Share

TRAPEZOID
TRAPEZOID
Penulis: iamorennpurple

1. Abil

Penulis: iamorennpurple
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-29 13:34:50

“ini semua gak masuk akal. Kenapa dunia ini terlalu pilih kasih? Demi tuhan Abil meresa didiskriminasikan. Pertama, kenapa kalau laki-laki yang ngomong kasar dianggap biasa aja, beda sama Abil sebagai perempuan. Semua orang biasanya bakal menanggap kalau perempuan yang suka ngomong kasar gak punya attitude, kenapa? Dua, laki-laki nongkrong gak pernah tuh digunjingin tetangga, coba perempuan yang nongkrong. Ketiga, kalian semua kaum adam akan seperti pada umunya kalo ngeroko bahkan minum-minuman keras pun. Kalau kita dianggap wanita gak berpendidikan, dipandang sebelah mata, bahkan disebut gak ada harga dirinya, WHY?” Gravity menghela nafas lelah melihat gadis didepannya ini, sudah sejak 30 menit yang lalu ia terus mengeluh mengenai kesetaraan gender

“kita itu sama, satu spesies, bedanya Abil perempuan dan Gravity laki-laki” Abil melanjutkan ocehannya sambil menyilangkan kedua tangannya didada

            Grvaity mengerti keresahan Abil sebagai perempuan yang sangat mengutamakan kesetaraan gender, tapi tidak semua orang paham hal tersebut. Apalagi mereka bukan tinggal diperkotaan yang notabenya masyarakat sudah jauh lebih didepan dibandingkan orang-orang disekitar mereka. Gravity juga tidak tahu bagaimana asal usulnya sehingga Abil mengoceh panjang lebar seperti ini.

“coba ceritain dulu detail nya, gue dari tadi dengernya gak paham. Sini duduk dulu” Gravity menepuk-nepuk tempat disebelahnya mengisyaratkan Abil untuk duduk disebelahnya

            Abil memanyunkan bibirnya kesal, kalau sudah gini pasti Abil akan dinasihati lagi. Memangya laki-laki disekeliling Abil itu tidak pernah membela Abil, baik Papahnya, Abangnya maupun Gravitynya. Menyebalkan, namun Abil tetap menuruti permintaan Gravity untuk duduk.

“Galaksi, semuanya gara-gara Galaksi” raut wajah Gravity langsung berubah dingin mendengar nama tersebut keluar dari mulut Abil

“kan gue udah bilang jagan berurusan sama Marven Abil” suara Gravity yang berubah menjadi dingin membuat semua amarah Abil seketika menghilang

“enggak gitu Grav, awalya Abil juga gak mau berurusan sama Galaksi, cuma dianya yang mulai duluan. Dia buat Abil jatuh. Liaat” Abil menunjukan luka dilututnya  yang memerah “jadi Abil kelepasan ngebentak dia” karena tak kunjung mendapat jawaban Abil melanjutkan ucapannya yang dibalas Gravity hanya dengan anggukan kepala

“iya, iya, iya. Abil kelepasannya banyak, ngomong kasar juga. Udah Abil ngaku” finall, Abil menundukan kepalanya

“terus?” pertanyaan Gravity membuat Abil mengerutkan keningnya bingung “iya terus apa yang si Marven bilang sampe lo ngoceh-ngoceh begini” seakan mengerti apa yang Abil pikirkan Gravity membuat pertanyaannya lebih jelas

“pokoknya ada deh, Gravity gak perlu tau” Abil membuang mukanya

“drama lagi” Abil melotot tak percaya mendengar penuturan dari temannya ini

            Gravity mengangkat bahunya tak peduli, nanti Abil akan bercerita dengan sendirinya. Anak itu tidak akan tahan memendam semuanya sendirian, mari kita lihat sampai mana Abil akan diam seperti sekarang. Kalaupun Abil betah menyimpannya sendirian, ia pasti akan uring-uringan semalaman paling tidak sedikitnya akan menyebabkan kegaduhan dirumah yang sangat damai ini, damai kalau tidak adak Abil tentunya.

