Beranda / Fantasi / Takhta Takdir / Ch.1 - Kedatangan Great Wizard

Share

Takhta Takdir
Takhta Takdir
Penulis: KkuMarram

Ch.1 - Kedatangan Great Wizard

Penulis: KkuMarram
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Hari itu berkabut dan gerimis.

Berdiri di dekat jendela, Link dengan seksama memandangi orang-orang yang berlalu-lalang melewati tanah berlumpur, menembus gelapnya malam. Dengan wajah yang terbilang tampan dan juga karena berada dalam kamar terbaik milik Penginapan Horse Inn, beberapa wanita dengan tubuh menggoda sesekali akan menatapnya dengan genit.

Sesekali Link hanya akan memberikan senyum tipis, sebelum acuh tak acuh mengalihkan pandangan darinya. Saat ini Link tidak memiliki keinginan apapun terhadap hal-hal seperti itu. Bukan karena ia tidak memiliki minat terhadap wanita, hanya saja pikirannya saat ini benar-benar tidak memiliki waktu untuk memikirkan sesuatu yang lain.

Bagi Link, semuanya masih baik-baik saja dua jam yang lalu sebelum berubah secara drastis dengan cara yang menurutnya paling tidak masuk akal.

Saat itu ia masih dalam proses menjalankan Quest, berniat untuk menaikkan levelnya sebelum keluar dari permainan dan mencari makan malam. Beberapa saat kemudian, ketika ia hampir menyelesaikan Quest tersebut, secara tiba-tiba kapsul virtual yang ia kenakan mengirim pesan peringatan.

Link masih mengingat dengan segar apa yang muncul di depannya saat itu. Pesan itu dengan sangat jelas mengatakan bahwa terjadi kerusakan pada kapsul karena panas yang berlebihan. Pada awalnya ia heran memikirkan teknologi yang begitu tinggi, yang telah diverifikasi oleh Federasi Bumi akan tingkat keamanannya mengalami gangguan yang begitu sepele. Namun untuk menghindari resiko, Link memilih untuk keluar secara terburu-buru.

Tetapi tepat setelah berhasil keluar dari permainan, tiba-tiba ia merasakan sakit di seluruh tubuhnya. Rasanya seolah-olah seseorang melemparkannya kedalam tungku perapian.

Dalam rasa sakit itu, Link dengan susah payah membuka matanya dan kemudian mengerti apa yang dimaksud 'panas yang berlebihan'. Aliran listrik yang terhubung ke kapsul mengalami kerusakan hingga menyulut api dan membakar kapsul miliknya dari dalam.

"Bajingan, haruskah aku mengutuk orang-orang di Federasi Bumi itu?" Link menghela nafas berat.

"Tskk terserah, lagipula hidupku belum benar-benar berakhir" Link bergumam pahit dan menoleh ke arah cermin yang berada tepat di samping kanannya. Sosok yang muncul bukanlah seorang pria kurus dengan wajah lesu tetapi seorang pria tampan tinggi berumur 18 tahun dengan tubuh yang ramping dan kuat serta rambut hitam lurus yang teracak-acak. Matanya begitu tenang dan sedalam lautan, memberi perasaan misterius dan penuh kebijaksanaan.

Baju yang ia pakai bukanlah sesuatu yang secara umum digunakan oleh orang-orang dari abad ke 22 di Bumi melainkan tampak seperti baju pada era abad pertengahan.

Link berdiri untuk waktu yang lama, memperhatikan sosok yang terpantul dari cermin.

Meski sudah berkali-kali berdiri di depan cermin, ia masih merasa linglung.

Lagipula konsep berpindah ke dunia lain hanya berada dalam novel-novel yang sering ia baca. Link juga menganggap bahwa apa yang disebut sebagai reinkarnasi hanyalah omong kosong belaka, hanya sebagai imajinasi belaka, bukan sesuatu yang masuk akal sama sekali.

Namun di sinilah dia, mengalami dengan sendirinya apa yang ia sebut sebagai omong kosong. Ketika pertama kali sadar di dunia ini, dampak yang dirasakannya begitu kuat. Akal sehat yang telah ia pahami begitu lama ditampar begitu keras oleh fakta yang ia sendiri alami. Rasanya seperti sebuah palu dengan keras menghantam bagian terdalam jiwanya - tidak terasa sakit, tetapi kewarasannya yang terguncang.

