Share

Bab 5

Penulis: Elnan Four
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-10 20:44:48

Cahaya sang surya telah menyinari pagi hari. Semua makhluk hidup mengawalinya dengan kegiatan yang berbeda-beda.

Tak terkecuali Jack, dengan ditemani secangkir teh dan roko, dia selalu mengawali paginya dengan berjalan-jalan di taman.

Hangat matahari pagi membasuhi sekujur badan Jack. dia menikmati setiap sentuhan yang dia terima. Entah sejak kapan kelakuan itu, menjadi rutinitas paginya hingga sekarang.

Pria yang tengah berjemur, yang mensyukuri atas pemberian sang pencipta, langkahnya terhenti karena melihat salah satu anak didiknya menghadang rute jalan santainya tersebut.

Menyadari wajah sang murid tampak gelisah, dia bertanya, "Ada apa?"

Murid yang datang pada Jack membuka mulutnya dan menceritakan apa yang terjadi. ...

Jack yang mendengar jawaban itu, langsung terkesiap. Seketika dia menghentakan kakinya dengan cepat, di pandu muridnya ke tempat kejadian.

Dinginnya udara pagi beserta bau anyir darah menyambut Jack dengan peristiwa tragis, dua anggota keluarganya tak sadarkan diri dengan kondisi tubuh bermandi cairan merah.

Bersamaan dengan datangnya Jack, terdengar suara dari kejauhan.

"Apa yang terjadi?" teriak perempuan paruh baya sembari membawa sayur mayur nan buah.

Pandangan Jack langsung terlempar pada sumber teriakan. Ekspresi wajahnya kian berubah, sampai tak bisa ditebak apa yang harus dia katakan pada Olive, belahan jiwanya yang baru pulang belanja.

Merasa tak ada jawaban, Olive pelan-pelan berjalan melewati orang-orang yang ada di area.

Saat langkahnya makin dekat, baru lah bisa melihat dengan lebih jelas.

Olive terkejut saat kedua matanya melihat sosok yang berada di atas rumput itu ternyata adalah anaknya. Tubuh tuanya lesu hingga hampir terjatuh ke belakang tetapi sempat Jack tahan.

"Entah apa penyebabnya, saat semua orang terlelap dalam dekapan malam, terjadi pertarungan antar dua saudara! Dulihat dari bekas luka dan darahnya, sepertinya mereka saling serang hingga menjelang pagi!" ungkap Jack ke Olive yang masih terlihat syok.

Karena takut terjadi sesuatu yang lebih buruk apabila tidak mendapat pertolongan pertama, Jack langsung memberi interupsi,

"Cepat bawa ke rumah sakit! Mereka berdua harus segera mendapatkan perawatan sebelum terjadi apa-apa!"

Ke dua pemuda itu langsung di bawa ke rumah sakit.

Beberapa perawat membawa brankar untuk meletakan Steve dan Amber. Laju di bawanya ke ruang ICU guna mendapat perawatan.

Melihat isterinya yang telah bersipuh dengan air mata yang terus menetes membasahi pipi, membuat Jack dalam keadaan frustrasi. dia hanya bisa pasrah, semoga keajaiban datang pada anggota keluarganya.

Tak kenal lelah dan bosan menunggu, akhirnya pintu ruang ICU perlahan di buka. Sontak semua orang yang menunggu hasilnya memburu orang yang keluar dari sana.

"Setelah melewati masa kritis, mereka berdua akhirnya baik-baik saja! Beruntung tidak ada luka yang cukup serius. hanya saja butuh beberapa waktu untuk kembali sadar!" tutur sang dokter.

Setelahnya, pria dan wanita langsung masuk ke dalam ruangan. Terlihat dua pemuda yang belum sadar dari paska operasinya tengah berbaring.

Sejurusnya, Olive bersama dua lainnya diminta Jack untuk pulang duluan. Olive mengangguk ragu, pikirannya terus di selimuti rasa khawatir kepada sang anak. dia menghela napas lalu pergi menyisakan Jack sendiri.

Dengan tatapan sayu, ada rasa sesak yang begitu dalam saat Jack menatap kedua pemuda yang terbaring. Jika bukan mengikuti keegoisan mempertemukan Amber dengan Steve, semua ini mungkin tidak akan terjadi.