            Abil menatap Gravity dengan tatapan horor, berurusan dengan seorang Marven Galaksi Prakasa selalu bisa membuat sisi lain dari Gravity keluar. Ya Abil mengaku, sesekali Abil memang senang menjahili Galaksi. Tapi Abil berani bersumpah sekarang, kalau kejadian ini tanpa rekayasa, Abil sama sekali tidak berniat untuk berusuan dengan Galaksi. Ini murni karena ulah Galaksi yang membuat lututnya terluka.

“Galaksi bilang gak ada cowo yang mau sama cewe tukang ngomong kasar kaya Abil, puas” menekan rasa takutnya Abil melotot guna membuat Gravity merasa tertikam

            Gravity menghela nafas, padahal sudah berapa kali ia peringatkan untuk tidak mengusik orang-orang disekitarnya terutama Abil. Tapi tetap saja anak itu masih menganggu Abil, walau terkadang Abil juga terlihat meladeni Galaksi. Menjalani hidup bersama Abil selama kurang lebih 9 tahun membuat Gravity atau pun Galaksi sudah pasti mengenal bagaimana karakter Abil, membuat Galaksi lebih mudah untuk menyulut emosi gadis ini.

“sini, gue peluk dulu” Gravity merentangkan tangannya memberi kode supaya Abil datang kepelukannya

            Abil yang mengerti arti dari kode tersebut langsung menghambur ke pelukan Gravity. Abil memanyunkan bibirnya karena satu kali lagi ia kalah dari Gravity. Memang kalau sudah seorang Gravity Rajata Prakasa yang bertindak, sesulit apapun itu Abil pasti dibuat luluh. Katakan saja Abil lebay, setiap apapun urusan yang ada dalam hidup Abil, sudah dapat dipastikan Graviy akan berperan penting disana.

            Mereka hanya sebatas teman, tidak lebih. Tidak, mungkin ini lebih karena Gravity sudah seperti anak kandung sendiri bagi Papah Abil. Gravity banyak menghabiskan waktu bersama dengan keluarga Abil. Gravity sangat akrab dengan Sagara, Abangnya Abil. Bahkan tak jarang Gravity diajak untuk datang ke acara keluarga Daniel, Papah Abil.

*****

            Jam ditangan Gravity menunjukan kalau ini sudah pukul 10 malam lewat 30 menit, tapi Gravity baru sampai dirumahnya. Lampu utama diiarkan menyala tapi kamar dilantai dua milik Galaksi sudah mati, sepertinya Galaksi sudah tidur. Gravity bisa menghela nafas lega, setidaknya ia tidak perlu melemparkan kata-kata sinis kepada adiknya tersebut.

“Gravity” sial, padahal Gravity baru saja menaiki beberapa anak tangga tapi suara Mamahnya mengharusnyakannya berbalik

“habis dari mana kamu? Balapan lagi?” pertanyaan dari sang mamah mengharuskan Gravity membalikan badannya menghadap, ia bisa melihat dengan jelas kalau sang mamah menatapnya dengan dingin

“hmm, udah kan? Gravity cape mah, mau istriahat” Gravity kembali melangkah kakinya menuju kamarnya dilantai dua

“Gravity, kamu tahu kan kalau kamu masih tinggal dirumah mamah? Jadi tolong ikuti aturan mamah dan berhenti ikut balapan, guru kamu terus menghubungi mamah” Earh, mamahnya Gravity mengeluarkan semua yang ada dipikirannya. “dan jangan bikin mamah malu”

            Gravity mengabaikan peringatan dari sang mamah, ia melanjutkan kembali langkahnya menuju kamar walaupun mamahnya beberapa kali menyeruakan namanya. Gravity cukup tahu diri, seperti yang mamahnya katakan, ia masih menumpang dirumah mamahnya walaupun Gravity sudah tidak memakai uang yang diberikan mamahnya untuk sekolah karena Gravity membiayai sekolahnya sendiri.

