Beranda / Fantasi / Takhta Takdir / Ch.8 – Perubahan

Share

Ch.8 – Perubahan

Penulis: KkuMarram
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Maaf tuan, mengenai hal itu, aku sungguh tidak bisa mengatakannya" Aaron dengan sungguh-sungguh menjelaskan.

"Hoo mencoba bermain rahasia?" Link menyeringai jahat lalu mengarahkan jari tangannya ke arah pria itu.

"Ah ti.. tidak, bukan begitu!" Melihat bola api yang mengarah tepat ke dirinya, Aaron dengan ekspresi putus asa melanjutkan "Hanya saja ini adalah misi dari ibukota, aku benar-benar tidak bisa membicarakannya"

Link mengerutkan kening “Pria ini sepertinya tidak berbohong, ekspresinya benar-benar jujur. Sepertinya memang ada masalah yang terjadi” 

Aaron yang melihat ekspresi tidak senang Link semakin gugup, dan ketika ia mencoba menjelaskan lagi, Link segera memotongnya dengan cepat.

"Prajurit dari Legiun Beruang Hitam, terima dan dengarkan dengan seksama!" Link dengan ekspresi datar berseru. Ia lalu merogoh saku bagian dalam dan mengeluarkan sebuah lencana bertuliskan Baron dan sebuah gambar seperti kota di atasnya.

"Aku, Link Oliver, Baron dari kota Gravestone, memberi perintah sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan oleh Raja. Mengenai hal-hal menyangkut misi atau tugas tertentu, dalam situasi tak terduga, bangsawan dapat dan diizinkan untuk mengetahui, menjaga, melindungi dan turut mengambil andil kecuali menyangkut tugas yang berada dalam lingkup UI3"

"Dengan ini aku menyatakan agar kapten Tim ke-29 Resimen ke-3 legiun Beruang Hitam, Aaron Lewis, untuk bekerja sama dalam hal ini"

"Permisi, anda adalah seorang Baron?"

Aaron menyahut terkejut. Dia dengan hati-hati memandang lencana di tangan Link dan memastikan bahwa lencana itu tidak palsu. Setelah yakin, ia segera menyesuaikan postur tubuhnya dan menjawab hormat "Maaf atas kekasaran yang rendah hati ini tuan!"

Lalu, dengan tangan di satu dada, ia menunduk setengah badan dan berbicara secara serius "Aku telah bertemu dengan Baron Oliver, sebuah kehormatan bagi ku untuk bertemu dengan anda"

Kemudian, Aaron dengan wajah yang terlihat lega dan santai mengeluarkan sebuah surat yang diikat menggunakan tali merah dan menyerahkannya kepada Link "Dengan ini, mengikuti keputusan raja, aku menyerahkan misi untuk dilanjutkan oleh Baron Link Oliver”

Sepertinya dugaanku benar. Batin Link

Link pertama-tama membatalkan mantra Fireball sebelum menerima surat yang diberikan oleh Aaron.

Melepas tali yang mengikat surat itu, Link membaca isi di dalamnya.

Beberapa menit kemudian, setelah membaca surat dan mendengar penjelasan dari Aaron, raut wajah Link berubah serius.

Awalnya, Aaron bersama timnya diberi tugas untuk membawa surat perintah kepada tuan kota Grey. Tanpa mereka sadari, organisasi Tiga Mata Jahat berhasil mengetahui hal tersebut dan menyergap mereka di tengah perjalanan.

Aaron adalah Warrior level 5 sedangkan empat rekan satu timnya masih berada pada level 2. Tim mereka dapat dikatakan elit, namun mereka tidak mampu bertahan karena salah satu anggota Tiga Mata Jahat yang mereka lawan berada pada tingkat 2.

Mereka hanya bisa melarikan diri. Di tengah pelarian, semua rekan timnya memilih berkorban untuk mengulur waktu bagi Aaron.