Rasanya dia ingin peristiwa ini hanya sebuah mimpi belaka, hanya sekadar bunga tidur yang menghiasi dunia ilusi, tetapi nyatanya ini benar-benar terjadi adanya.

"Kalian....! Setiap pertemuan pasti punya cerita! ada yang baik dan juga buruk!"

"Namun, pertemuan kalian mempunyai cerita yang amat buruk. Entah apa jadinya pertemuan yang kedua kalinya setelah kalian sadar nanti!"

Bab terkait

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 6

    Darah muda memang gampang bergejolak. Adrenalinnya pun terpacu liar. Laksana balap kuda, tidak mengenal lelah dan mengharap kemenangan. Walau tak pernah memikirkan kudanya sendiri saat sedang di pecut.Begitu pula Amber dan Steve, setiap harinya mendorong darah muda mereka pada panasnya pertarungan, tidak memikirkan kondisi tubuhnya yang belum benar-benar prima.Pagi itu, awalnya Amber sedang duduk di sebuah pembatas semen. Entah apa yang di pikirkan Amber, namun matanya menatap langit biru bersama putihnya awan. Tak lama, dia dihampiri oleh Steve yang tanpa basa basi memukul wajah Amber.Sejurus kemudian dia di seret paksa ke tempat pelatihan, dan terjadi lah pertarungan antar duo verbegens."Masih mau lanjut?" tanya Amber yang tampak masih kuat walau napasnya terengah-engah."Jangan mundur, kau! Aku belum puas! Jangan jadi penakut!" ujar Steve menantang Amber dengan senyum tipis."Takut? Aku gak takut. Ayo lanjutkan!" kata Amber tidak gentar.Amber menendang dan memukul Steve sampai

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10
  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 7

    Jack menanggapinya dengan senyuman. Dia tahu yang di maksud kakek adalah saudaranya."kakek? Apa aku semirip itu dengannya?""Maaf aku jadi kepikiran kakek setelah melihat anda!""Hahaha... Tidak masalah! Tetapi bisa tidak kau jangan terlalu formal dengan ku?""Tentu... hehee!"Jack langsung membawa Amber ke ruangan di sebelahnya untuk mengukur seberapa kuat pemuda itu.Alasannya cukup serius, Amber memiliki kepribadian yang sedikit aneh dan miterius."Aku ingin, kau menunjukkan gerakan yang sudah Allan latih!" kata Jack, seolah bisa menebak apa yang hendak di tanyakan Amber."Baik! tetapi aku harus memulainya dari mana?""Dari awal...!" jawab Jack.Amber mendengus, "haaah, Dari awal? Itu keterlaluan!"Meski mengeluh, Amber tetap mengambil posisi dan mulai memaparkan gerakannya.Ditempat lain, Soe berdiri tegap mengawasi para murid yang sedang berlatih."pertemuan mereka yang dimulai dari proses baku hantam ternyata melahirkan awalan baru!" cibirnyaJoe muncul, bertanya "Apa yang kaka

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10
  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 8

    "Ini di mana? Seharusnya aku bersama Tuan Jack?"Amber menatap ke depan, gua setinggi enam kaki tepat di hadapannya. Diperhatikannya, gua besar itu berbentuk seperti mulut yang sedang menganga. Dismpingnya tumbuh pohon beringin, semak belukar, dan batu-batu besar.Anak muda yang kebingungan itu mencoba berpikir keras. Sejauh mata memandang hanya ada pohon-pohon besar.'Apa maksudnya ini? Peristiwa apalagi yang sedang menimpa ku?'Dia yakin, kejadian yang janggal sedang menerpa dirinya lagi. Ketika di rumah, Amber sering mengalami hal-hal di luar nalar.Sejak usianya lima tahun, kata kakeknya, dia suka menghilang. Saat di temukan kembali, dirinya tengah bermain dengan bola api dengan mata tertutup.Tidak mengerti mengapa bisa berada di tempat yang tidak dikenal. Lagi pula, bagaimana bisa mengenalinya kalau memang belum pernah ke sana, semua terlihat asing.Amber menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal.'Aku benar-benar tak mengerti. Padahal sudah lumayan banyak hal-hal aneh terjadi! Te