            Gravity sangat paham kenapa mamahnya bersikap dingin seperti ini terhadapnya, mamahnya masih belum bisa berdamai dengan keadaan, dan terjebak dalam kesedihannya selama ini. Gravity mengerti akan hal tersebut, mamah dan adiknya masih diselimuti rasa sesaknya. Bukannya Gravity tidak merasa sesak, sedih, hanya saja dGravity sedang mencoba berdamai dengan keadaan dan ia sungguh sangat berharap kalah mamah dan adiknya akan berdamai dengan keadaan yang ada. Gravity kesepian selama ini, ia berjuang sendirian melawan rasa sunyinya.

            Semenjak ayahnya meninggal 10 tahun yang lalu, bukan hanya sikap Galaksi yang menjadi lebih dingin. Perkataan yang terlontar dari mulut sang mamah semakin hari semakin sinis dan tajam terhadapnya. Semua orang seakan mengutuk Gravity ata skepergiaan ayahnya, mungkin ini hukuman yang harus Gravity karena terlalu serakah. Gravity bahkan tidak pernah mengharapkan ada kebahagiaan tersisa dihidupnya, Gravity sadar akan tempatnya.

            Gravity mendesah kesal saat handphonenya tidak berhenti berbunyi, ini pasti ulah teman-teman sekelasnya. Mereka tidak bisa apa kalau idak membuat gaduh di group chat barang sehari saja? Padahal Gravity sebagai ketua murid sudah memperingatkan agar tidak membahas sesuatu diluar topik sekolah, mungkin gosip sekolahan masih bisa di acc, tapi tman-tamannya sungguh sangat random dalam menentukan topik

*SUPER OTOMOTIF SQUAD*

[ Dede Arnold ] Fiks, drama Korea yang Goblin sungguh sangat rekomendid

[ Abil-chan ] Huaa bener bangeeeet. Episode 1 aja Abil udah nangis termehek-mehek

[ Pangeran Danish ]  Laki-laki pendrama dan perempuan pendrama

[ Dede Arnold ] Abiiil, lo udah nonton ternyata. Episode satu pas emaknya mati kan?

[ Ramadan baik hati ] Meninggal anjir, gada sopan-sopannya lo

[ Abil-chan ] Eh iya bener pas mati itu, kasian anjir jadi piatu

[ Arnold bukan dede ] Ini lu pada bahas apa si?

[ Angga handsome ] 2in deh, gue kaga paham

[ Pangeran Danish ] Ini anak dua lagi bahas drama Korea

[ Ramadan baik hati ] JADI GRPUP KELAS DIPAKE BUAT BAHAS DRAKOR?

[ Abil-chan ] pokonya Abil mewek termehek-mehek pas si ibunya mati terus si Ji Eun Tak jadi piatu. ditambah pas adegan Ajushi nya musnah jadi abu

[ Dede Arnold ] Anjir gue juga sama. Si malaikat pencabut nyawa juga tragis

[ Ramadan baik hati ] Anjir gue udah pake capslock masih aja di kacangin

[ Pangeran Danish ] Lo berdua gak tau fitur personal chat ya?

Dede Arnold mengeluarkan Pangeran Danish dari group

[ Arnold bukan dede ] Anjir Dede, di tampol si Danish mampus lo

            Gravity menyirit bingung membaca semua username yang ada di layar handphonenya, apa-apaan ini? Ramadan baik hati? Angga handsome? Pangeran Danish? Heel, kalau Arnold bukan dede itu memang murni Gravity yang memberi nama, tapi kalau untuk yang lain? Kalimat yang menyatakan tidak ada sopan santun antara teman adalah benar, tidak ada lagi ruang privasi di handphone Gravity sekarang.