Berkat itu, Aaron berhasil lolos dari pengejaran meski tubuhnya penuh dengan luka. Karena berlari tanpa peduli arah, dia tanpa sadar tiba di rawa Kuburan Seratus dan memilih berhenti untuk beristirahat ketika menemukan reruntuhan.

Tapi yang ia tidak sadari adalah bahwa orang-orang dari Tiga Mata Jahat menyebar secara berkelompok untuk mencari jejaknya dan berhasil mengikutinya menuju reruntuhan.

Pada saat itu, Aaron hanya dapat pasrah. Meski yang menemukannya hanyalah kelompok kecil, hanya berjumlah 3 orang, tetapi Aaron yang sudah terluka parah dan lemah tidak lagi memiliki tenaga untuk melawan.

Siapa yang berpikir bahwa Link akan muncul di saat yang tepat dan membunuh para pengejar itu.

Aaron masih sangat terpesona oleh tampilan kekuatan yang ditunjukkan oleh Link. Tiga Thieve tingkat 1 mati secara mengenaskan di hadapan dominasi kekuatan Link.

Aaron benar-benar bahagia dapat bertemu seorang Wizard yang kuat. Dan ia semakin bahagia ketika tau bahwa Link merupakan seorang Baron. Setidaknya, Link berada di pihaknya.

Di sisi lain, ekspresi Link berubah jelek.

Surat yang dibawa oleh Aaron merupakan surat perintah kepada tuan kota Grey untuk mengumpulkan pasukan dan berkumpul dengan resimen ke-3 dari Legiun Beruang Hitam.

Alasannya adalah karena situasi yang tak terduga terjadi di perbatasan barat.

Pasukan pengintai yang bertugas di garis depan untuk memantau pergerakan para Orc mengirim surat peringatan.

Akhir-akhir ini, Orc yang muncul dan menganggu garis depan mulai meningkat secara berkala. Kamp pengintai yang curiga lalu mengirim pasukan untuk menyusup dan mengumpulkan informasi. Dalam surat itu dijelaskan bahwa beberapa suku besar Orc mulai berkumpul dan membentuk pasukan dalam jumlah yang besar.

Jelas, para Orc tampaknya siap untuk berperang.

"Ini berbeda dari yang seharusnya, kejadian ini terjadi begitu cepat!"

Hati Link menegang. Kejadian ini seharusnya hanya akan terjadi dalam satu tahun mendatang.

"Apakah ini adalah efek kupu-kupu? atau karena ini adalah dunia nyata?" Link bergumam pahit.

Zaman keempat, Tahun 1056, hari ke-9 dari bulan ke-1.

Itu adalah tanggal hari ini.

Waktu ketika orc mengumpulkan pasukan harusnya hanya terjadi pada tahun 1057, tepatnya pada bulan ke-3.

Sekarang, bagaimanapun, telah dimulai.

Penyerangan Orc menandai terbukanya tirai periode senja.

"Era itu akan tiba sebentar lagi..." Link memiliki tatapan yang dalam dan menoleh ke langit berbintang. Bintang-bintang yang cerah tergantung di atas sana. Masing-masing dari mereka mewakili kerajaan para Dewa.

Ketika salah satu bintang tersebut jatuh, maka itu turut menandai jatuhnya seorang Dewa.

Aaron memperhatikan raut wajah Link dan tanpa sadar menoleh ke arah langit. Meski ia bukanlah penganut dari Dewa manapun, ia masih merasakan nafas keagungan ketika melihat bintang-bintang tersebut.

Link kemudian berbicara "Apa kau masih sanggup berjalan?"

"Tentu tuan. Apakah kita akan pergi? Akut khawatir mereka akan menemukan kita sebentar lagi"

"Tidak ada gunanya melarikan diri, mereka akan mencapai kita cepat atau lambat" Link menggelengkan kepala

"Lalu apa yang harus kita lakukan? Ada seorang tingkat 2 di sisi mereka!" Aaron mengingatkan dengan khawatir

"Berhenti bicara dan ikuti saja aku" Link dengan tenang menjawab lalu melangkah menuju reruntuhan.