Menggelengkan kepala, Link melepaskan pikirannya tentang hal itu. Dalam dua jam terakhir, Link sudah menerima keadaannya saat ini. Sebagai salah satu pemain terbaik yang telah berada dalam game Legend's World selama hampir tujuh tahun, Link mempunyai mental yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Dengan begitu banyak pengalaman yang telah dilaluinya, mentalnya telah dibanting dan diasah hingga menjadi sekuat batu.

Berbalik dari cermin, menoleh ke arah jalan, raut wajah Link berubah serius. Dalam dua jam terakhir, ingatan yang terpecah-pecah dalam kepalanya telah sepenuhnya menyatu dan dicerna olehnya. Nama tubuh ini memiliki nama yang sama dengannya; Link Oliver, satu-satunya putra dari Baron Robert Oliver yang telah meninggal 10 tahun silam dalam perang berdarah melawan invasi kerajaan Cambora. Link merupakan satu-satunya pewaris tunggal sehingga ia mewarisi gelar dan tanah milik ayahnya - Kota Gravestone. Ibunya telah lama meninggal ketika melahirkan Link.

Satu-satunya kerabat yang masih memiliki hubungan dekat dengan Link adalah saudara dari ayahnya, Arthur Oliver. Faktanya, Link memiliki beberapa kerabat yang masih hidup, akan tetapi mereka tidak pernah berhubungan dengan Link sama sekali.

" Benua Falan.. " menggumamakan nama itu, tubuh Link terasa berat.

Tidak ada yang lebih akrab dari Link mengenai apa yang diwakili oleh nama tersebut. Bagi orang-orang di dunia ini, nama itu tak lebih sekedar nama untuk dunia tempat mereka berdiri dan menetap. Tetapi Link mengerti betul bahwa Benua Falan ini akan memasuki era horor yang luar biasa.

Ketika waktu itu tiba, perang menjadi sesuatu yang dapat dilihat dimana-mana, nyawa seseorang menjadi semurah helai rumput dan kekacauan dan kelaparan akan menghantarkan tanah ini menuju masa kelam dan dingin.

Ingatan-ingatan ketika ia masih berada di dalam game kembali berputar dengan cepat di kepalanya.

Dalam periode kacau itu, banyak pemain yang naik ke ketinggian, hanya untuk jatuh setelahnya.

Itu adalah panggung milik semua orang.

Itu adalah era di mana kematian dan perang menjadi tema abadi.

Dewa-Dewa yang kuat serta para Raja Iblis dari Neraka ikut terlibat dalam peristiwa tersebut.

Dan itu bukanlah akhir; peristiwa yang lebih mengejutkan terjadi.

Dewa-Dewa Kuno yang tertidur abadi akhirnya bangun dari tidur panjang mereka. Perang para Dewa diluncurkan dan ada begitu banyak Dewa yang jatuh pada masa itu.

Yang lebih mengejutkan adalah kerajaan dari para Dewa yang telah mati akan jatuh ke alam fana, menciptakan alam khusus untuk dijelajahi oleh banyak orang dan memberi peluang bagi makhluk fana untuk menjadi sama seperti Dewa.

Para Dewa berjatuhan, digantikan oleh yang baru.

Perang yang berlarut menghancurkan daratan.

Nasib dari segalanya menuju ke arah yang tak diketahui.

Periode itu disebut sebagai era Senja.

Itu adalah senja para Dewa, senja semua makhluk dan akhirnya, senja seluruh dunia.

Semua ini telah menjadi latar belakang dari game Legend's World. Dan sekarang, Link harus mengalami kejadian itu sekali lagi. Link merasakan tekanan tentang masa depan tetapi tidak merasa putus asa. Panel familiar yang seharusnya hanya ia lihat ketika berada di dalam game ikut bersamanya ke dunia ini.

Itu adalah modal baginya untuk menumbuhkan api harapan; harapan untuk bertahan hidup di masa kacau mendatang.

