'Kelak, dia akan menjadi penguasa dua dunia!' 'Para tetua percaya bahwa dia memiliki kekuatan yang menakjubkan!' -------- Menceritakan anak muda yang bernama Amber Verbegens, dia menghabiskan waktunya demi berlatih seni bela diri bersama sang kakek. Dengan latihan berat yang di berikan kakeknya, Amber memiliki keterampilan yang membuatnya bisa maju ke tingkat yang lebih tinggi. Namun, kakeknya menemukan kekuatan di diri Amber. Siapa sangka, ada jiwa Monster yang terkurung di dalam tubuhnya. Jiwa Monster itu terus mengalirkan kekuatan yang luar biasa. Sementara, Amber yang menjadi wadahnya belum siap menampung kekuatan tersebut. Jika terus dibiarkan, maka dia akan hancur dengan diambil alih oleh jiwanya yang lain. Oleh karena itu, kakeknya mengirim Amber ke kota Reisen dengan tujuan memperkuat jiwa dan berlatih mengendalikan kekuatannya yang amat besar itu....
View More"Jangan khawatir, aku pasti memberi pelajaran pria botak ini sebelum itu terjadi."Mendengar itu Jimmy pun tertawa keras. Kemudian, dia melambaikan tangannya, mengisyaratkan bawahannya untuk maju ke depan.Orang tersebut ialah orang yang memancarkan aura membunuh sebelumnya.Hawa kuat yang selama ini tertahan pun meledak seketika.Segera setelahnya, orang itu mengulurkan tangan untuk mengambil posisi menyerang, dan langsung menuju Amber, menyerang secara ganas.Ketika Amber melihat orang itu melancarkan serangan, dia pun bereaksi.Anehnya, dia sangat familiar dengan gerakan lawannya kali ini.Sebagai murid Allan Verbegens, sekaligus kakeknya, Amber sangat menghafal aliran seni bela diri yang telah diajarkan kepadanya.Di saat itu, di mana momen terjadinya orang beraura membunuh menyerang, Amber agak tercengang menyaksikan cara orang itu menyerang dengan teknik yang sama.Juga, orang itu tercengang setelah menerima balasan dari Amber.Dia memandang Amber dari atas ke bawah, tidak perca
Setelah beberapa saat berpikir, akhirnya Amber mengerti, sepertinya serangan yang dilesatkan tersebut benar-benar terpaksa, dan Shea tidak menginginkan itu. Segera, Amber pun dengan cepat menarik kekuatannya, dan tubuhnya juga mundur.Shea terus-menerus mendorong Amber cukup jauh. Hanya saja setiap pukulannya tidak memiliki kekuatan, Amber juga berakting dengannya, seolah-olah dia dipukuli secara ganas, jadi dia hanya bisa mengelak.Jika dia ingin, bisa saja Shea menerima serangan balasan dan ditumbangkan. Jika Amber serius dan tidak menarik kekuatannya, mungkin Shea akan menderita luka yang cukup patal. “Cepat pergi. Mereka bukan orang biasa, kau tidak dapat memprovokasi mereka," Shea berbisik kepada Amber.“Apa yang ingin mereka lakukan? Bukan kah kalian meminta pertolongan?” Amber bertanya dengan bingung."Jangan tanya, aku tidak bisa menjelaskan beberapa kalimat dengan jelas, kau harus lari untuk hidupmu!" "Kau hanya seorang bocah, tapi kau berani mengikutiku. Aku yakin kau
"Jangan khawatir, aku pasti memberi pelajaran pria botak ini sebelum itu terjadi."Mendengar itu Jimmy pun tertawa keras. Kemudian, dia melambaikan tangannya, mengisyaratkan bawahannya untuk maju ke depan.Orang tersebut ialah orang yang memancarkan aura membunuh sebelumnya.Hawa kuat yang selama ini tertahan pun meledak seketika.Segera setelahnya, orang itu mengulurkan tangan untuk mengambil posisi menyerang, dan langsung menuju Amber, menyerang secara ganas.Ketika Amber melihat orang itu melancarkan serangan, dia pun bereaksi.Anehnya, dia sangat familiar dengan gerakan lawannya kali ini.Sebagai murid Allan Verbegens, sekaligus kakeknya, Amber sangat menghafal aliran seni bela diri yang telah diajarkan kepadanya.Di saat itu, di mana momen terjadinya orang beraura membunuh menyerang, Amber agak tercengang menyaksikan cara orang itu menyerang dengan teknik yang sama.Juga, orang itu tercengang setelah menerima balasan dari Amber.Dia memandang Amber dari atas ke bawah, tidak perca