God damn it I like it

Pretty good cant be shaken

I don’t need you need you need you

Gimme a shot to over everything, God damn it I like it

            “Bagas” Gravity menghela nafas lagi dan lagi. Tidak bisakah ia beristirahat, berada seharian disekolah, menghadapi Abil dalam mode bad mood, dan juga balapan kali ini tidak berjalan sesuai harapan Gravity padahal ia sedang membutuhkan uang yang cukup besar. Mamahnya yang memperingati Gravity untuk berhenti balapan dan sekarang Bagas? Apa memang semendesak itu sampai tidak bisa menunggu esok pagi?

“kenapa?”

“lo yang kenapa” Gravity menyirit tak mengerti

“kalo lo niat mau mati, jangan depan mata gue”

            Gravity memejamkan matanya melihat layar ponselnya hitam, Bagas mematikan panggilannya secara sepihak tanpa memberi kesempatan bagi Gravity menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Bagas memang sering bertemu Gravity diarena balapan, dia sama seperty Gravity, mencari uang dengan cara yang sama. Bahkan sudah beberapa kali mereka berselisih diatas trek.

*****

            Seorang wanita paruh baya keluar dari sedan putih yang terparkir dihalaman rumah Abil, ia terlihat membawa dua koper berukuran sedang memandangi pintu utama rumah. Tanpa berpikir dua kali ia membuka pintu tersebut dan memasuki rumah kediaman Abil, melihat seisi rumah masih sepi padahal ini sudah hampir pukul 7 pagi, seharusnya Abil sudah bersiap pergi ke sekolah.

“Ibu? Ibu kapan sampai? Kenapa gak bilang kalau mau kesini, au gitu biar daniel jemput”

            Sang wanita yang dipanggil Ibu oleh daniel ini memandang daniel dengan tatapan heran. Pasalnya sekarang daniel berdiri diujung anak tangga dan sedang menggendong cucunya yang masih menggunakan pakaian tidur?

“Ibu gak lumpuh, kamu urus aja anak kamu itu. Sudah besar kok masih di gending sama Papahnya. Gak tau malu banget” Kalia, Ibunya daniel sekaligus omanya Abil meninggalkan daniel menuju meja makan.

“biar saya saja yang lanjutkan, kamu tolong bereskan barang-barang saya terlebih dahulu” Kalia menunjukan dua koper yang masih berada didekat pintu kepada Ina yang langsung dituruti perempuan tersebut.

Bab terkait

  • TRAPEZOID   2. Gadis Teknik

    Daniel menggelengkan kepalanya gemas, padahal anak gadisnya kini sudah berusia 16 tahun tapi masih sama menggemaskannya ketika ia baru pertama kali melihat dunia ini. Rasanya baru kemarin Abil merengek karena mengingkan ice cream disaat batuk, mogok makan karena tidak dizinkan mengikuti lomba nyanyi antar TK, sekarang gadis kecilnya sudah beranjak remaja dan kata imut yang selama ini Daniel sematkkan telah berganti menjadi kata cantik.“maaf Pak, Abil memang bebal kalau dibangunin” Daniel menaikan alisnya mendengar istilah yang disematkan Ina untuk anak gadisnya ini, bebal? Daniel jadi ragu apa dia benar-benar mengerti arti dari kata tersebut“tidak apa-apa, kamu siapkan saja bajunya. Biar saya yang bangunin Abil” Daniel megambil alih peran Ina untuk membangunkan Abil“Abil sayang, bangun nak. Kamu harus sekolah, sebentar lagi Gravity pasti kesini” seb

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-29
  • TRAPEZOID   3. Masih tentang Gambar

    Abil mengintip dibalik kaca ruangan guru BK, ia melihat dengan jelas kalau Tante Erath, Mamahnya Galaksi dan Gravity sedang berusaha keras kepada wali kelas Abil, guru BK dan guru mata pelajaran yang saat itu memisahkan perkelahiannya. Abil tidak tahu pasti apa yang dibicarakan oleh Tante Earth. Tapi kalau Abil bisa menebak, Tante Earth pasti minta Gravity dan teman-temannya di skors karena mengeroyok putra mahkota seperti Galaksi. Aish klasik sekali, membuat Abil makin kesal saja.“kalau lo penasaran masuk, jangan ngintip kaya orang mau maling” Abil mengubah raut wajahnya menjadi dingin sebelum menatap Galaksi dengan pasti Abil menaikan sebelah alisnya dan memandang Galaksi dingin. Abil masih marah sama Galaksi, kalau Abil mau ngadu. Sudah apat di pastikan Galaksi merugi, diam-diam abagnya itu mematikan. Galaksi memandang Ab

