Beranda / Fantasi / Takhta Takdir / Ch.6 - Organisasi Tiga Mata Jahat

Share

Ch.6 - Organisasi Tiga Mata Jahat

Penulis: KkuMarram
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-23 21:20:04

Link tidak segera mengendurkan penjagaannya setelah membunuh empat Hydra Lucan.

Dia sangat mengetahui tentang sifat dari makhluk itu.

Mereka adalah makhluk yang hidup berkelompok.

Umumnya, ketika Hydra Lucan menemukan target, mereka akan membentuk kelompok sekitar 3 - 7 orang. Tidak ada yang tau pasti alasan mengapa mereka menggunakan pola seperti itu.

Link menunggu, dan setelah memastikan bahwa hanya ada empat dari mereka, ia menghela nafas dan mengerutkan kening.

“Hydra Lucan memang tinggal di rawa, tetapi mereka tidak akan ditemukan di sekitar tepi rawa. Wilayah mereka umumnya berada di pedalaman, dan mereka adalah makhluk yang teritorial dan tidak suka meninggalkan wilayah mereka”

“Untuk bertemu dengan empat sekaligus di tempat ini menjelaskan ada sesuatu yang salah yang sedang terjadi”

Memikirkan hal tersebut, Link merasa dilema antara ingin melanjutkan atau kembali.

Jika ia kembali, usaha yang ia lakukan untuk sampai ke tempat ini menjadi sia-sia sedangkan jika ia memilih untuk lanjut, ada terlalu banyak resiko yang tidak diketahui menunggunya.

Jangan melihat bahwa Link dapat dengan mudah membunuh 4 Hydra Lucan. Faktanya, Hydra Lucan adalah makhluk merepotkan di antara makhluk tingkat 1.

Peluru asam yang mereka lepaskan memiliki sifat korosif dan sangat merusak, bahkan seorang Guardian dengan pertahanan yang tinggi perlu waspada ketika berhadapan dengan serangan itu. Lebih lagi, pertahanan mereka sangat keras dan mereka juga selalu berkelompok.

Selain Wizard, kelas lain akan melewati perjuangan yang sulit untuk berhadapan dengan mereka.

Jelas, itu karena Wizard adalah kelas yang paling merusak di antara semua kelas yang ada.

Justru karena inilah Link dilema. Bagi makhluk kuat seperti Hydra Lucan yang terpaksa keluar dari wilayah teritori mereka menjelaskan ada sesuatu atau sosok yang menakutkan hingga membuat makhluk seperti itu keluar dari sarangnya.

Jika tidak hati-hati, ada kemungkinan Link berhadapan dengan sosok kuat itu.

Dengan banyak pertimbangan, Link pada akhirnya memilih untuk terus maju. Ia sudah datang sejauh ini dan akan sia-sia jika berakhir begitu saja. Dan juga, Jika ia menemukan tanda-tanda berbahaya, belum terlambat baginya melarikan diri.

Setelah mengambil keputusan, Link segera melangkah pergi. Tidak lupa ia menyempatkan waktu melirik panel game.

--------

Nama : Link Oliver

Ras : Manusia

Poin MP : 6/12

Regen MP : 0,6 MP/detik.

Kelas : Warga Sipil level 5(Maks) / Wizard Level 1 0/200 EXP [ Tingkat 1 ]

Poin Pengalaman : 40 EXP

Keterampilan Profesi - Mantra Satu Cincin : Fireball, Dark Mist.

Bakat : Core of Great Wizard

---------

Link menerima 40XP dari membunuh empat Hydra Lucan dan masih membutuhkan 160XP untuk naik ke level 2.

Di Legend's World, poin pengalaman adalah yang paling sulit untuk diperoleh. Tidak seperti game lain di mana kemanapun melangkah monster dapat dengan mudah ditemukan, Legend's World benar-benar berbeda. Apalagi sekarang ini merupakan dunia nyata, yang artinya fungsi respawn monster tidak ada.

Jangan katakan Link yang baru saja bertemu dengan empat Hydra Lucan. Nyatanya, Link hanya secara kebetulan bertemu dengan mereka. Jika bukan karena ada sesuatu yang membuat makhluk itu keluar dari teritori mereka, ia mungkin bahkan tidak akan menemukan jejak mereka.

