Share

Penjaga Hutan

Gandari membuka matanya. Ia memegangi dadanya yang terasa sakit, perutnya terasa sangat perih. Bahkan ketika berusaha bangkit kakinya serasa ditusuk benda tajam.

Pelayan masuk ke dalam kamarnya ketika mendengar Gandari mengaduh. Tak lama kemudian Danur Seta datang dan duduk di sisi wanita yang tak sadarkan diri selama satu pekan.

“Mana Asmarandana, anakku?” Gandari menepis tangan Danur Seta yang ingin menyentuh kepalanya.

“Tenanglah dulu, putraku baik-baik saja, ia sedang bermain di luar. Asmarandana juga sering menjengukmu, ia menunggumu sadar.”

Gandari membuang wajahnya. Malas memandang wajah lelaki yang begitu dibenci.

“Ceritakan padaku apa yang terjadi. Mengapa kau sampai terbaring di lantai penuh darah. Para tabib tak ada yang paham dengan penyakitmu. Bahkan hari pernikahan kita harus ditunda sampai kau sehat.”

“Danur Seta!” teriak Gandari. Lelaki itu terkejut dengan reaksi calon istrinya. Tak pernah ada yang berteriak padanya selama menjadi Raja.

“Kau kenapa? Jika masih s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status