Sejenak Amber terdiam didepan gerbang sembari berpikir apa yang harus dilakukan.Apalagi, rasa ketidak nyamanan setelah melihat tatapan kedua perempuan itu terus menggelayut dalam hati Amber, itu semakin membuatnya bingung.Bergegas! Tidak peduli apa yang akan terjadi nanti, Amber memilih mengikuti sekelompok orang yang memasuki gang itu.Tidak butuh waktu lama, Amber pun berhasil menemukan sekelompok orang, yang saat ini tengah berdiam tepat di depan rumah kosong.Amber mencari kedua orang yang meminta bantuan di tengah kerumunan, tetapi dia tidak dapat menemukannya setelah melirik ke sana-sini.Ditengah-tengah kebingungannya, tiba-tiba dia mendengar kalau seseorang sedang berbicara samar-samar tidak jauh dari sisi kanan rumah kosong.Menanggapinya, Amber segera menyelinap ke arah sana.Amber menemukan bahwa orang yang meminta bantuan sedang berbicara dengan pria botak beserta empat orang bawahannya."Jimmy, cepat katakan apa
Keesokan harinya, setelah mengetahui bahwa Amber menerima ajakan Chad untuk menjadi muridnya, Jack dengan suka rela mengantar Amber sampai ke alun-alun kota Ruyan."Kau yakin hanya turun disini? Aku bisa saja mengantarkanmu sampai ke pintu gerbang keluarga Swift!"Jack bertanya kepada Amber setelah menutup pintu mobil.Amber yang lebih dulu keluar segera menyapu tatapannya dengan mata bersinar dan penuh kerinduan.Lalu, dia melirik ke arah Jack dan menggelengkan kepala."Terima kasih, Master! Ini lebih dari cukup. Apa Master berencana langsung pergi kesana?""Ya! Sudah lama aku tidak menemuinya. Dan juga, tanganku sudah gatal, ingin memberinya pelajaran," ucap Jack."Memberi pelajaran?" Amber terkejut dan kemudian berkata, "Jangan terlalu keras, ya Master!""Mungkin hanya patah tulang saja," Jack menjawab dengan sedikit senyum.Sejurus kemudian, Jack mengeluarkan suatu token khusus dan menyerahkannya ke pada Amber.
Dengan mengatakan itu, Liliana mengeluarkan pedang yang tersarung di pinggangnya."Haha! Walau kau membunuhku, kau takkan mendapat apapun. Justru sebaliknya, kau akan sangat menyesal,""Tetapi, aku akan memberimu pencerahan, menurut informanku kau berhubungan baik dengannya!""Jangan sampai hubungan baikmu berujung dengan penyesalan."Sang kakek menyeringai, sepertinya dia sudah memikirkannya.Tapi tepat setelah dia selesai berbicara, pedang panjang di tangan Liliana telah menusuk jantungnya.Setelah membunuhnya, Liliana berkata kepada dua orang di belakangnya tanpa membalikan badan."Kita kembali ke sekte! Ah ... sebelum itu, bakar semuanya jangan sampai ada yang terlewat."Ketika kembali ke sekte, mereka bertiga langsung menemui tetua agung, serta melaporkan misi yang tengah diembannya."Tetua Agung, maaf! Hanya itu yang dapat saya laporkan kepada anda!"Tetua agung berkata, " bahkan sampai mati pun kakek tua it
