tadi menyaksikan perdebatan mereka berdua.

“Maafkan kelancangan pelayanku, Putri. Sekarang lebih baik kau kembali ke kamarmu, aku ingin bersama puteraku.”

“Mengapa Tuan Prabu harus merendahkan diri demi pelayan laknat seperti dia. Di tempat kami budak-budak seperti dia hanya jadi alas kaki kami para bangsawan.”

“Itulah bedanya kita, Putri. Aku tak pernah memperlakukan mereka sebagai budak.”

“Pembual,” gumam Gandari dalam hati.

“Baik. Aku terima kebesaran hatimu Tuan Prabu. Dan aku juga meningatkan kembali, Kaisar Themur bukan orang yang suka jika keinginannya ditunda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status