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10
  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 9

    Seperkian detik, Amber menyerang Steve. Dia melakukan lompatan setengah meter seraya kaki kanannya menderu. Menyusul kaki kiri berputar seratus delapan puluh derajat.Dua serangan itu berhasil dihindari Steve yang menggeserkan badannya. Tetapi, belum lagi dia membalas, Amber sudah bergerak. Tangan kanannya mengarah ke ulu hati Steve.Sontak Steve mencoba menutup dengan mengibaskan tangannya. Namun, pukulan Amber memang tidak akan pernah sampai pada sasarannya. Karena, itu hanya pancingan belaka.Steve menyadari hal itu dan melompat mundur. Sayangnya, kepalan tangan kiri Amber melayang deras tepat menghajar pelipisnya, ditambah lagi satu tendangan mengenai perutnya membuat dirinya terhuyung."Hahaha.. kondisi sadar atau tidak kau yang terbaik!"cibir Steve menstabilkan tubuhnya. Lalu Tangan kanannya siap menggedor kepala Amber.Amber bergeming, dia cepat bergerak ke arah kiri. Lalu, menghantamkan pukulan ke wajah Steve. Dilanjutkan tendangan memutar dengan kaki kirinya, membuat pemuda

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10
  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 10

    Pria tua itu mengambil napas panjang sebelum melanjutkannya,"Sementara yang terjadi pada Amber adalah kasus yang berbeda!"."Jiwanya masuk ke kedalaman yang luar biasa. Ujung alam bawah sadar di sebut alam Syakukyou. Disana, sakit bukan kepalang, rasanya aliran kuat sedang memasuki isi kepala. Diteruskan dengan seperti ada yang melahap dari dalam. Seolah merusak jiwa, menahan segala rasa sakit, itu merupakan bukti telah meraup kekuatan dahsyat!""Menurut prediksiku, dengan kekuatan tersebut Amber tak sadar telah membangunkan jiwa lain yang disegel oleh seseorang di dalam dirinya. Bisa di pastikan kalau dia belum sempurna menguasai tenik beladiri Gyaku tahap akhir!" jelas Jack panjang lebar.Dia memberi isyarat kepada anaknya untuk membawa Amber ke kamarnya.Setelah menyanggupi, Steve membopong Amber dan meninggalkan tempat itu.Sore harinya, jam lima tepat...Seorang laki-laki berusia sekitar dua puluhan tengah duduk diatas kursi.Tubuhnya kurus dengan rambut agak gondrong. Matanya

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10
  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 11

    Mereka berdua mundur karena di dorong oleh datangnya Jack bersama Soe dan Joe. Steve tampak tak puas. Tetapi, tidak berani berbuat apa-apa lagi, terutama setelah mendengar Jack berkata, "Satu tindakan saja melihat kalian bertarung lagi, aku akan menjadi lawan kalian sekarang!" Tak terpacaya apa yang di lihat semua orang. Bahkan Steve yang di sebut penggila perang, tubuhnya bergetar. Setetes keriangat ikut terjatuh melewati keningnya. Belaian angin menyisir lembut rambut Amber. Dia tidak peduli dengan peringatan Jack, memasang kuda-kuda siap untuk menghadapi sang Master. Sekujur tubuh Jack mengeluarkan aura yang sangat berat. Udara di sekitanya juga terasa pengap. "Huahaha..! Apa, anak muda? Kau bahkan lebih bodoh dari yang terlihat!" "Apa aku terlihat seperti orang sekecil itu? Kau mengatakan sebelumnya, bukan! Jika aku meminta air, kau pasti akan memberiku air, kan!" kata Jack. "Lalu, apa?" "Artinya, aku akan m

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-17
  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 12