------

Nama : Link Oliver

Ras : Manusia

Kelas : Warga Sipil level 3 / Tingkat 0

Poin Pengalaman : 150 XP

Keterampilan Profesi : Tidak ada

Bakat : Core of Great Wizard

----------

Link tercengang, terkesiap, kemudian dengan penuh senyum gembira ia tertawa terbahak-bahak. Bakat yang ia miliki ketika menjadi seorang Great Wizard tidak hilang sama sekali.

“Mengapa masih ada? Apakah ada kesalahan yang terjadi?“Link bingung mengapa bakat itu masih ada mengingat ia bukan lagi seorang Great Wizard

“Lupakan! Mempertanyakan hal itu tidak ada gunanya saat ini. Jawabannya tidak seolah akan datang begitu saja. Lebih baik baik aku fokus memikirkan apa yang harus kulakukan saat ini” Link segera menepis pemikirannya dan kembali memikirkan keuntungan apa yang dibawa oleh bakat Core of Great Wizard.

Link adalah orang yang paling mengerti mengenai apa yang diwakili oleh bakat itu - kekuatan dan keagungan.

Great Wizard, sebuah keberadaan yang telah mencapai tingkat Suci, puncak dari jalur luar biasa. Eksistensi yang begitu kuat sehingga cukup untuk mendeklarasikan dirinya sebagai penguasa sebuah dunia. Eksistensi yang mampu berdiri sejajar dengan para Dewa dan memandang mereka acuh tak acuh. Itu adalah Panggung yang diimpikan oleh semua makhluk yang hidup - tingkat Suci!

Link meremas dadanya begitu kuat, getaran ambisi dan semangat yang membara dapat dirasakan melalui denyut jantungnya. Melalui matanya, kilatan nostalgia berkedip.

Itu adalah waktu ketika ia melakukan promosi saat berada di dalam game. Setelah ia mencari tempat bersembunyi dan berhasil menaikkan levelnya ke tingkat Great Wizard, para Dewa juga merasakan kehadirannya.

Sebelum ia menikmati kegembiraan dari keberhasilan menjadi sosok Great Wizard, beberapa Dewa melancarkan serangan mematikan ke arahnya. Link mampu bertahan dan bahkan melawan balik dan melukai serta membunuh beberapa Dewa.

Sayangnya, para Raja Iblis dan Dewa-Dewa Kuno tidak tinggal diam dan ikut bergabung dalam pertempuran, bergabung bersama dan akhirnya mengalahkan Link setelah membayar harga yang begitu mahal.

Baru kemudian Link menyadari letak masalah yang ia buat sendiri. Keberadaannya sudah mencapai tingkat yang menakutkan, sangat menakutkan hingga ketiga kelompok eksistensi itu melupakan permusuhan di antara mereka dan bekerja sama untuk membunuhnya.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa para Dewa, Raja Iblis dan Dewa Kuno telah menjadi musuh abadi.

Agar memaksa ketiga keberadaan seperti itu berkumpul bersama dan memukulinya secara brutal sudah menjadi bukti seberapa kuat tingkat Great Wizard itu sendiri.

Dengan tatapan yang dalam, Link menoleh ke arah langit.

"Lalu sekarang, biarkan dunia ini menghantarkan keberadaan seperti itu lagi."

Bab terkait

  • Takhta Takdir    Ch.2 - Kedatangan Great Wizard(2)

    Malam semakin mencekam, bulan merah samar-samar mulai terlihat tergantung di langit.Hujan yang awalnya gerimis menjadi begitu deras dan dengan kabut yang semakin menebal, visi seseorang menjadi terbatas.Link mengambil mantel berwarna hitam pucat yang tergantung di samping lemari, lalu mengenakan arloji tua yang terletak di atas meja. Arloji itu berasal dari utara, tepatnya dari pegunungan Batu Hitam; salah satu karya terbaik kurcaci.Mengambil mantel hujan dan mengenakan sepatu, Link berjalan keluar dari penginapan. Terlepas dari suasana mencekam kota Grey, Link sebaliknya merasa seperti ikan di dalam air saat ia meninggalkan penginapan Horse Inn dengan langkah ringan dan cepat.Tujuannya yaitu Kamar Dagang Mawar Merah. Pamannya Arthur berada di sana untuk membeli makanan serta barang-barang lain untuk keperluan kota Gravestone. Itulah mengapa dia dan Arthur berada di kota Grey.Sudah satu bulan semenjak rombongan Gnoll tiba-tiba muncul dan menyerang kota Gravestone. Mereka memasuki