Menurut ingatannya, di dalam reruntuhan itu terdapat sepotong kekuatan ilahi dari seorang Dewa yang telah lama jatuh. Meskipun sangat kecil, itu masih berguna bagi Link saat ini.

Di belakangnya, Aaron mengikuti dengan bingung. Pemuda di depannya terlalu tenang meski mengetahui bahwa lawan adalah seorang yang berada pada tingkat 2.

Meski begitu, Aaron hanya bisa pasrah dan mengikuti punggung Link. Dia tidak bisa melakukan apa-apa mengenai hal ini dan semuanya bergantung pada pemuda di depannya.

Keduanya berjalan melewati reruntuhan dan beberapa saat kemudian mereka tiba di depan sebuah pintu masuk yang sudah hancur. Meski kekurangan cahaya, mereka masih dapat melihat sebuah tangga yang mengarah ke bawah tanah.

Kemudian, menggunakan obor darurat yang baru saja Link buat kembali, mereka berdua melangkah menuruni tangga.

Semakin jauh mereka berjalan, semakin pengap udara di sekitar mereka. Tampaknya mantan Night Seeker menggali sangat jauh ke bawah tanah untuk membuat ruangan tersembunyi ini.

Setelah entah berapa lama, mereka tiba di sebuah ruangan yang kecil, yang kira-kira cukup untuk dilewati tiga orang secara bersamaan.

Di depannya merupakan pintu kuno usang yang terbuat dari tembaga. Meski telah tersapu oleh waktu, ukiran yang terdiri dari pola misterius dan rumit masih tampak terlihat jelas.

Link melangkah maju, mendorong pintu tersebut hingga menghasilkan suara yang berderit.

Setelah itu, ia berbalik dan berbicara "Setelah aku masuk, tutup pintu ini segera dan tunggu di sini. Ingat! jangan melakukan hal yang aneh"

Bab terkait

  • Takhta Takdir    Ch.9 – Anomali

    Aaron mengangguk mengerti. Ia tidak bertanya kenapa Link memintanya melakukan hal itu. Baginya, apa yang dikatakan oleh Link adalah hal yang harus ia lakukan. Bagaimanapun, misi dan nyawanya berada di tangan pemuda itu.Link kemudian memasuki runangan itu dan pintu di belakangnya segera di tutup oleh Aaron dengan cepat.Seketika, Link merasakan perasaan tercekik dan sempit meskipun ruangan tempat ia masuk sebenarnya begitu luas.Link menghiraukan perasaan itu dan dengan sengaja mengarahkan obor ke bawah untuk menerangi lantai ruangan.Link terus berjalan hingga ia menemukan bagian lantai yang memiliki lukisan pintu tertutup. Meski samar, Link masih bisa melihatnya dengan teliti.Link tahu bahwa ini adalah kunci untuk masuk ke dalam ruangan selanjutnya.Mantan Night Seeker bukanlah orang bodoh, membuat tanda yang begitu jelas untuk dilihat bahkan oleh orang biasa.Faktanya, lukisan ini memang merupakan jalan untuk menuju ruangan selanjutnya. Namun, selain membuka jalan, lukisan ini jug

