Hujan yang awalnya gerimis menjadi begitu deras dan dengan kabut yang semakin menebal, visi seseorang menjadi terbatas.
Link mengambil mantel berwarna hitam pucat yang tergantung di samping lemari, lalu mengenakan arloji tua yang terletak di atas meja. Arloji itu berasal dari utara, tepatnya dari pegunungan Batu Hitam; salah satu karya terbaik kurcaci.
Mengambil mantel hujan dan mengenakan sepatu, Link berjalan keluar dari penginapan. Terlepas dari suasana mencekam kota Grey, Link sebaliknya merasa seperti ikan di dalam air saat ia meninggalkan penginapan Horse Inn dengan langkah ringan dan cepat.
Tujuannya yaitu Kamar Dagang Mawar Merah. Pamannya Arthur berada di sana untuk membeli makanan serta barang-barang lain untuk keperluan kota Gravestone. Itulah mengapa dia dan Arthur berada di kota Grey.
Sudah satu bulan semenjak rombongan Gnoll tiba-tiba muncul dan menyerang kota Gravestone. Mereka memasuki ladang pertanian dan merusak semua tanaman yang ada di sana. Bahkan, beberapa Gnoll berhasil menerobos dinding dan memasuki kota, merusak rumah warga dan membunuh penduduk.
Kota Gravestone benar-benar tidak berdaya saat itu. Selain Arthur, pamannya sendiri, seorang Warrior tingkat 1 dan sepuluh bawahannya, sisanya merupakan milisi yang dipilih dari penduduk setempat. Mereka mungkin memiliki kemampuan untuk menghentikan pencuri kecil, tetapi ketika berhadapan dengan Gnoll, monster tingkat 2 yang ganas dan haus darah, para milisi itu tidak berbeda dengan anak kecil di depan orang dewasa.
Untungnya, para Gnoll tidak tinggal terlalu lama dan mundur tanpa alasan yang jelas. Serangan tersebut mengakibatkan produksi pangan di kota Gravestone mandek, bahkan hampir terhenti sepenuhnya.
Yang lebih menyakitkan bagi Link adalah gudang penyimpanan makanan terbakar dalam proses ketika Gnoll menyerang. Gudang itu berada tidak jauh dari kastil, yang tidak berhasil dicapai oleh Gnoll.
Jelas, ada seseorang yang melakukannya.
Hanya tiga hari setelah insiden itu terjadi, kota Gravestone mengalami krisis makanan. Untungnya, hal tersebut masih bisa teratasi dengan bantuan pedagang yang membawa makanan dari luar kota.
Namun, dua minggu yang lalu situasi berubah secara tiba-tiba.
Para pedagang mulai meninggalkan kota tanpa alasan yang masuk akal. Ketika penduduk Gravestone bertanya, mereka hanya akan menggelengkan kepala dan tak memberikan jawaban. Sejak saat itu, kota Gravestone benar-benar sendirian dan memasuki krisis kelaparan.
Tak ada satu pun pedagang yang datang ke kota Gravestone lagi. Semuanya terjadi begitu teratur. Orang bodoh pun tahu bahwa ada tangan yang mengendalikan semuanya di belakang layar.
Dan justru karena inilah kewaspadaan Link menjadi lebih tinggi. Orang di belakang layar itu secara terang-terangan menunjukkan bukti bahwa insiden di kota Gravestone memang direncanakan. Kebanyakan orang mungkin tidak memikirkannya, tapi Link berbeda.
“Hanya ada dua kemungkinan, antara orang itu bodoh atau dia memiliki kekuatan yang besar sehingga tidak takut menunjukkan tindakannya secara terang-terangan” Dan Link tentu saja lebih memilih untuk percaya pada kemungkinan kedua. Dan jika benar, itu artinya Link berada dalam masalah yang besar, sangat besar.
Hukum kerajaan sangat ketat mengenai perlindungan para bangsawan dan tidak mentolerir adanya serangan yang menargetkan bangsawan. Jika itu terjadi, pasukan dari ibukota bukanlah pajangan semata.