  • Takhta Takdir    Ch.3 - Menjadi Wizard

    Saat ini, Link sudah memenuhi syarat untuk memilih sebuah Kelas. Sebelumnya, Profesi dasarnya yaitu Profesi Warga Sipil yang telah mencapai level 3, dan dengan menggunakan 150XP yang ada, Link menaikkan levelnya mencapai level maks - level 5.Syarat untuk maju adalah profesi dasar harus mencapai tingkat maksimum. Link dengan santai membuka kotak tersebut, lalu menyentuh bola putih seukuran tangan dewasa. Tak ada yang istimewa dengan permata tersebut. Jika bukan karena pemberitahuan yang muncul di depannya, Link mungkin berpikir bahwa ini sebenarnya adalah batu biasa."Pemberitahuan : Telah terdeteksi sebuah Permata Kelas ""Pemberitahuan : Mulai mengidentifikasi..... ""Pemberitahuan : Terdeteksi pengguna memiliki Permata Kelas Wizard. Apakah anda ingin memilih kelas tersebut? "Apakah perlu untuk bertanya lagi?Tentu saja YA!"Pemberitahuan : Pengguna telah memilih kelas Wizard; Level saat ini adalah 1. Anda mendapatkan 2 slot mantra. "Permata Kelas tersebut berubah menjadi hitam s

  • Takhta Takdir    Ch.4 - Mantra Baru

    Kedua mantra itu merupakan mantra yang paling populer di antara sekian banyak mantra satu cincin, terutama mantra Dark Mist yang merupakan elemen kegelapan, terlebih Mantra Dark Mist merupakan satu dari sedikit mantra pertahanan satu cincin yang memiliki durasi waktu tertentu.Mantra yang memiliki durasi waktu tidak hanya langka, tetapi juga sulit untuk dipelajari. Bagaimanapun, kompleksitas dari mantra seperti itu berada pada level yang lebih tinggi dibandingkan dengan mantra pada umumnya.Jika mantra Dark Mist dipilih oleh Link berdasarkan keuntungan tersebut maka mantra Fireball dipilih oleh Link berdasarkan keefektifan nya di antara semua mantra serangan satu cincin.Selain merupakan elemen api dengan kerusakan yang tinggi, fleksibilitas dalam penggunaannya juga yang terbaik di antara rekan-rekannya. Fireball bisa digunakan sebagai mantra tunggal yang merusak dan di sisi lain, Fireball juga bisa digunakan sebagai mantra jangkauan dengan meledakkannya.Setelah memutuskan untuk memi

  • Takhta Takdir    Ch.5 - Rawa Kuburan Seratus

    Setelah menguji mantra Fireball, Link menyesuaikan mantel yang ia kenakan dan melangkah pergi. Ia tidak melewati jalan umum yang sering digunakan oleh pelancong atau karavan dari dan ke kota Grey. Sebaliknya, Link tanpa ragu sedikit pun melangkah melewati semak di pinggir jalan dan menyusuri hutan belantara. Pada malam hari, hutan menjadi sangat gelap dan karena kabut yang semakin menebal, jarak pandang Link benar-benar terbatas. Cahaya dari bulan merah terhalang oleh lebatnya kanopi pohon sehingga hutan tidak memiliki penerangan alami sama sekali. Dan Link yang baru saja melangkah belum jauh ke dalam hutan tiba-tiba berhenti. Wajahnya memiliki warna merah yang aneh, dan dengan senyum pahit ia menggelengkan kepalanya. "Tak habis pikir aku akan melakukan kesalahan memalukan seperti ini " Baru saja ia sadar bahwa ia tidak membawa alat penerangan sama sekali. "Heheh, bahkan hal seperti ini bisa terjadi" Link bergumam sambil tertawa dengan getir. Link lalu berputar-putar untuk menca