  • Takhta Takdir    Ch.10 - Battle Wizard

    Link lalu dengan tenang meningkatkan levelnya perlahan-lahan."Pemberitahuan : Anda menggunakan 200 Exp, kelas Wizard anda telah mencapai level 2. Anda mendapatkan +2 MP, +1 slot mantra ""Pemberitahuan : Anda menggunakan 300 Exp, kelas Wizard anda telah mencapai level 3. Anda mendapatkan +2 MP, +1 slot mantra dan regen MP +0,1 ""Pemberitahuan : Anda menggunakan 500 Exp, kelas Wizard anda telah mencapai level 4. Anda mendapatkan +2 MP, +1 slot mantra ""Pemberitahuan : Anda menggunakan 800 Exp, kelas Wizard anda telah mencapai level 5. Anda mendapatkan +2 MP, +1 slot mantra dan regen MP +0,1 "Seketika, Link merasakan perubahan besar pada tubuhnya. Selain tubuh fisiknya yang mengalami sedikit peningkatan, pikirannya terasa begitu segar dan jernih. Kecepatan di mana ia berpikir telah mencapai tingkat yang baru.Kekuatan fisiknya saat ini sudah dapat dianggap teratas di antara manusia biasa. Meski kelas Wizard adalah kelas yang tidak pada arah kekuatan fisik, namun itu juga membawa sed

  • Takhta Takdir    Ch.11 - Bertarung lagi

    Belajar dari pengalaman sebelumnya, Link memilih mempelajarinya satu per satu. Meski begitu, Link masih merasa sedikit pusing. Bagaimanapun, Mantra dua cincin lebih kompleks dari mantra satu cincin, sehingga efek mempelejarinya juga berada pada tingkat yang berbeda.Untung saja, berkat kekuatan mentalnya yang semakin kuat, dampak yang dirasakan dapat diminimalisir sekecil mungkin.Link menunggu beberapa saat sampai ia benar-benar mencerna mantra tersebut. Setelah proses transfer, ia berjalan keluar dari ruangan itu sambil tersenyum senang.Sekarang, data pada panel game telah diperbarui.Nama : Link OliverRas : ManusiaPoin MP : 30/30Regen MP : 3MP/detik [0.5 + (0,5 X 500%)]Kelas : Warga Sipil level 5(Maks) / Battle Wizard Level 1 0/1200 EXP [ Tingkat 2 ]Poin Pengalaman : 780 EXPKeterampilan Profesi -Mantra satu cincin : Fireball, Dark Mist, Step Wind, Gravitational Field, Healing Ward, Shock Illusion.Mantra dua cincin : Flames, Circle of LifeBakat : Core of Great Wizard, Dou

  • Takhta Takdir    Ch.12 – Kembali

    Di sisi lain, Aaron dan empat pria yang mengepungnya menghentikan pertarungan mereka, wajah mereka penuh dengan shock.Wizard tingkat 2!Meski mereka tidak mengenal mantra secara luas, kekuatan yang dihasilkan oleh ledakan itu saja sudah cukup menjadi bukti.Aaron adalah yang paling tercengang. Dia tidak menyangka Link sebenarnya menyembunyikan kekuatannya. Bukankah pemuda di depannya baru berumur sekitar 18 tahun? dan dia sudah berada pada tingkat 2? Mengapa kabar jenius tentangnya tidak pernah terdengar di ibukota?Link yang menjadi fokus perhatian tidak peduli akan ekspresi mereka. Sebaliknya, Link dengan cepat merapal mantra Circle of Life.SwosshhSebuah belati tajam mengeluarkan suara siulan tepat di belakang Link. Dengan bunyi teredam, belati itu menghantam penghalang berwarna hijau dan berhenti maju.Kemudian, sesosok bayangan perlahan-lahan muncul 10 meter di depan Link sebelum berubah menjadi sosok seseorang.Itu adalah pria yang mengenakan topeng hitam pucat dan mengenakan

  • Takhta Takdir    Ch.13 – Kejutan

    Sudah larut malam ketika Link tiba di penginapan Horse Inn. Pintu dan jendela telah tertutup rapat dan tidak ada tanda aktivitas seseorang yang terlihat.Link sekilas melihat ekspresi Aaron tadi, tapi ia tidak terlalu memikirkannya. Link tidak khawatir jika Aaron menceritakan tentang kemampuannya. Aaron bukan orang bodoh. Selama dia punya pikiran, dia pasti tahu bahwa Link suatu saat nanti akan menjadi salah satu pembangkit listrik Benua FalanJika demikian, beraninya dia mencoba menciptakan permusuhan di antara mereka?Link berjalan mendekat dan mengetuk pintu berulang kali tapi tidak menerima jawaban."Jangan bilang penjaga penginapan sudah tertidur pada jam seperti ini? Sungguh, mereka sangat tidak profesional" Link mencibir sembari terus mengetuk pintu.Mungkin karena terganggu oleh ketukan yang terus-menerus, seorang penjaga membuka pintu dengan ekspresi marah. Ia melontarkan berbagai ocehan kutukan."Bajingan, terkutuk kau! Berhenti menganggu jam tidur sese.." Penjaga itu tak me