Bayangkan saja, Link telah menempuh jarak yang cukup jauh melewati hutan dan ia belum menemukan satu pun makhluk selain dari Hydra Lucan tadi; bahkan jejak kaki pun tidak terlihat.

Hujan semakin deras.

Link menemukan sebuah pohon dengan kanopi yang lebat dimana air hujan tidak dapat menerobos ke tanah, lalu ia buru-buru bernaung di bawahnya. Kemudian, ia mengumpulkan beberapa potongan kayu dan menumpuknya.

Link lalu menyulap elemen api, mengeringkannya dan membuat perapian. Lagipula, meski mengenakan mantel hujan, udara yang semakin dingin dan hujan yang tak kunjung reda juga membuat tubuhnya menggigil.

Meskipun menyalakan api di tengah hutan terkadang merupakan tindakan yang ceroboh, Link tidak terlalu memikirkannya.

Kondisi seperti itu hanya valid ketika berada dalam perang atau berada di sekitar teritori monster atau binatang buas. Dan juga, Link berada di area rawa di mana ada sedikit vegetasi yang menghalangi jarak pandang seseorang.

Meskipun kabut yang tebal masih ada dan menghalangi visinya, Link tidak terlalu khawatir. Ia adalah Wizard, kekuatan spiritual cukup baginya untuk memindai lingkungannya tanpa perlu melihat sama sekali.

Api mulai membakar kayu dan perlahan-lahan semakin besar, mengeluarkan panas ke segala arah dan menghangatkan tubuh Link.

“Aku tidak berpikir dapat berpetualang sejauh ini di dunia nyata. Seingatku petualangan semacam ini hanya pernah aku lakukan di game”

Link bergumam rendah dan duduk di tanah. Ia mengeluarkan belati yang tergantung di pinggangnya dan menguliti sebuah batang kayu, dan memahat sebuah mangkuk dengan bentuk yang kasar.

Link tidak terlalu memperhatikan masalah estetika dan puas dengan karya miliknya. Ia lalu menampung air hujan ke dalam mangkuk dan memanaskannya di samping perapian.

Beberapa saat kemudian, air itu perlahan mendidih, dan Link dengan hati-hati meminumnya.

Setidaknya itu cukup untuk menghangatkan tubuh Link dari dalam.

Link menunggu beberapa saat, menunggu tubuhnya kering sebelum menghancurkan perapian itu dan berjalan lebih jauh.

Malam semakin larut, udara semakin dingin dan suara aneh yang dihasilkan oleh angin terdengar. Kabut yang awalnya tebal mulai tersebar dan menjadi semakin tipis.

Hujan yang tadinya deras mulai surut perlahan hingga akhirnya reda sepenuhnya.

Link dalam diam melangkah cepat, sesekali matanya dengan tajam bergerak untuk melirik lingkungan sekitar.

Waktu berlalu dan akhirnya Link samar-samar melihat sebuah reruntuhan di depannya.

Meski hanya tumpukan batu, orang secara samar dapat memastikan bahwa bangunan itu dulunya merupakan sebuah manor; beberapa badan bangunan masih berdiri, diselimuti oleh tanaman merambat dan lumut.

Reruntuhan itu berdiri di atas tanah kokoh di tengah rawa dan kabut tipis yang belum hilang sepenuhnya membuat tempat tersebut terlihat agak menakutkan.

Link berdiri sesaat dan memandang dari kejauhan sebelum berjalan menuju reruntuhan.

Ketika Link semakin dekat dan dapat melihat dengan jelas reruntuhan tersebut, tiba-tiba saja ia melihat beberapa cahaya yang berasal dari reruntuhan tersebut.

Link lantas dengan cepat mematikan obornya, lalu dengan sigap bersembunyi di pohon mati yang berada tidak jauh darinya. Ia dengan hati-hati menjulurkan kepalanya dan segera menyipitkan mata.

Pada awalnya, Link belum melihat dengan jelas, tetapi cahaya itu bergerak semakin dekat hingga akhirnya keluar dari reruntuhan.

Baru saat itulah Link melihat dengan jelas.

Sekelompok tiga orang yang mengenakan mantel hitam keluar dari sela-sela reruntuhan dengan membawa lampu minyak di masing-masing tangan.

Link tidak dapat membedakan jenis kelamin mereka karena kerudung menutupi wajah mereka.

Ketiga orang misterius tersebut menoleh ke arah di mana Link baru saja berdiri tadi.