Di luar ruang pelatihan, seorang pria muda yang sedikit lebih tua dari Amber melihat pertarungan yang kian memanas. Dibalik jendela, dia berdiri tanpa ekspresi."Hmm, seperti yang diharapkan dari seorang Amber ... Sedangkan aku?!"Bibir pria itu melengkung dalam senyum kecil mengejek diri sendiri. Dia dengan erat mengepalkan tinju.Karena kekuatan yang digunakan, kuku kukunya yang agak tajam melukai telapak tangannya, membawa kesakitan yang cukup dalam.Ketika rasa sakit di telapak tangannya berangsur-angsur hilang, pria muda tersebut pun pergi begitu saja.Namun, di wajahnya memaparkan keseriusan yang kuat, serta menegaskan dalam hatinya, "Amber ... Aku ... Bersumpah!"BUUKKK ...BUUKKK ...BUUKKK ...Di dalam hirup pikuk pertarungan, saat serangan demi serangan mencapai target, Amber berusaha menyesuaikan setiap serangan pada titik yang tepat dari daya tahan maksimum untuk tubuh manusia.Dia lumayan kesulitan me
Goerge merupakan pertarung handal, anak didik keluarga Swift yang jago dalam seni bela diri, dan Zabrina tahu tentang kehebatan Goerge.Namun sejurus kemudian, Zabrina membeku di tempat, matanya melebar.Bahkan orang-orang Swift yang awalnya bersemangat, berekspektasi bahwa Amber dihajar habis-habisan, juga terbelalak.Mereka melihat Goerge di terbangkan cukup jauh, dan ambruk ke lantai layaknya pohon tumbang.Sebelumnya, Goerge kesal dengan saran Amber. Dia pun menyerang menggunakan kaki kanan, langsung mengarah ke perut Amber.Akan tetapi Amber bergeming, dengan cepat dia bergerak ke sisi kiri Goerge sembari berkata,"Setiap serangan memiliki maksud dan tujuan!"Amber menahan serangannya, dia meraih dan mencengkeram kaki kanan Goerge, sehingga menyebabkan Goerge sedikit goyah.Lalu, pemuda itu menarik nafas dalam-dalam, yang kemudian mendorong Goerge sangat keras hingga terpental.Seolah-olah ditabrak sebuah truk, Goerge merasa seperti semua tulangnya secara bersamaan telah remuk sa
"Ting, ting, ting ... Makan ... Waktunya makan!"Amber berteriak di depan pintu masuk tempat pelatihan seraya memukul-mukul mangkuk dan sendok.Sontak, semua orang yang tengah duduk melingkar melemparkan pandangannya pada Amber.Sepertinya mereka sedang mendengarkan nasehat dari Master Jack!Mendengar seruan Amber, orang-orang yang menyandang status bangsawan seperti keluarga Swift, atau lebih tepatnya bisa dibilang antek antek Swift, menatap dengan kandungan menghina pada Amber.Mereka terdengar membisikan sarkasme, tetapi Amber terlihat acuh tak acuh, seolah-olah dia belum mendengar."Amber!"Pada saat ini, Jack berencana membuat pengaturan bagi orang-orang Swift.Ketika Amber datang, entah apa yang dilakukan mereka, Jack merasa Jika orang-orang Swift tampak membenci Amber, mencemooh menggunakan kata-kata pedas, menjelek jelek pemuda itu.Secara otomatis tentu saja Jack tak enak hati, salah satu keluarganya seperti sed
Amber menggerakan tangannya, dengan cepat mengarahkan pukulan ke kepala Allan.Allan menahan dengan pergelangan tangan lalu menyerang balik dengan tendangan ke arah perut. Untuk sesaat tendangan Allan mampu menghempaskannya, namun Amber cepat berdiri membalas dan melancarkan pukulan dengan tangan kanannya, laju menusuk dengan tangan satunya lagi tepat di bagian rusuk.Ledakan kekuatan makin menjadi, luapan panas terasa hingga ke seluruh penjuru ruangan tempat mereka berada.Amber terus menyerang lawannya dengan pukulan bertubi-tubi. Allan sendiri menangkis serangan tersebut dengan mudahnya.Seperkian detik Allan mengubah gerakan kaki, langkahnya cepat! Tanpa sadar, dia sudah berada di depan Amber!"Buuuk!" Pukulan destruktif tepat ke bidang dadanya .Amber berhasil menahannya. Akan tetapi, tubuhnya terseret membentur ke dinding. Sampai akhirnya, pemuda itu pun kehabisan energi."Huaah..! Huaah..! Kakek, aku sudah benar- benar kelelahan!""Hahaha... cukup untuk latihan hari ini!" imbuh...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments