Share

Laga Dua Penyihir

Tubuh seorang pelayan wanita ditemukan terbujur kaku di keraton milik Danur Seta. Wajah pucat, mulut menganga dan mata terbuka. Ada dua lubang kecil di leher, darah yang telah kering menjadi saksi bisu. Kehidupan wanita itu telah direnggut dalam waktu singkat. Perbuatan siapa? Semuanya bertanya-tanya.

“Tak mungkin binatang buas, bukan?” tanya Danur Seta yang mendengar berita itu langsung dari Satrio.

“Sepertinya bukan, Tuan Prabu.”

“Apa mungkin?” Danur Seta menarik napas panjang.

“Dugaan abdimu, seorang penyihir kembali membuat ulah.”

“Cari tahu. Bunuh saja jika memang sudah terbukti.” Perintahnya tegas.

“Baik, Tuan Prabu.”

“Gandari, apa mungkin itu kau? Jika ia dengan senang hati aku menebas lehermu,” ujarnya perlahan.

***

“Xi Mha. Kau bermain-main ketika aku sedang lemah. Cerdik. Apa kau benar-benar menantangku?” Gandari mengelus rambut hitamnya yang tak kunjung kembali memutih. Selama beberapa hari ini ia memperhatikan apa yang Syarif sampaikan, walaupun ia telah berkali-ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status