    Pagi ini Amber dan Jack mulai melakukan perjalanan ke suatu tempat yang terletak di belakang kediaman Verbegens. Beruntung anak muda itu tidak kesiangan, karena semalam beberapa kali mengadakan pertempuran dengan Steve hingga kelelahan. Sementara, Steve masih bermalas-malasan di tempat tidurnya. Padahal, Jack sudah berkali-kali membangunkannya. Sejauh mata memandang, hanya ada pepohonan yang menjulang tinggi. Percikan kuning yang terlihat di langit, menjadi pertanda bahwa malam akan berganti dengan siang. Kabut tipis yang berada di pucuk pohon, kian memudar seiring waktu. Siang akan segera datang, dan Amber tidak tahu mau dibawa kemana oleh Jack. Sebab, tepat pukul empat pagi, saat Amber terlelap dalam tidur, Jack tiba-tiba membangunkannya. Katanya Amber harus menjadi lebih kuat agar mampu menaklukan Monster yang berada didalam tubuhnya. 'Tapi, aku sama sekali tidak mengerti! Monster? Di tubuhku?' 'Yang jelas, kau ikut aku!'

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-17
  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 13

    Siang hampir menjelang malam.Amber tak sempat makan hari ini karena terlalu fokus pada latihanya."Sudah cukup!" kata Jack.Namun Amber tidak bergeming, matanya masih terpejam dalam kondisi meditasi."Apa kau akan terus berlatih dengan perut kosong? Mari kita kembali ke sungai yang tadi. Mencari makan lalu istirahat!" imbuh Jack lagi.Amber membuka matanya, dia tidak menolak ajakan Jack, sebab perutnya sudah keroncongan.Keduanya pun beranjak pergi ke sebuah perbukitan yang sedikit berumput, beserta sungai yang tidak cukup jauh dari persinggahan mereka."Apa kita akan bermalam di sini?" tanya Amber."Tidak ada pilihan lain. Setidaknya kita bisa beristirahat untuk malam ini!""Anda bercanda? Di tempat ini?" Amber kaget dengan pernyataan Sang Master."Ya! Aku tidak tahu latihanmu mengendalikan Qi akan membutuhkan waktu lama atau tidak! Sebab itu, kita akan menghemat jarak dengan bermalam di sini!" ucap Jack."Sebelu

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-17

Bab terbaru

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 55

    "Jangan khawatir, aku pasti memberi pelajaran pria botak ini sebelum itu terjadi."Mendengar itu Jimmy pun tertawa keras. Kemudian, dia melambaikan tangannya, mengisyaratkan bawahannya untuk maju ke depan.Orang tersebut ialah orang yang memancarkan aura membunuh sebelumnya.Hawa kuat yang selama ini tertahan pun meledak seketika.Segera setelahnya, orang itu mengulurkan tangan untuk mengambil posisi menyerang, dan langsung menuju Amber, menyerang secara ganas.Ketika Amber melihat orang itu melancarkan serangan, dia pun bereaksi.Anehnya, dia sangat familiar dengan gerakan lawannya kali ini.Sebagai murid Allan Verbegens, sekaligus kakeknya, Amber sangat menghafal aliran seni bela diri yang telah diajarkan kepadanya.Di saat itu, di mana momen terjadinya orang beraura membunuh menyerang, Amber agak tercengang menyaksikan cara orang itu menyerang dengan teknik yang sama.Juga, orang itu tercengang setelah menerima balasan dari Amber.Dia memandang Amber dari atas ke bawah, tidak perca

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 54

    Setelah beberapa saat berpikir, akhirnya Amber mengerti, sepertinya serangan yang dilesatkan tersebut benar-benar terpaksa, dan Shea tidak menginginkan itu. Segera, Amber pun dengan cepat menarik kekuatannya, dan tubuhnya juga mundur.Shea terus-menerus mendorong Amber cukup jauh. Hanya saja setiap pukulannya tidak memiliki kekuatan, Amber juga berakting dengannya, seolah-olah dia dipukuli secara ganas, jadi dia hanya bisa mengelak.Jika dia ingin, bisa saja Shea menerima serangan balasan dan ditumbangkan. Jika Amber serius dan tidak menarik kekuatannya, mungkin Shea akan menderita luka yang cukup patal. “Cepat pergi. Mereka bukan orang biasa, kau tidak dapat memprovokasi mereka," Shea berbisik kepada Amber.“Apa yang ingin mereka lakukan? Bukan kah kalian meminta pertolongan?” Amber bertanya dengan bingung."Jangan tanya, aku tidak bisa menjelaskan beberapa kalimat dengan jelas, kau harus lari untuk hidupmu!" "Kau hanya seorang bocah, tapi kau berani mengikutiku. Aku yakin kau