Dan orang misterius itu secara telanjang menunjukkan bahwa ia sedang menargetkan kota Gravestone. Sampai di sini semuanya menjadi jelas mengapa Link berada dalam masalah yang besar. Orang itu secara tidak langsung memberi pesan bahwa dia tidak takut mengenai respon yang akan diambil oleh Ibukota.
Artinya, orang misterius itu juga memiliki kekuatan yang setara atau mungkin lebih kuat sehingga tidak takut pada kekuatan istana kerajaan!
Kekhawatiran Link jelas dibenarkan. Dan ini juga alasan mengapa ia memilih untuk menuju kamar dagang Mawar Merah. Tujuan utamanya adalah untuk mencari Permata Kelas.
Semuanya untuk menjadi kuat.Tidak peduli apa yang direncanakan oleh musuhnya, selama ia memiliki kekuatan absolut, segala macam trik licik akan menjadi tidak berguna.
Berjalan menapaki jalan berlumpur, Link penuh dengan pemikiran.
Selang beberapa saat, ia tiba di kamar dagang Mawar Merah. Link berjalan masuk dan menemukan Arthur yang sedang berbincang dengan seorang pria yang berumur 40-an, berjanggut panjang tipis.
Link mendekatinya dan segera, kedua pria itu juga memperhatikan kehadiran Link. Arthur adalah yang pertama menyadarinya, lalu ia dengan bingung bertanya
"Apa yang sedang kau lakukan disini? Bukankah kau ingin tinggal dan beristirahat di penginapan? "
"Terlalu membosankan berada di sana seharian. Aku berubah pikiran dan berpikir untuk keluar dan mencari angin segar" Link merespon dengan santai, lalu melirik pria yang berada di sebelah Arthur.
"Dia John Wales, wakil kepala kamar dagang Mawar Merah" Arthur segera mengerti dan memperkenalkan pria di sampingnya.
"Pak Wales, perkenalkan, dia adalah Baron Link Oliver dari kota Gravestone"
Setelah mendengar perkenalan dari Arthur, lelaki tua itu melipat kedua tangannya dan dengan senyum ramah memberikan salam yang hangat"Aku telah bertemu dengan Baron Oliver. Sebuah kehormatan untuk bisa bertemu secara langsung dengan anda" Setelah itu ia melanjutkan dengan gerakan tangan membentuk lingkaran dan melanjutkan
"Semoga matahari yang cerah menyinari anda"
Wajah Link berubah aneh "Tak habis pikir aku akan bertemu dengan salah satu penganut dari Dewa Matahari, apalagi itu ternyata adalah wakil kita dari Mawar Merah"
Mata lelaki itu berkedip dan tersenyum "Hahaha meskipun agama dari Dewa Matahari dilarang membangun gereja di kerajaan ini, tetapi itu tidak melarang kita untuk menjadi penganut Dewa Matahari. Benar begitu tuan?"
"Hehh, aku tidak peduli mengenai hal-hal seperti itu" Link merespon acuh tak acuh, lalu ia melambaikan tangan dan segera memasuki intinya.
"Lupakan! Aku di sini untuk sesuatu yang lain"
"Apakah kamar dagang anda memilliki Permata Kelas?"
Senyum John Wales semakin melebar sementara Arthur memiliki ekspresi tidak percaya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Link tidak memiliki minat apapun terhadap jalur luar biasa sejak ayahnya meninggal dalam perang sepuluh tahun silam. Banyak yang berspekulasi bahwa ia mengalami trauma.
"Tentu saja tuan. Boleh aku tau permata apa yang anda inginkan?" John Wales bertanya getir. Faktanya, dia juga pernah mendengar rumor tentang trauma yang dialami oleh Link. Namun sebagai seorang profesional, mempertanyakan hal-hal seperti itu tidak ada dalam kamusnya - Yang perlu ia lakukan hanyalah melayani pelanggan dengan baik.
"Permata Kelas Wizard.. " Jawab Link sedikit ragu.
Senyum lelaki tua itu semakin mekar mendengar Link sebenarnya mencari Permata Kelas Wizard. Dari antara semua Permata Kelas, permata yang berasal dari jalur sihir memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan permata kelas lainnya.