  • Takhta Takdir    Ch.6 - Organisasi Tiga Mata Jahat

    Link tidak segera mengendurkan penjagaannya setelah membunuh empat Hydra Lucan.Dia sangat mengetahui tentang sifat dari makhluk itu.Mereka adalah makhluk yang hidup berkelompok.Umumnya, ketika Hydra Lucan menemukan target, mereka akan membentuk kelompok sekitar 3 - 7 orang. Tidak ada yang tau pasti alasan mengapa mereka menggunakan pola seperti itu.Link menunggu, dan setelah memastikan bahwa hanya ada empat dari mereka, ia menghela nafas dan mengerutkan kening.“Hydra Lucan memang tinggal di rawa, tetapi mereka tidak akan ditemukan di sekitar tepi rawa. Wilayah mereka umumnya berada di pedalaman, dan mereka adalah makhluk yang teritorial dan tidak suka meninggalkan wilayah mereka”“Untuk bertemu dengan empat sekaligus di tempat ini menjelaskan ada sesuatu yang salah yang sedang terjadi”Memikirkan hal tersebut, Link merasa dilema antara ingin melanjutkan atau kembali.Jika ia kembali, usaha yang ia lakukan untuk sampai ke tempat ini menjadi sia-sia sedangkan jika ia memilih untuk

  • Takhta Takdir    Ch.7 – Bertarung

    Wizard !Siapa pikir, pemuda yang terlihat biasa-biasa saja itu sebenarnya adalah seorang Wizard.Raut wajah pak tua itu berubah jelek. Benar-benar sial untuk bertemu seorang Wizard di tempat seperti ini.Bagi Thieve yang memiliki gaya bertarung sembunyi-sembunyi dan mengandalkan serangan mendadak, pasti akan sangat dirugikan ketika berada dalam situasi konfrontasi langsung.Mereka mungkin memiliki peluang menang jika saja mereka sedari awal tidak menunjukkan diri melainkan bersembunyi dan menyergap Link.Ironisnya, mereka malah berpikir bahwa pemuda di depan mereka hanyalah orang biasa yang tersesat. Tak satu pun dari mereka yang berpikir bahwa pemuda yang tampak lembut dan polos ternyata adalah Wizard yang menakutkan.Pak tua itu bahkan sempat terpana melihat bola api yang di eja secara instan. Wizard yang dapat mengeja mantra satu cincin secara instan hanya dapat dilakukan oleh Wizard tingkat 4 ke atas.Dan bagaimanapun, aura magis pria di depannya jelas hanya berada pada tingkat 1

  • Takhta Takdir    Ch.8 – Perubahan

    "Maaf tuan, mengenai hal itu, aku sungguh tidak bisa mengatakannya" Aaron dengan sungguh-sungguh menjelaskan."Hoo mencoba bermain rahasia?" Link menyeringai jahat lalu mengarahkan jari tangannya ke arah pria itu."Ah ti.. tidak, bukan begitu!" Melihat bola api yang mengarah tepat ke dirinya, Aaron dengan ekspresi putus asa melanjutkan "Hanya saja ini adalah misi dari ibukota, aku benar-benar tidak bisa membicarakannya"Link mengerutkan kening “Pria ini sepertinya tidak berbohong, ekspresinya benar-benar jujur. Sepertinya memang ada masalah yang terjadi” Aaron yang melihat ekspresi tidak senang Link semakin gugup, dan ketika ia mencoba menjelaskan lagi, Link segera memotongnya dengan cepat."Prajurit dari Legiun Beruang Hitam, terima dan dengarkan dengan seksama!" Link dengan ekspresi datar berseru. Ia lalu merogoh saku bagian dalam dan mengeluarkan sebuah lencana bertuliskan Baron dan sebuah gambar seperti kota di atasnya."Aku, Link Oliver, Baron dari kota Gravestone, memberi perin

