Share

172

"Om ada kenalan dan sudah lama jadi rekan bisnis, dia punya anak yang cukup baik untuk jadi calon menantu kita Bund," ucap Om Vicky ketika kami makan malam bersama.

Aku, Rayan dan Ridwan saling lirik lalu saling menyunggingkan senyum.

"Iya, Bund, kurasa kakak pantas untuk segera menikah," timpal Rayan.

"Oh ya, sungguhkah, apa kau setuju dengan gagasan itu Raisa?" tanya Bunda sambil tertawa kecil.

"Gak tahu, Bund, belum ada niat," jawabku sambil mengangkat bahu.

Kunikmati beef teriyaki buatan bunda dengan taburan wijen di atasnya, selera makanku makin meningkat ditambah capcay pedas dan ayam panggang cabai.

"Kurasa om Vicky benar, kamu sudah harus diperkenalkan dengan seseorang agar kau mendewasa jadi wanita sesungguhnya?"

"Lho, apa aku terlihat seperti wanita palsu?" tanyaku terbelalak, "aku sudah feminim dengan gamis dan hijab, sepatu elegan dan attitude wanita, apa lagi?"

"Kau harus jadi seorang istri dan ibu, Wahai Gadis cantik," jawab Om Vicky sambil menatapku dengan penuh kasih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status