Ada pun apakah Link dapat maju menjadi seorang Wizard, John tidak memikirkannya sama sekali. Bahkan, ia skeptis akan hal itu. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Wizard membutuhkan bakat dalam afinitas sihir, yang merupakan bakat yang begitu langka.
"Sungguh kebetulan tuan. Baru saja salah satu agen kami kembali dari ibukota dan membawa permata Wizard, aku akan segera mendapatkannya untuk anda" Lelaki tua itu dengan gerakan yang gesit memberikan tempat duduk kepada keduanya sebelum buru-buru berbalik dan pergi. Jelas, harga dari Permata Kelas Wizard cukup untuk memberinya bonus yang besar.
Itu sangat wajar, mengingat Permata Kelas merupakan barang yang sangat langka.
Sebaliknya, Arthur dengan wajah bingung dan khawatir berbisik ke arah Link "Link, apa kau serius? Kau benar-benar ingin menapaki jalan luar biasa? Apa kau sudah yakin?"
"Paman, berhenti mencemaskan hal itu, aku sudah memikirkannya sejak lama. Lagipula, aku juga ingin memiliki kekuatan untuk melindungi apa yang aku miliki" Link dengan tegas menatap pamannya.
Melihat kedua mata Link, Arthur menemukan bahwa matanya berbeda dengan sebelumnya. Jika dulunya mata anak itu dipenuhi dengan rasa bersalah dan tertekan, maka sekarang dipenuhi dengan suasana yang aneh, seolah-olah itu adalah mata dari sebuah keberadaan yang agung - dipenuhi dengan misteri dan kebijaksanaan yang tak terbatas.
Arthur menggelengkan kepalanya, berpikir bahwa itu hanyalah ilusi semata. Kemudian, dengan rasa bangga dan senang, Arthur menepuk pundak Link.
"Hebat, akhirnya kau memulai hidupmu lagi nak! Aku yakin kedua orangtuamu akan tersenyum melihatmu. Heii, bahkan aku yakin kau akan lebih hebat dari ayahmu nanti" Arthur tertawa terbahak-bahak. Ia tertawa dengan begitu keras, begitu keras sehingga ia seakan tak peduli dengan dunia.
Tawanya begitu keras sehingga terlihat seperti seseorang yang telah menemukan kebahagiaannya dalam hidup ini. Sayangnya, tetesan air yang meluncur dari kedua kelopak matanya mengaburkan perasaan itu.
Link yang berdiri di depan seorang pria berotot bertampang menakutkan, yang menangis seperti anak kecil, tidak mampu berkata-kata.
Bibirnya yang melengkung adalah jawaban dari semua itu. Belum pernah ia merasakan perasaan sehangat ini. Jadi seperti ini, rasanya memiliki seseorang yang menyayangi kita.
Arthur yang menyadari dirinya telah menjadi pusat perhatian, akhirnya diam dan duduk di sebelah Link. Hanya saja, wajahnya yang galak masih bersimbah noda air mata.
Sementara itu, John Wales yang kembali dengan membawa sebuah kotak kayu polos memberikan tatapan aneh pada Arthur. Baru saja ia pergi, orang itu masih memiliki tampilan layaknya pejuang yang hebat namun hanya beberapa saat, agaknya dia terlihat seperti orang yang telah mengalami pemerasan.
"Err Baron, harganya sekitar 500 denar emas”
"Apa menurut anda Permata ini kemahalan? Aku bisa menurunkan harganya hanya untukmu" John Wales menggertakkan giginya dan terpaksa mengambil langkah mundur untuk menurunkan harga. Ia berpikir alasan Arthur terlihat seperti itu karena harga yang mahal dari permata.
"Tidak Tidak!Tidak ada yang salah dengan itu" Link dengan cepat memotongnya Lalu buru-buru menyodok Arthur sebelum merebut Permata Kelas dari tangan Wales.