  • Takhta Takdir    Ch.9 – Anomali

    Aaron mengangguk mengerti. Ia tidak bertanya kenapa Link memintanya melakukan hal itu. Baginya, apa yang dikatakan oleh Link adalah hal yang harus ia lakukan. Bagaimanapun, misi dan nyawanya berada di tangan pemuda itu.Link kemudian memasuki runangan itu dan pintu di belakangnya segera di tutup oleh Aaron dengan cepat.Seketika, Link merasakan perasaan tercekik dan sempit meskipun ruangan tempat ia masuk sebenarnya begitu luas.Link menghiraukan perasaan itu dan dengan sengaja mengarahkan obor ke bawah untuk menerangi lantai ruangan.Link terus berjalan hingga ia menemukan bagian lantai yang memiliki lukisan pintu tertutup. Meski samar, Link masih bisa melihatnya dengan teliti.Link tahu bahwa ini adalah kunci untuk masuk ke dalam ruangan selanjutnya.Mantan Night Seeker bukanlah orang bodoh, membuat tanda yang begitu jelas untuk dilihat bahkan oleh orang biasa.Faktanya, lukisan ini memang merupakan jalan untuk menuju ruangan selanjutnya. Namun, selain membuka jalan, lukisan ini jug

Bab terbaru

  • Takhta Takdir    Ch.21 - Bertarung di Depan Kastil

    Link berjalan di sekitar halaman kastil, menikmati kumparan bunga yang sedang dalam masa transformasi lantaran musim gugur yang saat ini menaungi daratan.Bunga-bunga itu berubah dalam berbagai warna, menciptakan pemandangan spektakuler bagi setiap makhluk, seolah ingin memberi pesan bahwa mereka merupakan kenikmatan terakhir sebelum tragedi musim dingin menyelimuti segalanya.Link mendekati salah satu bunga, menyapunya dengan tangannya dan menghirup aromanya dalam satu tarikan nafas yang panjang."Benar-benar aroma memabukkan... " Link menggosok hidungnya, tersenyum menatap hamparan warna yang begitu indah.Sejak dari kota Grey hingga melakukan perjalanan ke kota Gravestone, banyak hal terjadi yang membuat dirinya selalu waspada dan tetap terjaga. Tidak ada sedikit pun waktu di mana ia dapat benar-benar rileks dan melepaskan sejenak segala beban yang ada dalam pikirannya.Oleh karenanya, Link sangat menghargai waktu seperti ini dan menikmatinya sebisa mungkin. Bagaimanapun, di masa d

  • Takhta Takdir    Ch.20 – Biksu

    "Gunakan sebaik mungkin" Link menatap Rone yang saat ini memegang kotak kayu di tangannya. Dia lalu menjelaskan bagaimana menggunakan Permata Kelas dan memintanya untuk kembali."Ingat! Jangan lakukan hal lain dan fokus saja dalam mencerna informasi Permata Kelas itu. Jika kau sudah selesai, datang dan temui Arthur, dia akan membantumu mencari bahan yang kau perlukan ""Dan tidak perlu lagi melatih fisikmu, kau sudah memenuhi syarat untuk maju menjadi Rogue" Link menekankan dengan serius."Ah bagaimana anda mengetahuinya?" Rone heran, seolah-olah semua rahasia yang ada pada dirinya dapat dilihat sangat jelas oleh Link."Tidak perlu bertanya mengenai itu, cukup lakukan saja apa yang perlu kau lakukan" Link menggelengkan kepala.Rone lalu menyadari bahwa ia mungkin sudah terlalu banyak bicara, kemudian ia dengan cepat meminta maaf sebelum berdiri dan melangkah keluar dari kastil.Arthur di sisi lain melihat kepergian Rone dan bergumam aneh."Sepertinya kau memiliki rahasia yang lebih da