  • Takhta Takdir    Ch.14 - Menuju Gravestone

    Matahari menunjukkan dirinya di ufuk timur. Malam panjang yang dingin akhirnya berakhir ketika cahaya keemasan menyinari daratan. Beberapa orang terbangun oleh sinar pagi dan memulai aktivitas mereka pada hari itu.Toko-toko terbuka satu per satu dan para pelancong sedang mengatur barang bawaan mereka untuk bersiap menuju tujuan mereka berikutnya. Bising kota mulai terdengar, menghilangkan kesunyian di kota Grey dan membawa nafas kehidupan di kota itu.Link terbangun oleh hiruk-pikuk; melentangkan tangannya dan menguap. Ia beranjak dari tempat tidur dan membasuh tubuhnya di baskom besar yang sudah disediakan oleh pemilik penginapan. Ia lalu mengelapnya menggunakan kain bersih yang berada di sampingnya, tertumpuk rapi di dalam kotak kayu.Berjalan ke lemari, Link mengambil sepasang baju dan celana yang berbahan dasar sutra. Berbeda dari kain linen dan rami, kain jenis ini merupakan kain yang mewah dan mahal sehingga hanya digunakan oleh kalangan orang kaya atau bangsawan.Setelah mengg

  • Takhta Takdir    Ch.15 - Kasus Anak Hilang

    Link meminta kusir untuk menghentikan kereta. Dia lalu beranjak turun dari gerbong dan menghampiri para pria itu. Mereka jelas terkejut saat mengenali wajah Link."Ahh, tuan Baron!" Mereka segera bersujud ke tanah dan berseru dengan hormat. Kepala mereka mengeluarkan suara ‘bukk’ yang keras ketika menghantam tanah."Hei aku bukan Tuhanmu, tidak perlu bersujud di depanku” Link mengerutkan kening tidak senang dan segera menarik mereka dari tanah. Berbeda dari harapan Link, mereka justru semakin ketakutan.“Tuan! Ampuni kesalahan kami yang membuat anda tidak senang” Salah seorang pria segera berseru panik dan membenturkan kepalanya ke tanah beberapa kali.“Kalian..” Link merasa tidak berdaya. Ia tahu bahwa bangsawan di dunia ini sangat ditakuti oleh rakyat jelata, hanya saja ia tidak berharap akan sejauh ini. Apakah bangsawan terlalu kejam?“Tidak perlu takut. Kalian tidak melakukan suatu kesalahan dan aku tidak marah. Aku hanya tidak suka kalian bersujud.”“Ayo ayo, baju kalian akan kot

  • Takhta Takdir    Ch.16 - Hari Baru

    Ketika Link dan Leo kembali, semua penduduk terlihat berkumpul di luar rumah mereka. Banyak yang heran melihat keduanya pulang secepat itu.Link di sisi lain tersenyum kecut melihat mereka. Tampaknya, orang-orang itu menunggu dirinya, yang adalah Baron, kembali. Dalam pikiran mereka, berada di dalam rumah ketika Baron atasan mereka ada di tempat ini merupakan pelanggaran yang berat.Bangsawan perlu diperlakukan hormat."Apakah anda menemui masalah tuan? " Sulo segera berlari mendekat dan menatap Link penasaran."Yah anggap saja begitu. Ngomong-ngomong apakah milisi-milisi itu sudah kembali? " Link bertanya."Tidak, mereka belum kembali pak "Link hanya mengangguk dan menatap penduduk yang sedang menatapnya penasaran "Tidak perlu menunggu di sini, Lebih baik kalian masuk ke dalam rumah kalian dan beristirahat "Beberapa orang ragu-ragu tetapi Link memaksakan sehingga mereka berbalik pulang, kecuali yang bertugas jaga."Apakah desa ini memiliki kuda?” Link menoleh ke arah Leo."Maaf tua