Dengan wajah yang masih cemberut karena habis menangis, Arthur mengeluarkan satu kantong kain yang tergantung di pinggangnya.Saat ini, Link sudah memenuhi syarat untuk memilih sebuah Kelas. Sebelumnya, Profesi dasarnya yaitu Profesi Warga Sipil yang telah mencapai level 3, dan dengan menggunakan 150XP yang ada, Link menaikkan levelnya mencapai level maks - level 5.Syarat untuk maju adalah profesi dasar harus mencapai tingkat maksimum. Link dengan santai membuka kotak tersebut, lalu menyentuh bola putih seukuran tangan dewasa. Tak ada yang istimewa dengan permata tersebut. Jika bukan karena pemberitahuan yang muncul di depannya, Link mungkin berpikir bahwa ini sebenarnya adalah batu biasa."Pemberitahuan : Telah terdeteksi sebuah Permata Kelas ""Pemberitahuan : Mulai mengidentifikasi..... ""Pemberitahuan : Terdeteksi pengguna memiliki Permata Kelas Wizard. Apakah anda ingin memilih kelas tersebut? "Apakah perlu untuk bertanya lagi?Tentu saja YA!"Pemberitahuan : Pengguna telah memilih kelas Wizard; Level saat ini adalah 1. Anda mendapatkan 2 slot mantra. "Permata Kelas tersebut berubah menjadi hitam s
Kedua mantra itu merupakan mantra yang paling populer di antara sekian banyak mantra satu cincin, terutama mantra Dark Mist yang merupakan elemen kegelapan, terlebih Mantra Dark Mist merupakan satu dari sedikit mantra pertahanan satu cincin yang memiliki durasi waktu tertentu.Mantra yang memiliki durasi waktu tidak hanya langka, tetapi juga sulit untuk dipelajari. Bagaimanapun, kompleksitas dari mantra seperti itu berada pada level yang lebih tinggi dibandingkan dengan mantra pada umumnya.Jika mantra Dark Mist dipilih oleh Link berdasarkan keuntungan tersebut maka mantra Fireball dipilih oleh Link berdasarkan keefektifan nya di antara semua mantra serangan satu cincin.Selain merupakan elemen api dengan kerusakan yang tinggi, fleksibilitas dalam penggunaannya juga yang terbaik di antara rekan-rekannya. Fireball bisa digunakan sebagai mantra tunggal yang merusak dan di sisi lain, Fireball juga bisa digunakan sebagai mantra jangkauan dengan meledakkannya.Setelah memutuskan untuk memi
Setelah menguji mantra Fireball, Link menyesuaikan mantel yang ia kenakan dan melangkah pergi. Ia tidak melewati jalan umum yang sering digunakan oleh pelancong atau karavan dari dan ke kota Grey. Sebaliknya, Link tanpa ragu sedikit pun melangkah melewati semak di pinggir jalan dan menyusuri hutan belantara. Pada malam hari, hutan menjadi sangat gelap dan karena kabut yang semakin menebal, jarak pandang Link benar-benar terbatas. Cahaya dari bulan merah terhalang oleh lebatnya kanopi pohon sehingga hutan tidak memiliki penerangan alami sama sekali. Dan Link yang baru saja melangkah belum jauh ke dalam hutan tiba-tiba berhenti. Wajahnya memiliki warna merah yang aneh, dan dengan senyum pahit ia menggelengkan kepalanya. "Tak habis pikir aku akan melakukan kesalahan memalukan seperti ini " Baru saja ia sadar bahwa ia tidak membawa alat penerangan sama sekali. "Heheh, bahkan hal seperti ini bisa terjadi" Link bergumam sambil tertawa dengan getir. Link lalu berputar-putar untuk menca