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-29
  • TRAPEZOID   4. Masker Angry Bird

    Kalia menatap heran kedua cucunya yang sudah berada dirumah padahal inru jam makan siang. Apa lagi Abil yang datang dengan muka cemberutnya, bahkan ia hampir tidak memberikan salam kepadanya. Tapi gadis itu kembali turun dari tangga dan menghampiti Kalia yang sedang asik menonton tv sambil mengucapkan kata maaf dan membungkuk ala orang Jepang. Padahal Kalia sudah sering main ke rumah putra bungsunya ini, tapi tetap saja sikap Abil selalu memberikannya efek kejut yang menggelitik. Setidaknya, walaupun Abil sangat dimanjakan oleh Daniel dan Kalia tidak menyukai itu, Daniel menerapkan sopan santun yang sama dengan apa yang Ayahnya ajarkan kepada anak-anaknya.“adik kamu kenapa lagi itu Sagara?” melihat Sagara yang memasuki rumah membuat Kalia langsung menanyakan apa yang terjadi kepada Abil, yang dijawab oleh gelengan kepala ole

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-30
  • TRAPEZOID   5. Lie

    “gue beras lagi ada di Middle East deh kalau ngeliat lo” danish menarik masker yang dikenakan oleh Abil Gravity memberikan tatapan tajamnya kepada danish, seenak saja dia berani menyentuh sesuatu yang sudah Gravity tetapkan. Tapi kali ini danish tidak mengalah, boleh danis akui kalau visual Abil memang menarik, bahkan sangat menarik. Danish dan dede bahkan beberapa kali merasa terpukau dibuatnya, apalagi kalau Abil sudah mengenakan jilbab. Kalau kata Ramadan si, menyejukan hati. Abil melemparkan pensilnya kesal, sedari tadi Gravity tak henti-hentinya memandangi Abil dengan tatapan posesifnya. Dan kenapa pula ia harus menuruti perintah konyol Gravity? Papah dan Abangnya saja tidak masalah kalau Abil menggenakan celana pendek, kenapa Gravity malah kelewatan repot? Abil meniup poninya yang menghalangi pandangannya, ia m

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-31
  • TRAPEZOID   6. The Liar

    Bagas tersenyum melihat kehadiran Gravity di arena balap, ia kira Gravity tidak akan datang. Bagas mengikuti jadwal pertandingan bola, dan Gravity biasanya akan absen kalau Real Madrid bermain demi menemani Abil menonton. Hari ini kalau Gravity memenangkan balapan keuntungan yang didapat cukup besar, penantangnya pun cukup dikenal dikalangan pergaulan mereka. Niga, salah satu alumni dari SMK Gravity yang sudah lama berkecimpung di dunia balap.“kenapa Grav? Muka kusut amat lo kaya keset bank” Gravity hanya ersenyum kecut mendengar basa-bais yang dilontarkan Bagas kepadanya“Grav ada yang nyariin elo nih” Graviy menaikan sebelah alisnya memberi kode siapa yang mencari dia“gak tau gue, tadi dia berdiri dipojok sana, nanyain Gravity nanti pakai motor warna apa? Aneh banget tuh orang, gak pernah ke tempat ini kayanya” orang tersebut menunjuk ujung jalan

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • TRAPEZOID   7. The Different between Us