Orang yang berada di tengah, dengan suara kasar dan serak ia berteriak "Berhenti bersembunyi, apa kau pikir kami bisa dibodohi oleh tingkah lucumu?"

Link awalnya tertegun mendengar hal itu sebelum mulai mengeluarkan berbagai kutukan. Ia benar-benar telah melakukan kesalahan yang mengerikan.

Ia bukan lagi seorang Great Wizard yang mahakuasa melainkan seorang Wizard tingkat 1 belaka. Dia bukan lagi seorang tingkat Suci yang tidak perlu mempertimbangkan kehati-hatian karena ada sedikit hal yang bisa menyakitinya.

Link benar-benar lupa akan hal itu hingga membuatnya melakukan hal yang ceroboh. Baru saja, ia mendekati reruntuhan itu tanpa beban pikiran sedikit pun. Ia bahkan tidak memperhitungkan bagaimana jika ada bahaya di dalam sana.

Tanpa daya, Link hanya bisa mendesah dan melangkah keluar dari balik pohon.

Ketika Link berdiri, ketiga orang itu tetap diam dan tidak melakukan gerakan yang berlebihan.

“Sepertinya mereka ada kaitannya mengenai Hydra Lucan tadi” Link bergumam rendah dan menilai mereka secara diam-diam .

[ Pemeriksaan digunakan ]

[ Pemeriksaan berhasil! ]

Informasi utama segera muncul di depan Link

Warga Sipil level 5/ Thieve level 3

Warga Sipil level 5/ Thieve level 3

Warga Sipil level 5/ Thieve level 5

Kecuali yang berbicara sebelumnya, dua lainnya berada pada level yang sama.

Pria yang baru berbicara kepada Link mengangkat kepalanya, dan wajah seorang pria tua dengan kulit keriput terlihat jelas oleh Link. Di salah satu pipinya, Tato mata berwarna merah darah dengan bentuk segitiga terukir.

Pria itu menatap Link dingin dan berkata acuh tak acuh "Apa yang sedang kau lakukan di sini anak muda?"

Link tidak merespon melainkan dengan wajah aneh ia bertanya "Organisasi Tiga Mata Jahat?"

Pria itu tertegun dan waspada ketika Link menyebutkan nama organisasi mereka. Kedua temannya juga mengangkat kepala mereka dan menatap Link waspada. Lalu, mereka secara bersamaan dengan suara yang persis sama berbicara secara dingin "Kau siapa? Bagaimana kau tau tentang kami?"

Link yang mendengarnya mengeluarkan tawa lucu dan mengejek "Bagaimana aku bisa tau? Kalian adalah sekelompok badut yang selalu bersembunyi di bayang-bayang, selalu berusaha untuk menjaga identitas tidak diketahui. Anehnya semua anggota kalian malah memasang tato di wajah sebagai identitas. Tidakkah kalian terlalu bodoh?"

"Apa karena kalian adalah pengikut Iblis sehingga kalian dipengaruhi oleh sifat kacau dan gila Iblis?"

Link tanpa rasa takut berbicara dan dengan terang-terangan menghina mereka. Meskipun level mereka lebih tinggi darinya, Link yakin bisa menghadapi ketiganya secara langsung.

Link bukanlah seorang pahlawan tetapi ia juga muak dengan tindakan yang sering dilakukan oleh kelompok itu. Mereka bahkan tidak akan ragu memutilasi bayi yang baru lahir sebagai pengorbanan untuk melakukan ritual tertentu.

"Terlalu banyak mengetahui sesuatu terkadang bukanlah hal yang baik anak muda.." Pria itu berbicara dengan kejam "Kau tidak boleh dibiarkan ada, kau mengetahui terlalu banyak hal tentang kami. Berikan jiwamu sebagai persembahan dan kau dapat mati dengan tenang"

Link mendengus dingin sebagai jawaban "Terlalu banyak berbicara juga bukanlah hal yang baik pak tua"

Swosss.

Tiga mantra Fireball secara berturut-turut dieja oleh Link. Kedua Thieve level 3 itu terkejut dan lengah sehingga tidak berhasil menghindari bola api yang datang begitu cepat.

Selain dari Thieve level 5 yang berhasil meloloskan diri, keduanya terkena bola api tepat di dada.

Link tidak meledakkannya, sehingga bola api menembus tubuh mereka dan memasuki jantung, membakar dan menghanguskan jantung mereka tanpa menyisakan abu sedikit pun.