Link tidak segera mengendurkan penjagaannya setelah membunuh empat Hydra Lucan.Dia sangat mengetahui tentang sifat dari makhluk itu.Mereka adalah makhluk yang hidup berkelompok.Umumnya, ketika Hydra Lucan menemukan target, mereka akan membentuk kelompok sekitar 3 - 7 orang. Tidak ada yang tau pasti alasan mengapa mereka menggunakan pola seperti itu.Link menunggu, dan setelah memastikan bahwa hanya ada empat dari mereka, ia menghela nafas dan mengerutkan kening.“Hydra Lucan memang tinggal di rawa, tetapi mereka tidak akan ditemukan di sekitar tepi rawa. Wilayah mereka umumnya berada di pedalaman, dan mereka adalah makhluk yang teritorial dan tidak suka meninggalkan wilayah mereka”“Untuk bertemu dengan empat sekaligus di tempat ini menjelaskan ada sesuatu yang salah yang sedang terjadi”Memikirkan hal tersebut, Link merasa dilema antara ingin melanjutkan atau kembali.Jika ia kembali, usaha yang ia lakukan untuk sampai ke tempat ini menjadi sia-sia sedangkan jika ia memilih untuk
Wizard !Siapa pikir, pemuda yang terlihat biasa-biasa saja itu sebenarnya adalah seorang Wizard.Raut wajah pak tua itu berubah jelek. Benar-benar sial untuk bertemu seorang Wizard di tempat seperti ini.Bagi Thieve yang memiliki gaya bertarung sembunyi-sembunyi dan mengandalkan serangan mendadak, pasti akan sangat dirugikan ketika berada dalam situasi konfrontasi langsung.Mereka mungkin memiliki peluang menang jika saja mereka sedari awal tidak menunjukkan diri melainkan bersembunyi dan menyergap Link.Ironisnya, mereka malah berpikir bahwa pemuda di depan mereka hanyalah orang biasa yang tersesat. Tak satu pun dari mereka yang berpikir bahwa pemuda yang tampak lembut dan polos ternyata adalah Wizard yang menakutkan.Pak tua itu bahkan sempat terpana melihat bola api yang di eja secara instan. Wizard yang dapat mengeja mantra satu cincin secara instan hanya dapat dilakukan oleh Wizard tingkat 4 ke atas.Dan bagaimanapun, aura magis pria di depannya jelas hanya berada pada tingkat 1
"Maaf tuan, mengenai hal itu, aku sungguh tidak bisa mengatakannya" Aaron dengan sungguh-sungguh menjelaskan."Hoo mencoba bermain rahasia?" Link menyeringai jahat lalu mengarahkan jari tangannya ke arah pria itu."Ah ti.. tidak, bukan begitu!" Melihat bola api yang mengarah tepat ke dirinya, Aaron dengan ekspresi putus asa melanjutkan "Hanya saja ini adalah misi dari ibukota, aku benar-benar tidak bisa membicarakannya"Link mengerutkan kening “Pria ini sepertinya tidak berbohong, ekspresinya benar-benar jujur. Sepertinya memang ada masalah yang terjadi” Aaron yang melihat ekspresi tidak senang Link semakin gugup, dan ketika ia mencoba menjelaskan lagi, Link segera memotongnya dengan cepat."Prajurit dari Legiun Beruang Hitam, terima dan dengarkan dengan seksama!" Link dengan ekspresi datar berseru. Ia lalu merogoh saku bagian dalam dan mengeluarkan sebuah lencana bertuliskan Baron dan sebuah gambar seperti kota di atasnya."Aku, Link Oliver, Baron dari kota Gravestone, memberi perin
Aaron mengangguk mengerti. Ia tidak bertanya kenapa Link memintanya melakukan hal itu. Baginya, apa yang dikatakan oleh Link adalah hal yang harus ia lakukan. Bagaimanapun, misi dan nyawanya berada di tangan pemuda itu.Link kemudian memasuki runangan itu dan pintu di belakangnya segera di tutup oleh Aaron dengan cepat.Seketika, Link merasakan perasaan tercekik dan sempit meskipun ruangan tempat ia masuk sebenarnya begitu luas.Link menghiraukan perasaan itu dan dengan sengaja mengarahkan obor ke bawah untuk menerangi lantai ruangan.Link terus berjalan hingga ia menemukan bagian lantai yang memiliki lukisan pintu tertutup. Meski samar, Link masih bisa melihatnya dengan teliti.Link tahu bahwa ini adalah kunci untuk masuk ke dalam ruangan selanjutnya.Mantan Night Seeker bukanlah orang bodoh, membuat tanda yang begitu jelas untuk dilihat bahkan oleh orang biasa.Faktanya, lukisan ini memang merupakan jalan untuk menuju ruangan selanjutnya. Namun, selain membuka jalan, lukisan ini jug