    Ini adalah hari minggu, hari dimana Abil akan menghabiskan seluruh waktunya dengan menonton tv. Ia bahkan sudah stand by didepan tv dari jam tujuh pagi, alasannya biar dia memenangkan perebutan remote dengan sang Papah. Abil menatap papahnya dengan tatapan puas, tidak adalagi siaran TVOne kalau remote ditangan Abil. Semuanya akan menonton acara infotaimen bersama Abil.“ey sudah bergaya saja, mau kemana kau?” Abil tidak bisa membendung rasa penasarannya melihat Sagara sudah rapi sekali, membuat Abil insecrue saja. Jangankan mandi, Abil gosok gigi saja belum“mau ke Gereja bareng Omah, kenapa?” Kalia muncul membuat Abil tersenyum jahil“nanti salam sama Ibu pendeta yang waktu itu bilang Abil imut ya Bang” ucapan yang keluar dari mulut Abil membuat semua orang bingung“itu Biarawati, bukan Ibu pendeta” jawaban dari Kalia membuat Abil b

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-02
  • TRAPEZOID   8. What If

    “Paaah, Maaah. Liat deh, Abil negerecokin gambar gara terus, jadi gak selesai-selesai kan” adu gara kepada orang tuanya yang sedari tadi asik menonton tv“Abil bantuin bukan ngercokin” Abil membela dirinya“mana ada bantuin malah jadi acak-acakan begini” Sagara melempar kertas yang ia maksud kepada Abil“hey, Sagara gak boleh gitu sama adiknya” kirana menengahi pertengkaran kedua buah hatinya itu “Dan, bantuin dong. Ini anak lo kerjaannya ngerusuh mulu” protes kirana kepada Daniel yang sedari tadi hanya memperhatikan mereka“ini anak lo kerjaannya merusuh mulu” Abil menirukan omongan kirana dengan ciri khas anak kecil Sagara menutup mulut Abil dengan telapak tangannya, ia memberi peringatan lewat matanya kalau apa yang Abil lakukan itu tidak benar. Tapi Abil masih kecil, ia belum cukup pintar untuk mengerti kode

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-03
  • TRAPEZOID   9. Kilas Balik

    Mempunyai Papah yang sangat menyayanginya juga seorang Adik yang sungguh menggemaskan dan sangat menghormatinya saja sudah membuat Sagara bersyukurbukan main. Pasalanya ia adalah orang asing, senormal dan semurni apapun kasih sayang yang diberikan Daniel padanya tidak akan mengubah fakta kalau Sagara bukan anaknya. Melihat Abil dan Papahnya menghabiskan waktu semalaman membuat Sagara merasa bersalah kepada Abil. Mengingat Abil yang tidak pernah mengetahui bagaimana sosok Mamahnya. Kirana, semua anggota keluarga sepakat untuk tidak membawa nama itu kepermukaan apalgi menjadikannya topik pembicaraan sebelum Daniel sendiri yang mengatakannya terlebih dahulu. Dan sekarang setelah hampir 16 tahun Daniel sendiri yang mulai mengatakan fakta yang sebenarnya.“kamu ada kerjaan diluar Dan?” pertanyaan kalia membuat seisi meja makan men

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-04

Bab terbaru

  • TRAPEZOID   40. The Reasons Why

    Gravity membuka matanya, tatapannya kosong. Setelah merasa kalau Abil sudah meninggalkan ruangan ini ia baru berani untuk membuka matanya. Dan sialnya, apakah harus terus-terusan langit-langit polos ini lagi yang menjadi pemandangan pertama untuk Gravity lihat? Jujur saja, ia sudah sadar dari saat Abil mulai bernyanyi. Bahkan ia dapat mendengar jelas semua keluh kesah gadis itu, termasuk oercakapan Abil dengan Mamahnya. Bagaiamana gadis itu mencoba membujuk Earth untuk membawa Gravity ikut serta, dan bagaimana Earth dengan tanpa pikir panjang menolaknya. Ini bukan oertama kalinya Gravity diperlakukan demikian, ia sudah tidak perlu lagi khawatir atau pun merasa sakit hati seperti saat ini. Penolakan adalah hal yang selalu ia dapatkan. Jangankan ketika Gravity meminta