Bab terbaru

  • Takhta Takdir    Ch.21 - Bertarung di Depan Kastil

    Link berjalan di sekitar halaman kastil, menikmati kumparan bunga yang sedang dalam masa transformasi lantaran musim gugur yang saat ini menaungi daratan.Bunga-bunga itu berubah dalam berbagai warna, menciptakan pemandangan spektakuler bagi setiap makhluk, seolah ingin memberi pesan bahwa mereka merupakan kenikmatan terakhir sebelum tragedi musim dingin menyelimuti segalanya.Link mendekati salah satu bunga, menyapunya dengan tangannya dan menghirup aromanya dalam satu tarikan nafas yang panjang."Benar-benar aroma memabukkan... " Link menggosok hidungnya, tersenyum menatap hamparan warna yang begitu indah.Sejak dari kota Grey hingga melakukan perjalanan ke kota Gravestone, banyak hal terjadi yang membuat dirinya selalu waspada dan tetap terjaga. Tidak ada sedikit pun waktu di mana ia dapat benar-benar rileks dan melepaskan sejenak segala beban yang ada dalam pikirannya.Oleh karenanya, Link sangat menghargai waktu seperti ini dan menikmatinya sebisa mungkin. Bagaimanapun, di masa d

  • Takhta Takdir    Ch.20 – Biksu

    "Gunakan sebaik mungkin" Link menatap Rone yang saat ini memegang kotak kayu di tangannya. Dia lalu menjelaskan bagaimana menggunakan Permata Kelas dan memintanya untuk kembali."Ingat! Jangan lakukan hal lain dan fokus saja dalam mencerna informasi Permata Kelas itu. Jika kau sudah selesai, datang dan temui Arthur, dia akan membantumu mencari bahan yang kau perlukan ""Dan tidak perlu lagi melatih fisikmu, kau sudah memenuhi syarat untuk maju menjadi Rogue" Link menekankan dengan serius."Ah bagaimana anda mengetahuinya?" Rone heran, seolah-olah semua rahasia yang ada pada dirinya dapat dilihat sangat jelas oleh Link."Tidak perlu bertanya mengenai itu, cukup lakukan saja apa yang perlu kau lakukan" Link menggelengkan kepala.Rone lalu menyadari bahwa ia mungkin sudah terlalu banyak bicara, kemudian ia dengan cepat meminta maaf sebelum berdiri dan melangkah keluar dari kastil.Arthur di sisi lain melihat kepergian Rone dan bergumam aneh."Sepertinya kau memiliki rahasia yang lebih da

  • Takhta Takdir    Ch.19 - Kepala Milisi – Rone

    Link menatap milisi di depannya dan dengan serius berbicara "Prajuritku! Aku mengumpulkan mu di sini karena ada hal yang ingin aku sampaikan"Link berhenti beberapa saat, lalu melanjutkan " Seperti yang kalian tahu, banyak warga kita yang hidup di antah berantah, jauh dari kota. Kita semua tahu bahwa banyak dari mereka yang telah meninggal karena serangan dari bandit maupun monster. Dan sekarang, adalah kewajiban kita untuk menghentikan penderitaan mereka. Aku ingin agar kalian menyebar dan menemui setiap pemukiman yang jauh dari kota dan membawa semua penduduk kembali ke Gravestone ""Katakan bahwa aku, Baron Link Oliver, akan menyediakan tempat tinggal yang layak bagi mereka dan akan memberi mereka pekerjaan agar mereka dapat melanjutkan hidup di kota Gravestone. Ingat! Tidak peduli bagaimana caranya, aku ingin tidak ada penduduk yang tertinggal!""Apakah jelas, Prajurit?" Link berbicara dengan pelan namun entah bagaimana dapat terdengar oleh semua milisi. Tentu saja, semua ini kare