Link lalu dengan tenang meningkatkan levelnya perlahan-lahan."Pemberitahuan : Anda menggunakan 200 Exp, kelas Wizard anda telah mencapai level 2. Anda mendapatkan +2 MP, +1 slot mantra ""Pemberitahuan : Anda menggunakan 300 Exp, kelas Wizard anda telah mencapai level 3. Anda mendapatkan +2 MP, +1 slot mantra dan regen MP +0,1 ""Pemberitahuan : Anda menggunakan 500 Exp, kelas Wizard anda telah mencapai level 4. Anda mendapatkan +2 MP, +1 slot mantra ""Pemberitahuan : Anda menggunakan 800 Exp, kelas Wizard anda telah mencapai level 5. Anda mendapatkan +2 MP, +1 slot mantra dan regen MP +0,1 "Seketika, Link merasakan perubahan besar pada tubuhnya. Selain tubuh fisiknya yang mengalami sedikit peningkatan, pikirannya terasa begitu segar dan jernih. Kecepatan di mana ia berpikir telah mencapai tingkat yang baru.Kekuatan fisiknya saat ini sudah dapat dianggap teratas di antara manusia biasa. Meski kelas Wizard adalah kelas yang tidak pada arah kekuatan fisik, namun itu juga membawa sed
Link berjalan di sekitar halaman kastil, menikmati kumparan bunga yang sedang dalam masa transformasi lantaran musim gugur yang saat ini menaungi daratan.Bunga-bunga itu berubah dalam berbagai warna, menciptakan pemandangan spektakuler bagi setiap makhluk, seolah ingin memberi pesan bahwa mereka merupakan kenikmatan terakhir sebelum tragedi musim dingin menyelimuti segalanya.Link mendekati salah satu bunga, menyapunya dengan tangannya dan menghirup aromanya dalam satu tarikan nafas yang panjang."Benar-benar aroma memabukkan... " Link menggosok hidungnya, tersenyum menatap hamparan warna yang begitu indah.Sejak dari kota Grey hingga melakukan perjalanan ke kota Gravestone, banyak hal terjadi yang membuat dirinya selalu waspada dan tetap terjaga. Tidak ada sedikit pun waktu di mana ia dapat benar-benar rileks dan melepaskan sejenak segala beban yang ada dalam pikirannya.Oleh karenanya, Link sangat menghargai waktu seperti ini dan menikmatinya sebisa mungkin. Bagaimanapun, di masa d
"Gunakan sebaik mungkin" Link menatap Rone yang saat ini memegang kotak kayu di tangannya. Dia lalu menjelaskan bagaimana menggunakan Permata Kelas dan memintanya untuk kembali."Ingat! Jangan lakukan hal lain dan fokus saja dalam mencerna informasi Permata Kelas itu. Jika kau sudah selesai, datang dan temui Arthur, dia akan membantumu mencari bahan yang kau perlukan ""Dan tidak perlu lagi melatih fisikmu, kau sudah memenuhi syarat untuk maju menjadi Rogue" Link menekankan dengan serius."Ah bagaimana anda mengetahuinya?" Rone heran, seolah-olah semua rahasia yang ada pada dirinya dapat dilihat sangat jelas oleh Link."Tidak perlu bertanya mengenai itu, cukup lakukan saja apa yang perlu kau lakukan" Link menggelengkan kepala.Rone lalu menyadari bahwa ia mungkin sudah terlalu banyak bicara, kemudian ia dengan cepat meminta maaf sebelum berdiri dan melangkah keluar dari kastil.Arthur di sisi lain melihat kepergian Rone dan bergumam aneh."Sepertinya kau memiliki rahasia yang lebih da