  • TRAPEZOID   39. Someone Someone's

    Ternyata, menunggu seseorang untuk sadar sepenuhnya dari pengaruh alkohol bukan perkara yang mudah. Hampir satu jam lamanya Abil senantiasa menunggu Gravity untuk terbangun dari tidur panjangnya. Mati-matian Abil menahan dirinya untuk tidak melempar Gravity dengan tepung terigu yang kemarin Abil gunakan untuk membuat cireng yang gagal. Kalau saja menenggelamkan orang ke teluk alaska adalah perbuatan terpuji, maka saat ini Abil mungkin sudah dapat piala oscar. Hati Abil terus meneriakan kata umpatan untuk gracity karena tak kunjung sadar. Ia ingin segera bertanya kepada Gravity kenapa anak itu tidak meracau semalam padahal Gravity berada dibawah pengaruh alkohol.“kalau Abil nusuk-nusuk jari Gravity pake jarum, Abil dapat pahala gak yah?” ucap Abil dengan lesu

  • TRAPEZOID   38. Pelarian

    “ini anak siapa anjir? Kenapa datang ke klub pake baju tidur?” Abil semakin menyembunyikan dirinya dibalik punggung Sagara. Kalau bukan karena ia dapat panggilan dari seseorang yang mengatakan kalau Gravity mabuk berat, Abil ogah deh harus keluar malam-malam begini.“kamu tunggu di mobil aja gih. Abang sendirian aja, dari pada kamu diliatin banyak orang” ini sudah kesekian kalinya Sagara meyakinkan Abil supaya mau menunggu dimobil, dan membiarkan Sagara saja yang turun tangan. Bukannya menurut, Abil malah melangkah maju kedepan. Ia mengibaskan rambutnya kebelakan dan mencepol rambutnya asal-asalan. Abil berjalan mendahului Sagara dengan percaya dirinya, berbeda dengan sebelumnya. Sudah terlanjur menjadi pusat perhatian sejak dari park

  • TRAPEZOID   37. Fakta Terbaru

    Hawa yang Gravity rasakan saat pertama kali adalah ketegangan. Dapat ia lihat dengan jelas sorot mata memerah milik adiknya memandang Mamahnya dengan penuh tanya. Galaksi menghempaskan tangan Earth ketika wanita setengah baya itu mencoba meraih pergelangan tangan milik anak bungsunya.“Sayang, dengerin penjelasan Mamah dulu. Mamah punya alasan kenapa Mamah sembunyiin fakta ini. Selama ini juga Mamah mencoba mencari waktu yang tepat untuk membicarakan hal ini sama kamu” Gravity memalingkan wajahnya ketika melihat Earth yang begitu ketakutan melihat Galaksi yang marah kepadanya. Ia tidak pernah mendapatkan tatapan penuh ketakutan seperti itu dari Mamahnya. Bahkan ketika Gravity memilih untuk meninggalkan rumah berhari-hari, Earth tidak pernah sekhawatir itu.“but it’s hurting me more. Ini tentang kes

  • TRAPEZOID   36. Uncle and His Niece

    “uncle, kalo nanti Abil jadian sama Diva gimana?” Radit yang sedang minum langsung tersedak seketika mendengar pertanyaan dari Abil. Ia memandang Abil dengan wajah kagetnya. Tapi Abil membalas tatapan Radit dengan wajah tak mengerti.“kenapa?” tanya Abil“kenapa kata lo? Heh, yang bener aja lu. Abil kan udah nenek-nenek, anak uncle masih perjaka ting-ting” jawba Radit sedikit menahan rasa kesalnyaPlak, Daniel memukul kepala belakang Radit menggunakan majalah yang ia bawa “nih, kemarin Papah dapat majalah yang covernya Isco” Daniel memberikan majalah yang tadi ia gunakan untuk memukul kepala Radit kepada Abil. Ia mengabaikan Radit yang sudah terlihat seperti ingin menikamnya. Radit memandang Sagara dengan kode meminta bantuannya tapi hanya dibalas gelengan kepala oleh a