  • Takhta Takdir    Ch.18 - Kota Gravestone

    Link berdiri di balkon kastil yang luas, menatap kesibukan kota Gravestone. Asap yang keluar dari cerobong toko roti membumbung tinggi di langit, suara dentingan palu pandai besi terdengar di setiap sudut, berbagai toko kelontong berdiri di samping jalan dan teriakan berbagai pedagang untuk menarik pelanggan menambah keriuhan di kota ini.Pedagang-pedagang itu adalah pedagang kecil yang merupakan penduduk asli kota Gravestone. Barang yang mereka jual sangat sedikit, dan itu pun merupakan sisa stok di gudang penyimpanan mereka. Hal itu karena tidak ada lagi pedagang yang mau datang ke kota ini untuk membawa suplai sehingga mereka hanya menjual barang seadanya.Di utara, dekat dengan tembok kota, sungai dengan lebar 50 meter meliuk-liuk melewati celah pegunungan dari arah barat dan memanjang lebih jauh ke timur. Sungai itu memiliki banyak cabang kecil, menyebar dan mengairi tanah di sekitar kota Gravestone.Pada sisi sungai yang dekat dengan gerbang, sebuah jembatan penyebrangan yang te

  • Takhta Takdir    Ch.17 - Sayap Berdarah

    Leo bangun pagi sekali dan hendak pergi perburu ketika ia mendengar suara berisik yang datang dari luar. Penasaran, ia lalu keluar untuk mencari tahu.Di sana, dekat dengan penginapan milisi, para warga berkerumun dan berbisik satu sama lain. Leo bingung dan mendekati salah seorang pemuda untuk bertanya."Apa yang terjadi? ""Baron meminta kita untuk bersiap pindah ke kota Gravestone. Kau tau? Katanya orang yang menculik anak-anak itu adalah orang di ranah luar biasa! Baron takut sesuatu yang buruk terjadi sehingga meminta kita untuk pindah" Ucap pemuda itu."Baron bahkan berjanji memberi kita tempat tinggal yang layak di sana. Oh, dan juga ada makanan" Seorang pria tua datang dan menimpali dengan gembira.Faktanya, alasan mereka tinggal dan menetap di tempat ini adalah karena mereka tidak memiliki uang yang cukup untuk hidup di Gravestone. Mereka tidak memiliki sepeser pun untuk membeli tanah maupun rumah, bahkan menetap di pinggiran kota pun mereka tidak mampu.Berbeda dengan tempat

  • Takhta Takdir    Ch.16 - Hari Baru

    Ketika Link dan Leo kembali, semua penduduk terlihat berkumpul di luar rumah mereka. Banyak yang heran melihat keduanya pulang secepat itu.Link di sisi lain tersenyum kecut melihat mereka. Tampaknya, orang-orang itu menunggu dirinya, yang adalah Baron, kembali. Dalam pikiran mereka, berada di dalam rumah ketika Baron atasan mereka ada di tempat ini merupakan pelanggaran yang berat.Bangsawan perlu diperlakukan hormat."Apakah anda menemui masalah tuan? " Sulo segera berlari mendekat dan menatap Link penasaran."Yah anggap saja begitu. Ngomong-ngomong apakah milisi-milisi itu sudah kembali? " Link bertanya."Tidak, mereka belum kembali pak "Link hanya mengangguk dan menatap penduduk yang sedang menatapnya penasaran "Tidak perlu menunggu di sini, Lebih baik kalian masuk ke dalam rumah kalian dan beristirahat "Beberapa orang ragu-ragu tetapi Link memaksakan sehingga mereka berbalik pulang, kecuali yang bertugas jaga."Apakah desa ini memiliki kuda?” Link menoleh ke arah Leo."Maaf tua