Link menatap milisi di depannya dan dengan serius berbicara "Prajuritku! Aku mengumpulkan mu di sini karena ada hal yang ingin aku sampaikan"Link berhenti beberapa saat, lalu melanjutkan " Seperti yang kalian tahu, banyak warga kita yang hidup di antah berantah, jauh dari kota. Kita semua tahu bahwa banyak dari mereka yang telah meninggal karena serangan dari bandit maupun monster. Dan sekarang, adalah kewajiban kita untuk menghentikan penderitaan mereka. Aku ingin agar kalian menyebar dan menemui setiap pemukiman yang jauh dari kota dan membawa semua penduduk kembali ke Gravestone ""Katakan bahwa aku, Baron Link Oliver, akan menyediakan tempat tinggal yang layak bagi mereka dan akan memberi mereka pekerjaan agar mereka dapat melanjutkan hidup di kota Gravestone. Ingat! Tidak peduli bagaimana caranya, aku ingin tidak ada penduduk yang tertinggal!""Apakah jelas, Prajurit?" Link berbicara dengan pelan namun entah bagaimana dapat terdengar oleh semua milisi. Tentu saja, semua ini kare
Link berdiri di balkon kastil yang luas, menatap kesibukan kota Gravestone. Asap yang keluar dari cerobong toko roti membumbung tinggi di langit, suara dentingan palu pandai besi terdengar di setiap sudut, berbagai toko kelontong berdiri di samping jalan dan teriakan berbagai pedagang untuk menarik pelanggan menambah keriuhan di kota ini.Pedagang-pedagang itu adalah pedagang kecil yang merupakan penduduk asli kota Gravestone. Barang yang mereka jual sangat sedikit, dan itu pun merupakan sisa stok di gudang penyimpanan mereka. Hal itu karena tidak ada lagi pedagang yang mau datang ke kota ini untuk membawa suplai sehingga mereka hanya menjual barang seadanya.Di utara, dekat dengan tembok kota, sungai dengan lebar 50 meter meliuk-liuk melewati celah pegunungan dari arah barat dan memanjang lebih jauh ke timur. Sungai itu memiliki banyak cabang kecil, menyebar dan mengairi tanah di sekitar kota Gravestone.Pada sisi sungai yang dekat dengan gerbang, sebuah jembatan penyebrangan yang te
Leo bangun pagi sekali dan hendak pergi perburu ketika ia mendengar suara berisik yang datang dari luar. Penasaran, ia lalu keluar untuk mencari tahu.Di sana, dekat dengan penginapan milisi, para warga berkerumun dan berbisik satu sama lain. Leo bingung dan mendekati salah seorang pemuda untuk bertanya."Apa yang terjadi? ""Baron meminta kita untuk bersiap pindah ke kota Gravestone. Kau tau? Katanya orang yang menculik anak-anak itu adalah orang di ranah luar biasa! Baron takut sesuatu yang buruk terjadi sehingga meminta kita untuk pindah" Ucap pemuda itu."Baron bahkan berjanji memberi kita tempat tinggal yang layak di sana. Oh, dan juga ada makanan" Seorang pria tua datang dan menimpali dengan gembira.Faktanya, alasan mereka tinggal dan menetap di tempat ini adalah karena mereka tidak memiliki uang yang cukup untuk hidup di Gravestone. Mereka tidak memiliki sepeser pun untuk membeli tanah maupun rumah, bahkan menetap di pinggiran kota pun mereka tidak mampu.Berbeda dengan tempat
Ketika Link dan Leo kembali, semua penduduk terlihat berkumpul di luar rumah mereka. Banyak yang heran melihat keduanya pulang secepat itu.Link di sisi lain tersenyum kecut melihat mereka. Tampaknya, orang-orang itu menunggu dirinya, yang adalah Baron, kembali. Dalam pikiran mereka, berada di dalam rumah ketika Baron atasan mereka ada di tempat ini merupakan pelanggaran yang berat.Bangsawan perlu diperlakukan hormat."Apakah anda menemui masalah tuan? " Sulo segera berlari mendekat dan menatap Link penasaran."Yah anggap saja begitu. Ngomong-ngomong apakah milisi-milisi itu sudah kembali? " Link bertanya."Tidak, mereka belum kembali pak "Link hanya mengangguk dan menatap penduduk yang sedang menatapnya penasaran "Tidak perlu menunggu di sini, Lebih baik kalian masuk ke dalam rumah kalian dan beristirahat "Beberapa orang ragu-ragu tetapi Link memaksakan sehingga mereka berbalik pulang, kecuali yang bertugas jaga."Apakah desa ini memiliki kuda?” Link menoleh ke arah Leo."Maaf tua