  • TRAPEZOID   35. Meet The Uncle

    Bertemu dengan seorang Radit Rahrja di situasi seperti ini sangat tidak menguntungkan bagi Sagara. Laki-laki yang akrab disapan dengan panggilan Uncle tersebut mempunyai sifat seperti Abil, sama-sama hyperaktive dan to much talking.“Uncle, Abil kan udah tidur nih, bisa kali diganggunya besok aja” ini sudah kali ketiga Sagara mencoba memberi saran kepada Radit, tapi tak ditanggapi apa pun oleh laki-laki tersebut. Bak angin berlalu, omongan Sagara tidak ada arganya di telinga Radit. Dengan niat jahilnya Radit masih saja menepuk-nepuk pipi Abil dengan tujuan supaya gadis itu terbangun dan menangis karena tidurnya terganggu. Sebagai seorang ayah, Daniel pun tidak bisa memberitahu Radit untuk tidak menganggu putrinya itu. Radit se

  • TRAPEZOID   34. Perjalanan Pulang

    Menghabiskan waktu seharian dengan bermain-main cukup menguras tenaga Abil, walau pun ada beberapa insiden yang sepertinya menjadi memori yang menyebalkan. Kakinya dan tubuhnya terasa begitu sangat pegal. Alhasil sekarang Abil hanya bisa duduk terdiam seolah-olah raga sukmanya sedang beterbangan kesana kemari. Keadaan di mobil juga cukup tenang, hanya ada suara radio yang menemani perjalanan mereka. Galaksi memejamklan matanya dengan damai, Bagas menyumbat kedua telinganya dengan headphone, dan Gravity sedang fokus menyetir. Sagara meminta Gravity untuk membawa mobil terlebih dahulu dan membiarkan Sagara beristirahat sebelum ia kembali unuk menyetir sampai ke tujuan.“aaah bete. Masa Abil gak bisa karokean” Abil masih bisa melayangkan protes walau pun s

  • TRAPEZOID   33. Tamu tak di undang

    Potret keluarga yang menampilkan Daniel, Sagara dan Abil memenuhi seisi ruangan dengan berbagai macam pose dan gaya. Tapi sayangnya tidak terlihat potret yang mengabadikan momen pernikahan Daniel dan Kirana. Saat mengetahui kalau Kirana meninggalkan Daniel dan Abil yang baru berusia tujuh hari, Daniel telah memutuskan untuk tidak memajang foto dari wanita yang saat ini masih memenuhi ruang di hatinya itu. Bukan karena ia sudah melupakan atau pun membenci Kirana, Daniel hanya belum siap untuk bercerita kepada Abil. Ia takut kalau saat ia menceritakan kepada Abil kalau Kirana pergi meninnggalkan mereka disaat kulit Abil masih memerah.“masih bucin aja lo sama si medusa” Daniel menatap tak percaya keberadaan seseorang yang sangat ia kenal itu berada dihada

  • TRAPEZOID   32. Rumah Hantu

    Berbeda dengan sebelumnya, sekarang Abil terlihat sangat bahagia dan seolah-olah kejadian tadi tidak pernah terjadi. Tapi anak itu tidak lepas dari tangan Gravity, kemana pun Gravity pergi Abil senantiasa mengikutinya. Sejak memasuki wahana rumah hantu ini Abil tidak henti-hentinya berteriak. Bukan berteriak ketakutan, melainkan kesenangan. Anak itu tidak ada takut-takutnya, setiap kali ada hantu yang muncul Abil akan dengan senang hati menghampirinya dan mengajak mereka bersalaman dengan alasan tak kenal maka tak sayang.“nanti ajak Abil ke rumah yang isinya pocong semua ya cong. Jangan malu-malu, nanti Abil bawain Pepsi” ucap Abil setelah mengajak salah satu pocong yang muncul untuk menghantui mereka. Pocong tersebut terlihat cukup terkejut melihat re

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status