  • Takhta Takdir    Ch.15 - Kasus Anak Hilang

    Link meminta kusir untuk menghentikan kereta. Dia lalu beranjak turun dari gerbong dan menghampiri para pria itu. Mereka jelas terkejut saat mengenali wajah Link."Ahh, tuan Baron!" Mereka segera bersujud ke tanah dan berseru dengan hormat. Kepala mereka mengeluarkan suara ‘bukk’ yang keras ketika menghantam tanah."Hei aku bukan Tuhanmu, tidak perlu bersujud di depanku” Link mengerutkan kening tidak senang dan segera menarik mereka dari tanah. Berbeda dari harapan Link, mereka justru semakin ketakutan.“Tuan! Ampuni kesalahan kami yang membuat anda tidak senang” Salah seorang pria segera berseru panik dan membenturkan kepalanya ke tanah beberapa kali.“Kalian..” Link merasa tidak berdaya. Ia tahu bahwa bangsawan di dunia ini sangat ditakuti oleh rakyat jelata, hanya saja ia tidak berharap akan sejauh ini. Apakah bangsawan terlalu kejam?“Tidak perlu takut. Kalian tidak melakukan suatu kesalahan dan aku tidak marah. Aku hanya tidak suka kalian bersujud.”“Ayo ayo, baju kalian akan kot

  • Takhta Takdir    Ch.14 - Menuju Gravestone

    Matahari menunjukkan dirinya di ufuk timur. Malam panjang yang dingin akhirnya berakhir ketika cahaya keemasan menyinari daratan. Beberapa orang terbangun oleh sinar pagi dan memulai aktivitas mereka pada hari itu.Toko-toko terbuka satu per satu dan para pelancong sedang mengatur barang bawaan mereka untuk bersiap menuju tujuan mereka berikutnya. Bising kota mulai terdengar, menghilangkan kesunyian di kota Grey dan membawa nafas kehidupan di kota itu.Link terbangun oleh hiruk-pikuk; melentangkan tangannya dan menguap. Ia beranjak dari tempat tidur dan membasuh tubuhnya di baskom besar yang sudah disediakan oleh pemilik penginapan. Ia lalu mengelapnya menggunakan kain bersih yang berada di sampingnya, tertumpuk rapi di dalam kotak kayu.Berjalan ke lemari, Link mengambil sepasang baju dan celana yang berbahan dasar sutra. Berbeda dari kain linen dan rami, kain jenis ini merupakan kain yang mewah dan mahal sehingga hanya digunakan oleh kalangan orang kaya atau bangsawan.Setelah mengg

  • Takhta Takdir    Ch.13 – Kejutan

    Sudah larut malam ketika Link tiba di penginapan Horse Inn. Pintu dan jendela telah tertutup rapat dan tidak ada tanda aktivitas seseorang yang terlihat.Link sekilas melihat ekspresi Aaron tadi, tapi ia tidak terlalu memikirkannya. Link tidak khawatir jika Aaron menceritakan tentang kemampuannya. Aaron bukan orang bodoh. Selama dia punya pikiran, dia pasti tahu bahwa Link suatu saat nanti akan menjadi salah satu pembangkit listrik Benua FalanJika demikian, beraninya dia mencoba menciptakan permusuhan di antara mereka?Link berjalan mendekat dan mengetuk pintu berulang kali tapi tidak menerima jawaban."Jangan bilang penjaga penginapan sudah tertidur pada jam seperti ini? Sungguh, mereka sangat tidak profesional" Link mencibir sembari terus mengetuk pintu.Mungkin karena terganggu oleh ketukan yang terus-menerus, seorang penjaga membuka pintu dengan ekspresi marah. Ia melontarkan berbagai ocehan kutukan."Bajingan, terkutuk kau! Berhenti menganggu jam tidur sese.." Penjaga itu tak me

DMCA.com Protection Status