Link meminta kusir untuk menghentikan kereta. Dia lalu beranjak turun dari gerbong dan menghampiri para pria itu. Mereka jelas terkejut saat mengenali wajah Link."Ahh, tuan Baron!" Mereka segera bersujud ke tanah dan berseru dengan hormat. Kepala mereka mengeluarkan suara ‘bukk’ yang keras ketika menghantam tanah."Hei aku bukan Tuhanmu, tidak perlu bersujud di depanku” Link mengerutkan kening tidak senang dan segera menarik mereka dari tanah. Berbeda dari harapan Link, mereka justru semakin ketakutan.“Tuan! Ampuni kesalahan kami yang membuat anda tidak senang” Salah seorang pria segera berseru panik dan membenturkan kepalanya ke tanah beberapa kali.“Kalian..” Link merasa tidak berdaya. Ia tahu bahwa bangsawan di dunia ini sangat ditakuti oleh rakyat jelata, hanya saja ia tidak berharap akan sejauh ini. Apakah bangsawan terlalu kejam?“Tidak perlu takut. Kalian tidak melakukan suatu kesalahan dan aku tidak marah. Aku hanya tidak suka kalian bersujud.”“Ayo ayo, baju kalian akan kot
Matahari menunjukkan dirinya di ufuk timur. Malam panjang yang dingin akhirnya berakhir ketika cahaya keemasan menyinari daratan. Beberapa orang terbangun oleh sinar pagi dan memulai aktivitas mereka pada hari itu.Toko-toko terbuka satu per satu dan para pelancong sedang mengatur barang bawaan mereka untuk bersiap menuju tujuan mereka berikutnya. Bising kota mulai terdengar, menghilangkan kesunyian di kota Grey dan membawa nafas kehidupan di kota itu.Link terbangun oleh hiruk-pikuk; melentangkan tangannya dan menguap. Ia beranjak dari tempat tidur dan membasuh tubuhnya di baskom besar yang sudah disediakan oleh pemilik penginapan. Ia lalu mengelapnya menggunakan kain bersih yang berada di sampingnya, tertumpuk rapi di dalam kotak kayu.Berjalan ke lemari, Link mengambil sepasang baju dan celana yang berbahan dasar sutra. Berbeda dari kain linen dan rami, kain jenis ini merupakan kain yang mewah dan mahal sehingga hanya digunakan oleh kalangan orang kaya atau bangsawan.Setelah mengg
Sudah larut malam ketika Link tiba di penginapan Horse Inn. Pintu dan jendela telah tertutup rapat dan tidak ada tanda aktivitas seseorang yang terlihat.Link sekilas melihat ekspresi Aaron tadi, tapi ia tidak terlalu memikirkannya. Link tidak khawatir jika Aaron menceritakan tentang kemampuannya. Aaron bukan orang bodoh. Selama dia punya pikiran, dia pasti tahu bahwa Link suatu saat nanti akan menjadi salah satu pembangkit listrik Benua FalanJika demikian, beraninya dia mencoba menciptakan permusuhan di antara mereka?Link berjalan mendekat dan mengetuk pintu berulang kali tapi tidak menerima jawaban."Jangan bilang penjaga penginapan sudah tertidur pada jam seperti ini? Sungguh, mereka sangat tidak profesional" Link mencibir sembari terus mengetuk pintu.Mungkin karena terganggu oleh ketukan yang terus-menerus, seorang penjaga membuka pintu dengan ekspresi marah. Ia melontarkan berbagai ocehan kutukan."Bajingan, terkutuk kau! Berhenti menganggu jam tidur sese.." Penjaga itu tak me