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 55

    "Jangan khawatir, aku pasti memberi pelajaran pria botak ini sebelum itu terjadi."Mendengar itu Jimmy pun tertawa keras. Kemudian, dia melambaikan tangannya, mengisyaratkan bawahannya untuk maju ke depan.Orang tersebut ialah orang yang memancarkan aura membunuh sebelumnya.Hawa kuat yang selama ini tertahan pun meledak seketika.Segera setelahnya, orang itu mengulurkan tangan untuk mengambil posisi menyerang, dan langsung menuju Amber, menyerang secara ganas.Ketika Amber melihat orang itu melancarkan serangan, dia pun bereaksi.Anehnya, dia sangat familiar dengan gerakan lawannya kali ini.Sebagai murid Allan Verbegens, sekaligus kakeknya, Amber sangat menghafal aliran seni bela diri yang telah diajarkan kepadanya.Di saat itu, di mana momen terjadinya orang beraura membunuh menyerang, Amber agak tercengang menyaksikan cara orang itu menyerang dengan teknik yang sama.Juga, orang itu tercengang setelah menerima balasan dari Amber.Dia memandang Amber dari atas ke bawah, tidak perca

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 53

    Sejenak Amber terdiam didepan gerbang sembari berpikir apa yang harus dilakukan.Apalagi, rasa ketidak nyamanan setelah melihat tatapan kedua perempuan itu terus menggelayut dalam hati Amber, itu semakin membuatnya bingung.Bergegas! Tidak peduli apa yang akan terjadi nanti, Amber memilih mengikuti sekelompok orang yang memasuki gang itu.Tidak butuh waktu lama, Amber pun berhasil menemukan sekelompok orang, yang saat ini tengah berdiam tepat di depan rumah kosong.Amber mencari kedua orang yang meminta bantuan di tengah kerumunan, tetapi dia tidak dapat menemukannya setelah melirik ke sana-sini.Ditengah-tengah kebingungannya, tiba-tiba dia mendengar kalau seseorang sedang berbicara samar-samar tidak jauh dari sisi kanan rumah kosong.Menanggapinya, Amber segera menyelinap ke arah sana.Amber menemukan bahwa orang yang meminta bantuan sedang berbicara dengan pria botak beserta empat orang bawahannya."Jimmy, cepat katakan apa

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 52

    Keesokan harinya, setelah mengetahui bahwa Amber menerima ajakan Chad untuk menjadi muridnya, Jack dengan suka rela mengantar Amber sampai ke alun-alun kota Ruyan."Kau yakin hanya turun disini? Aku bisa saja mengantarkanmu sampai ke pintu gerbang keluarga Swift!"Jack bertanya kepada Amber setelah menutup pintu mobil.Amber yang lebih dulu keluar segera menyapu tatapannya dengan mata bersinar dan penuh kerinduan.Lalu, dia melirik ke arah Jack dan menggelengkan kepala."Terima kasih, Master! Ini lebih dari cukup. Apa Master berencana langsung pergi kesana?""Ya! Sudah lama aku tidak menemuinya. Dan juga, tanganku sudah gatal, ingin memberinya pelajaran," ucap Jack."Memberi pelajaran?" Amber terkejut dan kemudian berkata, "Jangan terlalu keras, ya Master!""Mungkin hanya patah tulang saja," Jack menjawab dengan sedikit senyum.Sejurus kemudian, Jack mengeluarkan suatu token khusus dan menyerahkannya ke pada Amber.