Sedangkan Thieve level 5 itu sudah bersimbah keringat dingin.

Bab terkait

  • Takhta Takdir    Ch.7 – Bertarung

    Wizard !Siapa pikir, pemuda yang terlihat biasa-biasa saja itu sebenarnya adalah seorang Wizard.Raut wajah pak tua itu berubah jelek. Benar-benar sial untuk bertemu seorang Wizard di tempat seperti ini.Bagi Thieve yang memiliki gaya bertarung sembunyi-sembunyi dan mengandalkan serangan mendadak, pasti akan sangat dirugikan ketika berada dalam situasi konfrontasi langsung.Mereka mungkin memiliki peluang menang jika saja mereka sedari awal tidak menunjukkan diri melainkan bersembunyi dan menyergap Link.Ironisnya, mereka malah berpikir bahwa pemuda di depan mereka hanyalah orang biasa yang tersesat. Tak satu pun dari mereka yang berpikir bahwa pemuda yang tampak lembut dan polos ternyata adalah Wizard yang menakutkan.Pak tua itu bahkan sempat terpana melihat bola api yang di eja secara instan. Wizard yang dapat mengeja mantra satu cincin secara instan hanya dapat dilakukan oleh Wizard tingkat 4 ke atas.Dan bagaimanapun, aura magis pria di depannya jelas hanya berada pada tingkat 1

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-24
  • Takhta Takdir    Ch.8 – Perubahan

    "Maaf tuan, mengenai hal itu, aku sungguh tidak bisa mengatakannya" Aaron dengan sungguh-sungguh menjelaskan."Hoo mencoba bermain rahasia?" Link menyeringai jahat lalu mengarahkan jari tangannya ke arah pria itu."Ah ti.. tidak, bukan begitu!" Melihat bola api yang mengarah tepat ke dirinya, Aaron dengan ekspresi putus asa melanjutkan "Hanya saja ini adalah misi dari ibukota, aku benar-benar tidak bisa membicarakannya"Link mengerutkan kening “Pria ini sepertinya tidak berbohong, ekspresinya benar-benar jujur. Sepertinya memang ada masalah yang terjadi” Aaron yang melihat ekspresi tidak senang Link semakin gugup, dan ketika ia mencoba menjelaskan lagi, Link segera memotongnya dengan cepat."Prajurit dari Legiun Beruang Hitam, terima dan dengarkan dengan seksama!" Link dengan ekspresi datar berseru. Ia lalu merogoh saku bagian dalam dan mengeluarkan sebuah lencana bertuliskan Baron dan sebuah gambar seperti kota di atasnya."Aku, Link Oliver, Baron dari kota Gravestone, memberi perin

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-25
  • Takhta Takdir    Ch.9 – Anomali

    Aaron mengangguk mengerti. Ia tidak bertanya kenapa Link memintanya melakukan hal itu. Baginya, apa yang dikatakan oleh Link adalah hal yang harus ia lakukan. Bagaimanapun, misi dan nyawanya berada di tangan pemuda itu.Link kemudian memasuki runangan itu dan pintu di belakangnya segera di tutup oleh Aaron dengan cepat.Seketika, Link merasakan perasaan tercekik dan sempit meskipun ruangan tempat ia masuk sebenarnya begitu luas.Link menghiraukan perasaan itu dan dengan sengaja mengarahkan obor ke bawah untuk menerangi lantai ruangan.Link terus berjalan hingga ia menemukan bagian lantai yang memiliki lukisan pintu tertutup. Meski samar, Link masih bisa melihatnya dengan teliti.Link tahu bahwa ini adalah kunci untuk masuk ke dalam ruangan selanjutnya.Mantan Night Seeker bukanlah orang bodoh, membuat tanda yang begitu jelas untuk dilihat bahkan oleh orang biasa.Faktanya, lukisan ini memang merupakan jalan untuk menuju ruangan selanjutnya. Namun, selain membuka jalan, lukisan ini jug

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-26
  • Takhta Takdir    Ch.10 - Battle Wizard

    Link lalu dengan tenang meningkatkan levelnya perlahan-lahan."Pemberitahuan : Anda menggunakan 200 Exp, kelas Wizard anda telah mencapai level 2. Anda mendapatkan +2 MP, +1 slot mantra ""Pemberitahuan : Anda menggunakan 300 Exp, kelas Wizard anda telah mencapai level 3. Anda mendapatkan +2 MP, +1 slot mantra dan regen MP +0,1 ""Pemberitahuan : Anda menggunakan 500 Exp, kelas Wizard anda telah mencapai level 4. Anda mendapatkan +2 MP, +1 slot mantra ""Pemberitahuan : Anda menggunakan 800 Exp, kelas Wizard anda telah mencapai level 5. Anda mendapatkan +2 MP, +1 slot mantra dan regen MP +0,1 "Seketika, Link merasakan perubahan besar pada tubuhnya. Selain tubuh fisiknya yang mengalami sedikit peningkatan, pikirannya terasa begitu segar dan jernih. Kecepatan di mana ia berpikir telah mencapai tingkat yang baru.Kekuatan fisiknya saat ini sudah dapat dianggap teratas di antara manusia biasa. Meski kelas Wizard adalah kelas yang tidak pada arah kekuatan fisik, namun itu juga membawa sed

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-27
  • Takhta Takdir    Ch.11 - Bertarung lagi

    Belajar dari pengalaman sebelumnya, Link memilih mempelajarinya satu per satu. Meski begitu, Link masih merasa sedikit pusing. Bagaimanapun, Mantra dua cincin lebih kompleks dari mantra satu cincin, sehingga efek mempelejarinya juga berada pada tingkat yang berbeda.Untung saja, berkat kekuatan mentalnya yang semakin kuat, dampak yang dirasakan dapat diminimalisir sekecil mungkin.Link menunggu beberapa saat sampai ia benar-benar mencerna mantra tersebut. Setelah proses transfer, ia berjalan keluar dari ruangan itu sambil tersenyum senang.Sekarang, data pada panel game telah diperbarui.Nama : Link OliverRas : ManusiaPoin MP : 30/30Regen MP : 3MP/detik [0.5 + (0,5 X 500%)]Kelas : Warga Sipil level 5(Maks) / Battle Wizard Level 1 0/1200 EXP [ Tingkat 2 ]Poin Pengalaman : 780 EXPKeterampilan Profesi -Mantra satu cincin : Fireball, Dark Mist, Step Wind, Gravitational Field, Healing Ward, Shock Illusion.Mantra dua cincin : Flames, Circle of LifeBakat : Core of Great Wizard, Dou

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-27
  • Takhta Takdir    Ch.12 – Kembali

    Di sisi lain, Aaron dan empat pria yang mengepungnya menghentikan pertarungan mereka, wajah mereka penuh dengan shock.Wizard tingkat 2!Meski mereka tidak mengenal mantra secara luas, kekuatan yang dihasilkan oleh ledakan itu saja sudah cukup menjadi bukti.Aaron adalah yang paling tercengang. Dia tidak menyangka Link sebenarnya menyembunyikan kekuatannya. Bukankah pemuda di depannya baru berumur sekitar 18 tahun? dan dia sudah berada pada tingkat 2? Mengapa kabar jenius tentangnya tidak pernah terdengar di ibukota?Link yang menjadi fokus perhatian tidak peduli akan ekspresi mereka. Sebaliknya, Link dengan cepat merapal mantra Circle of Life.SwosshhSebuah belati tajam mengeluarkan suara siulan tepat di belakang Link. Dengan bunyi teredam, belati itu menghantam penghalang berwarna hijau dan berhenti maju.Kemudian, sesosok bayangan perlahan-lahan muncul 10 meter di depan Link sebelum berubah menjadi sosok seseorang.Itu adalah pria yang mengenakan topeng hitam pucat dan mengenakan

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-27
  • Takhta Takdir    Ch.13 – Kejutan

    Sudah larut malam ketika Link tiba di penginapan Horse Inn. Pintu dan jendela telah tertutup rapat dan tidak ada tanda aktivitas seseorang yang terlihat.Link sekilas melihat ekspresi Aaron tadi, tapi ia tidak terlalu memikirkannya. Link tidak khawatir jika Aaron menceritakan tentang kemampuannya. Aaron bukan orang bodoh. Selama dia punya pikiran, dia pasti tahu bahwa Link suatu saat nanti akan menjadi salah satu pembangkit listrik Benua FalanJika demikian, beraninya dia mencoba menciptakan permusuhan di antara mereka?Link berjalan mendekat dan mengetuk pintu berulang kali tapi tidak menerima jawaban."Jangan bilang penjaga penginapan sudah tertidur pada jam seperti ini? Sungguh, mereka sangat tidak profesional" Link mencibir sembari terus mengetuk pintu.Mungkin karena terganggu oleh ketukan yang terus-menerus, seorang penjaga membuka pintu dengan ekspresi marah. Ia melontarkan berbagai ocehan kutukan."Bajingan, terkutuk kau! Berhenti menganggu jam tidur sese.." Penjaga itu tak me

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-27
  • Takhta Takdir    Ch.14 - Menuju Gravestone

    Matahari menunjukkan dirinya di ufuk timur. Malam panjang yang dingin akhirnya berakhir ketika cahaya keemasan menyinari daratan. Beberapa orang terbangun oleh sinar pagi dan memulai aktivitas mereka pada hari itu.Toko-toko terbuka satu per satu dan para pelancong sedang mengatur barang bawaan mereka untuk bersiap menuju tujuan mereka berikutnya. Bising kota mulai terdengar, menghilangkan kesunyian di kota Grey dan membawa nafas kehidupan di kota itu.Link terbangun oleh hiruk-pikuk; melentangkan tangannya dan menguap. Ia beranjak dari tempat tidur dan membasuh tubuhnya di baskom besar yang sudah disediakan oleh pemilik penginapan. Ia lalu mengelapnya menggunakan kain bersih yang berada di sampingnya, tertumpuk rapi di dalam kotak kayu.Berjalan ke lemari, Link mengambil sepasang baju dan celana yang berbahan dasar sutra. Berbeda dari kain linen dan rami, kain jenis ini merupakan kain yang mewah dan mahal sehingga hanya digunakan oleh kalangan orang kaya atau bangsawan.Setelah mengg

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-27

Bab terbaru

  • Takhta Takdir    Ch.21 - Bertarung di Depan Kastil

    Link berjalan di sekitar halaman kastil, menikmati kumparan bunga yang sedang dalam masa transformasi lantaran musim gugur yang saat ini menaungi daratan.Bunga-bunga itu berubah dalam berbagai warna, menciptakan pemandangan spektakuler bagi setiap makhluk, seolah ingin memberi pesan bahwa mereka merupakan kenikmatan terakhir sebelum tragedi musim dingin menyelimuti segalanya.Link mendekati salah satu bunga, menyapunya dengan tangannya dan menghirup aromanya dalam satu tarikan nafas yang panjang."Benar-benar aroma memabukkan... " Link menggosok hidungnya, tersenyum menatap hamparan warna yang begitu indah.Sejak dari kota Grey hingga melakukan perjalanan ke kota Gravestone, banyak hal terjadi yang membuat dirinya selalu waspada dan tetap terjaga. Tidak ada sedikit pun waktu di mana ia dapat benar-benar rileks dan melepaskan sejenak segala beban yang ada dalam pikirannya.Oleh karenanya, Link sangat menghargai waktu seperti ini dan menikmatinya sebisa mungkin. Bagaimanapun, di masa d

  • Takhta Takdir    Ch.20 – Biksu

    "Gunakan sebaik mungkin" Link menatap Rone yang saat ini memegang kotak kayu di tangannya. Dia lalu menjelaskan bagaimana menggunakan Permata Kelas dan memintanya untuk kembali."Ingat! Jangan lakukan hal lain dan fokus saja dalam mencerna informasi Permata Kelas itu. Jika kau sudah selesai, datang dan temui Arthur, dia akan membantumu mencari bahan yang kau perlukan ""Dan tidak perlu lagi melatih fisikmu, kau sudah memenuhi syarat untuk maju menjadi Rogue" Link menekankan dengan serius."Ah bagaimana anda mengetahuinya?" Rone heran, seolah-olah semua rahasia yang ada pada dirinya dapat dilihat sangat jelas oleh Link."Tidak perlu bertanya mengenai itu, cukup lakukan saja apa yang perlu kau lakukan" Link menggelengkan kepala.Rone lalu menyadari bahwa ia mungkin sudah terlalu banyak bicara, kemudian ia dengan cepat meminta maaf sebelum berdiri dan melangkah keluar dari kastil.Arthur di sisi lain melihat kepergian Rone dan bergumam aneh."Sepertinya kau memiliki rahasia yang lebih da

  • Takhta Takdir    Ch.19 - Kepala Milisi – Rone

    Link menatap milisi di depannya dan dengan serius berbicara "Prajuritku! Aku mengumpulkan mu di sini karena ada hal yang ingin aku sampaikan"Link berhenti beberapa saat, lalu melanjutkan " Seperti yang kalian tahu, banyak warga kita yang hidup di antah berantah, jauh dari kota. Kita semua tahu bahwa banyak dari mereka yang telah meninggal karena serangan dari bandit maupun monster. Dan sekarang, adalah kewajiban kita untuk menghentikan penderitaan mereka. Aku ingin agar kalian menyebar dan menemui setiap pemukiman yang jauh dari kota dan membawa semua penduduk kembali ke Gravestone ""Katakan bahwa aku, Baron Link Oliver, akan menyediakan tempat tinggal yang layak bagi mereka dan akan memberi mereka pekerjaan agar mereka dapat melanjutkan hidup di kota Gravestone. Ingat! Tidak peduli bagaimana caranya, aku ingin tidak ada penduduk yang tertinggal!""Apakah jelas, Prajurit?" Link berbicara dengan pelan namun entah bagaimana dapat terdengar oleh semua milisi. Tentu saja, semua ini kare

  • Takhta Takdir    Ch.18 - Kota Gravestone

    Link berdiri di balkon kastil yang luas, menatap kesibukan kota Gravestone. Asap yang keluar dari cerobong toko roti membumbung tinggi di langit, suara dentingan palu pandai besi terdengar di setiap sudut, berbagai toko kelontong berdiri di samping jalan dan teriakan berbagai pedagang untuk menarik pelanggan menambah keriuhan di kota ini.Pedagang-pedagang itu adalah pedagang kecil yang merupakan penduduk asli kota Gravestone. Barang yang mereka jual sangat sedikit, dan itu pun merupakan sisa stok di gudang penyimpanan mereka. Hal itu karena tidak ada lagi pedagang yang mau datang ke kota ini untuk membawa suplai sehingga mereka hanya menjual barang seadanya.Di utara, dekat dengan tembok kota, sungai dengan lebar 50 meter meliuk-liuk melewati celah pegunungan dari arah barat dan memanjang lebih jauh ke timur. Sungai itu memiliki banyak cabang kecil, menyebar dan mengairi tanah di sekitar kota Gravestone.Pada sisi sungai yang dekat dengan gerbang, sebuah jembatan penyebrangan yang te

  • Takhta Takdir    Ch.17 - Sayap Berdarah

    Leo bangun pagi sekali dan hendak pergi perburu ketika ia mendengar suara berisik yang datang dari luar. Penasaran, ia lalu keluar untuk mencari tahu.Di sana, dekat dengan penginapan milisi, para warga berkerumun dan berbisik satu sama lain. Leo bingung dan mendekati salah seorang pemuda untuk bertanya."Apa yang terjadi? ""Baron meminta kita untuk bersiap pindah ke kota Gravestone. Kau tau? Katanya orang yang menculik anak-anak itu adalah orang di ranah luar biasa! Baron takut sesuatu yang buruk terjadi sehingga meminta kita untuk pindah" Ucap pemuda itu."Baron bahkan berjanji memberi kita tempat tinggal yang layak di sana. Oh, dan juga ada makanan" Seorang pria tua datang dan menimpali dengan gembira.Faktanya, alasan mereka tinggal dan menetap di tempat ini adalah karena mereka tidak memiliki uang yang cukup untuk hidup di Gravestone. Mereka tidak memiliki sepeser pun untuk membeli tanah maupun rumah, bahkan menetap di pinggiran kota pun mereka tidak mampu.Berbeda dengan tempat

  • Takhta Takdir    Ch.16 - Hari Baru

    Ketika Link dan Leo kembali, semua penduduk terlihat berkumpul di luar rumah mereka. Banyak yang heran melihat keduanya pulang secepat itu.Link di sisi lain tersenyum kecut melihat mereka. Tampaknya, orang-orang itu menunggu dirinya, yang adalah Baron, kembali. Dalam pikiran mereka, berada di dalam rumah ketika Baron atasan mereka ada di tempat ini merupakan pelanggaran yang berat.Bangsawan perlu diperlakukan hormat."Apakah anda menemui masalah tuan? " Sulo segera berlari mendekat dan menatap Link penasaran."Yah anggap saja begitu. Ngomong-ngomong apakah milisi-milisi itu sudah kembali? " Link bertanya."Tidak, mereka belum kembali pak "Link hanya mengangguk dan menatap penduduk yang sedang menatapnya penasaran "Tidak perlu menunggu di sini, Lebih baik kalian masuk ke dalam rumah kalian dan beristirahat "Beberapa orang ragu-ragu tetapi Link memaksakan sehingga mereka berbalik pulang, kecuali yang bertugas jaga."Apakah desa ini memiliki kuda?” Link menoleh ke arah Leo."Maaf tua