  • Takhta Takdir    Ch.19 - Kepala Milisi – Rone

    Link menatap milisi di depannya dan dengan serius berbicara "Prajuritku! Aku mengumpulkan mu di sini karena ada hal yang ingin aku sampaikan"Link berhenti beberapa saat, lalu melanjutkan " Seperti yang kalian tahu, banyak warga kita yang hidup di antah berantah, jauh dari kota. Kita semua tahu bahwa banyak dari mereka yang telah meninggal karena serangan dari bandit maupun monster. Dan sekarang, adalah kewajiban kita untuk menghentikan penderitaan mereka. Aku ingin agar kalian menyebar dan menemui setiap pemukiman yang jauh dari kota dan membawa semua penduduk kembali ke Gravestone ""Katakan bahwa aku, Baron Link Oliver, akan menyediakan tempat tinggal yang layak bagi mereka dan akan memberi mereka pekerjaan agar mereka dapat melanjutkan hidup di kota Gravestone. Ingat! Tidak peduli bagaimana caranya, aku ingin tidak ada penduduk yang tertinggal!""Apakah jelas, Prajurit?" Link berbicara dengan pelan namun entah bagaimana dapat terdengar oleh semua milisi. Tentu saja, semua ini kare

  • Takhta Takdir    Ch.18 - Kota Gravestone

    Link berdiri di balkon kastil yang luas, menatap kesibukan kota Gravestone. Asap yang keluar dari cerobong toko roti membumbung tinggi di langit, suara dentingan palu pandai besi terdengar di setiap sudut, berbagai toko kelontong berdiri di samping jalan dan teriakan berbagai pedagang untuk menarik pelanggan menambah keriuhan di kota ini.Pedagang-pedagang itu adalah pedagang kecil yang merupakan penduduk asli kota Gravestone. Barang yang mereka jual sangat sedikit, dan itu pun merupakan sisa stok di gudang penyimpanan mereka. Hal itu karena tidak ada lagi pedagang yang mau datang ke kota ini untuk membawa suplai sehingga mereka hanya menjual barang seadanya.Di utara, dekat dengan tembok kota, sungai dengan lebar 50 meter meliuk-liuk melewati celah pegunungan dari arah barat dan memanjang lebih jauh ke timur. Sungai itu memiliki banyak cabang kecil, menyebar dan mengairi tanah di sekitar kota Gravestone.Pada sisi sungai yang dekat dengan gerbang, sebuah jembatan penyebrangan yang te

  • Takhta Takdir    Ch.17 - Sayap Berdarah

    Leo bangun pagi sekali dan hendak pergi perburu ketika ia mendengar suara berisik yang datang dari luar. Penasaran, ia lalu keluar untuk mencari tahu.Di sana, dekat dengan penginapan milisi, para warga berkerumun dan berbisik satu sama lain. Leo bingung dan mendekati salah seorang pemuda untuk bertanya."Apa yang terjadi? ""Baron meminta kita untuk bersiap pindah ke kota Gravestone. Kau tau? Katanya orang yang menculik anak-anak itu adalah orang di ranah luar biasa! Baron takut sesuatu yang buruk terjadi sehingga meminta kita untuk pindah" Ucap pemuda itu."Baron bahkan berjanji memberi kita tempat tinggal yang layak di sana. Oh, dan juga ada makanan" Seorang pria tua datang dan menimpali dengan gembira.Faktanya, alasan mereka tinggal dan menetap di tempat ini adalah karena mereka tidak memiliki uang yang cukup untuk hidup di Gravestone. Mereka tidak memiliki sepeser pun untuk membeli tanah maupun rumah, bahkan menetap di pinggiran kota pun mereka tidak mampu.Berbeda dengan tempat

  • Takhta Takdir    Ch.16 - Hari Baru

    Ketika Link dan Leo kembali, semua penduduk terlihat berkumpul di luar rumah mereka. Banyak yang heran melihat keduanya pulang secepat itu.Link di sisi lain tersenyum kecut melihat mereka. Tampaknya, orang-orang itu menunggu dirinya, yang adalah Baron, kembali. Dalam pikiran mereka, berada di dalam rumah ketika Baron atasan mereka ada di tempat ini merupakan pelanggaran yang berat.Bangsawan perlu diperlakukan hormat."Apakah anda menemui masalah tuan? " Sulo segera berlari mendekat dan menatap Link penasaran."Yah anggap saja begitu. Ngomong-ngomong apakah milisi-milisi itu sudah kembali? " Link bertanya."Tidak, mereka belum kembali pak "Link hanya mengangguk dan menatap penduduk yang sedang menatapnya penasaran "Tidak perlu menunggu di sini, Lebih baik kalian masuk ke dalam rumah kalian dan beristirahat "Beberapa orang ragu-ragu tetapi Link memaksakan sehingga mereka berbalik pulang, kecuali yang bertugas jaga."Apakah desa ini memiliki kuda?” Link menoleh ke arah Leo."Maaf tua