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 51

    Dengan mengatakan itu, Liliana mengeluarkan pedang yang tersarung di pinggangnya."Haha! Walau kau membunuhku, kau takkan mendapat apapun. Justru sebaliknya, kau akan sangat menyesal,""Tetapi, aku akan memberimu pencerahan, menurut informanku kau berhubungan baik dengannya!""Jangan sampai hubungan baikmu berujung dengan penyesalan."Sang kakek menyeringai, sepertinya dia sudah memikirkannya.Tapi tepat setelah dia selesai berbicara, pedang panjang di tangan Liliana telah menusuk jantungnya.Setelah membunuhnya, Liliana berkata kepada dua orang di belakangnya tanpa membalikan badan."Kita kembali ke sekte! Ah ... sebelum itu, bakar semuanya jangan sampai ada yang terlewat."Ketika kembali ke sekte, mereka bertiga langsung menemui tetua agung, serta melaporkan misi yang tengah diembannya."Tetua Agung, maaf! Hanya itu yang dapat saya laporkan kepada anda!"Tetua agung berkata, " bahkan sampai mati pun kakek tua it

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 50

    Di luar ruang pelatihan, seorang pria muda yang sedikit lebih tua dari Amber melihat pertarungan yang kian memanas. Dibalik jendela, dia berdiri tanpa ekspresi."Hmm, seperti yang diharapkan dari seorang Amber ... Sedangkan aku?!"Bibir pria itu melengkung dalam senyum kecil mengejek diri sendiri. Dia dengan erat mengepalkan tinju.Karena kekuatan yang digunakan, kuku kukunya yang agak tajam melukai telapak tangannya, membawa kesakitan yang cukup dalam.Ketika rasa sakit di telapak tangannya berangsur-angsur hilang, pria muda tersebut pun pergi begitu saja.Namun, di wajahnya memaparkan keseriusan yang kuat, serta menegaskan dalam hatinya, "Amber ... Aku ... Bersumpah!"BUUKKK ...BUUKKK ...BUUKKK ...Di dalam hirup pikuk pertarungan, saat serangan demi serangan mencapai target, Amber berusaha menyesuaikan setiap serangan pada titik yang tepat dari daya tahan maksimum untuk tubuh manusia.Dia lumayan kesulitan me

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 49

    Goerge merupakan pertarung handal, anak didik keluarga Swift yang jago dalam seni bela diri, dan Zabrina tahu tentang kehebatan Goerge.Namun sejurus kemudian, Zabrina membeku di tempat, matanya melebar.Bahkan orang-orang Swift yang awalnya bersemangat, berekspektasi bahwa Amber dihajar habis-habisan, juga terbelalak.Mereka melihat Goerge di terbangkan cukup jauh, dan ambruk ke lantai layaknya pohon tumbang.Sebelumnya, Goerge kesal dengan saran Amber. Dia pun menyerang menggunakan kaki kanan, langsung mengarah ke perut Amber.Akan tetapi Amber bergeming, dengan cepat dia bergerak ke sisi kiri Goerge sembari berkata,"Setiap serangan memiliki maksud dan tujuan!"Amber menahan serangannya, dia meraih dan mencengkeram kaki kanan Goerge, sehingga menyebabkan Goerge sedikit goyah.Lalu, pemuda itu menarik nafas dalam-dalam, yang kemudian mendorong Goerge sangat keras hingga terpental.Seolah-olah ditabrak sebuah truk, Goerge merasa seperti semua tulangnya secara bersamaan telah remuk sa

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 48

    "Ting, ting, ting ... Makan ... Waktunya makan!"Amber berteriak di depan pintu masuk tempat pelatihan seraya memukul-mukul mangkuk dan sendok.Sontak, semua orang yang tengah duduk melingkar melemparkan pandangannya pada Amber.Sepertinya mereka sedang mendengarkan nasehat dari Master Jack!Mendengar seruan Amber, orang-orang yang menyandang status bangsawan seperti keluarga Swift, atau lebih tepatnya bisa dibilang antek antek Swift, menatap dengan kandungan menghina pada Amber.Mereka terdengar membisikan sarkasme, tetapi Amber terlihat acuh tak acuh, seolah-olah dia belum mendengar."Amber!"Pada saat ini, Jack berencana membuat pengaturan bagi orang-orang Swift.Ketika Amber datang, entah apa yang dilakukan mereka, Jack merasa Jika orang-orang Swift tampak membenci Amber, mencemooh menggunakan kata-kata pedas, menjelek jelek pemuda itu.Secara otomatis tentu saja Jack tak enak hati, salah satu keluarganya seperti sed

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status