  • Takhta Takdir    Ch.15 - Kasus Anak Hilang

    Link meminta kusir untuk menghentikan kereta. Dia lalu beranjak turun dari gerbong dan menghampiri para pria itu. Mereka jelas terkejut saat mengenali wajah Link."Ahh, tuan Baron!" Mereka segera bersujud ke tanah dan berseru dengan hormat. Kepala mereka mengeluarkan suara ‘bukk’ yang keras ketika menghantam tanah."Hei aku bukan Tuhanmu, tidak perlu bersujud di depanku” Link mengerutkan kening tidak senang dan segera menarik mereka dari tanah. Berbeda dari harapan Link, mereka justru semakin ketakutan.“Tuan! Ampuni kesalahan kami yang membuat anda tidak senang” Salah seorang pria segera berseru panik dan membenturkan kepalanya ke tanah beberapa kali.“Kalian..” Link merasa tidak berdaya. Ia tahu bahwa bangsawan di dunia ini sangat ditakuti oleh rakyat jelata, hanya saja ia tidak berharap akan sejauh ini. Apakah bangsawan terlalu kejam?“Tidak perlu takut. Kalian tidak melakukan suatu kesalahan dan aku tidak marah. Aku hanya tidak suka kalian bersujud.”“Ayo ayo, baju kalian akan kot

  • Takhta Takdir    Ch.14 - Menuju Gravestone

    Matahari menunjukkan dirinya di ufuk timur. Malam panjang yang dingin akhirnya berakhir ketika cahaya keemasan menyinari daratan. Beberapa orang terbangun oleh sinar pagi dan memulai aktivitas mereka pada hari itu.Toko-toko terbuka satu per satu dan para pelancong sedang mengatur barang bawaan mereka untuk bersiap menuju tujuan mereka berikutnya. Bising kota mulai terdengar, menghilangkan kesunyian di kota Grey dan membawa nafas kehidupan di kota itu.Link terbangun oleh hiruk-pikuk; melentangkan tangannya dan menguap. Ia beranjak dari tempat tidur dan membasuh tubuhnya di baskom besar yang sudah disediakan oleh pemilik penginapan. Ia lalu mengelapnya menggunakan kain bersih yang berada di sampingnya, tertumpuk rapi di dalam kotak kayu.Berjalan ke lemari, Link mengambil sepasang baju dan celana yang berbahan dasar sutra. Berbeda dari kain linen dan rami, kain jenis ini merupakan kain yang mewah dan mahal sehingga hanya digunakan oleh kalangan orang kaya atau bangsawan.Setelah mengg

  • Takhta Takdir    Ch.13 – Kejutan

    Sudah larut malam ketika Link tiba di penginapan Horse Inn. Pintu dan jendela telah tertutup rapat dan tidak ada tanda aktivitas seseorang yang terlihat.Link sekilas melihat ekspresi Aaron tadi, tapi ia tidak terlalu memikirkannya. Link tidak khawatir jika Aaron menceritakan tentang kemampuannya. Aaron bukan orang bodoh. Selama dia punya pikiran, dia pasti tahu bahwa Link suatu saat nanti akan menjadi salah satu pembangkit listrik Benua FalanJika demikian, beraninya dia mencoba menciptakan permusuhan di antara mereka?Link berjalan mendekat dan mengetuk pintu berulang kali tapi tidak menerima jawaban."Jangan bilang penjaga penginapan sudah tertidur pada jam seperti ini? Sungguh, mereka sangat tidak profesional" Link mencibir sembari terus mengetuk pintu.Mungkin karena terganggu oleh ketukan yang terus-menerus, seorang penjaga membuka pintu dengan ekspresi marah. Ia melontarkan berbagai ocehan kutukan."Bajingan, terkutuk kau! Berhenti menganggu jam tidur sese.." Penjaga itu tak me

DMCA.com Protection Status