  • Takhta Takdir    Ch.15 - Kasus Anak Hilang

    Link meminta kusir untuk menghentikan kereta. Dia lalu beranjak turun dari gerbong dan menghampiri para pria itu. Mereka jelas terkejut saat mengenali wajah Link."Ahh, tuan Baron!" Mereka segera bersujud ke tanah dan berseru dengan hormat. Kepala mereka mengeluarkan suara ‘bukk’ yang keras ketika menghantam tanah."Hei aku bukan Tuhanmu, tidak perlu bersujud di depanku” Link mengerutkan kening tidak senang dan segera menarik mereka dari tanah. Berbeda dari harapan Link, mereka justru semakin ketakutan.“Tuan! Ampuni kesalahan kami yang membuat anda tidak senang” Salah seorang pria segera berseru panik dan membenturkan kepalanya ke tanah beberapa kali.“Kalian..” Link merasa tidak berdaya. Ia tahu bahwa bangsawan di dunia ini sangat ditakuti oleh rakyat jelata, hanya saja ia tidak berharap akan sejauh ini. Apakah bangsawan terlalu kejam?“Tidak perlu takut. Kalian tidak melakukan suatu kesalahan dan aku tidak marah. Aku hanya tidak suka kalian bersujud.”“Ayo ayo, baju kalian akan kot

  • Takhta Takdir    Ch.14 - Menuju Gravestone

    Matahari menunjukkan dirinya di ufuk timur. Malam panjang yang dingin akhirnya berakhir ketika cahaya keemasan menyinari daratan. Beberapa orang terbangun oleh sinar pagi dan memulai aktivitas mereka pada hari itu.Toko-toko terbuka satu per satu dan para pelancong sedang mengatur barang bawaan mereka untuk bersiap menuju tujuan mereka berikutnya. Bising kota mulai terdengar, menghilangkan kesunyian di kota Grey dan membawa nafas kehidupan di kota itu.Link terbangun oleh hiruk-pikuk; melentangkan tangannya dan menguap. Ia beranjak dari tempat tidur dan membasuh tubuhnya di baskom besar yang sudah disediakan oleh pemilik penginapan. Ia lalu mengelapnya menggunakan kain bersih yang berada di sampingnya, tertumpuk rapi di dalam kotak kayu.Berjalan ke lemari, Link mengambil sepasang baju dan celana yang berbahan dasar sutra. Berbeda dari kain linen dan rami, kain jenis ini merupakan kain yang mewah dan mahal sehingga hanya digunakan oleh kalangan orang kaya atau bangsawan.Setelah mengg

  • Takhta Takdir    Ch.13 – Kejutan

    Sudah larut malam ketika Link tiba di penginapan Horse Inn. Pintu dan jendela telah tertutup rapat dan tidak ada tanda aktivitas seseorang yang terlihat.Link sekilas melihat ekspresi Aaron tadi, tapi ia tidak terlalu memikirkannya. Link tidak khawatir jika Aaron menceritakan tentang kemampuannya. Aaron bukan orang bodoh. Selama dia punya pikiran, dia pasti tahu bahwa Link suatu saat nanti akan menjadi salah satu pembangkit listrik Benua FalanJika demikian, beraninya dia mencoba menciptakan permusuhan di antara mereka?Link berjalan mendekat dan mengetuk pintu berulang kali tapi tidak menerima jawaban."Jangan bilang penjaga penginapan sudah tertidur pada jam seperti ini? Sungguh, mereka sangat tidak profesional" Link mencibir sembari terus mengetuk pintu.Mungkin karena terganggu oleh ketukan yang terus-menerus, seorang penjaga membuka pintu dengan ekspresi marah. Ia melontarkan berbagai ocehan kutukan."Bajingan, terkutuk kau! Berhenti menganggu jam tidur sese.." Penjaga itu tak me

DMCA.com Protection Status