TEMAN SEKAMAR

TEMAN SEKAMAR

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-31
Oleh:  SavitriOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
24 Peringkat. 24 Ulasan-ulasan
52Bab
6.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

"Ayo tinggal bersama…" Pemuda itu memandang wanita di hadapannya dengan tatapan tak percaya seolah-olah gadis di hadapannya ini sudah gila. Tapi wanita ini kelihatannya sangat serius dengan ucapannya barusan. "Aku suka apartemen ini. Kau juga suka dengan apartemen ini kan? Kita tinggal bersama, kita bagi uang sewanya, kita buat perjanjian dengan Pak Evan untuk mengatakan pada semua orang kalau kita adalah sepupu dan membuat ia berjanji untuk tidak menaikkan uang sewa selama 1 tahun. Setelah 1 tahun, kita bisa putuskan apakah kita mau tetap di sini atau tidak?" Wanita itu menatapnya sekali lagi dengan lebih serius. "Bagaimana?" Raut wajah pemuda itu tampak gusar tapi setelah beberapa menit, ia merasa kalau semua ucapan wanita ini masuk akal juga. Terutama untuk masalah berbagi uang sewa. Win – win solution! Dompetnya benar-benar tipis sekarang! "Ok. Deal…" Mereka berdua lalu berjabat tangan sebagai tanda persetujuan. "Tapi aku juga ada persyaratan khusus." kata pemuda tersebut dengan tatapan menggoda. Agnes mengankat alisnya, "Apa itu?" "Kau tidak boleh sampai jatuh cinta padaku…" Seulas senyum mengejek tersungging di wajah Agnes. "Jangan kuatir. Aku aseksual…."

Lihat lebih banyak

Bab 1

1 PERTEMUAN YANG ANEH

Wanita berkacamata itu akhirnya sampai di sebuah bangunan apartemen tua 2 lantai yang berdiri kokoh di hadapannya. Sambil beberapa melihat pada secarik kertas kecil di tangannya untuk memastikan kalau ia sudah sampai di alamat yang benar, ia lalu meneguhkan hatinya dan menggoyangkan bel tembaga antic yang terpasang di depan pintu masuk.

Setelah beberapa saat, seorang pria tua berwajah masam lalu membukakan pintu dan menyuruhnya masuk ke dalam. Dalam sekejab, bayangan mereka berdua pun segera masuk di balik pintu.

................

Sementara itu, di saat yang bersamaan, di depan sebuah mesin ATM, seorang pemuda tampan sedang mengumpat-ngumpat dengan kasar saat ia mengecek saldo rekeningnya. Ada sejumlah uang yang cukup besar di sana tapi bagi pemuda tersebut, jumlah tersebut hanya senilai uang receh baginya. Lalu, tiba-tiba sebuah notifikasi masuk ke dalam HPnya.

Ada sebuah apartemen tua yang sedang disewakan dan beberapa keterangan tambahan yang diikutsertakan di dalamnya. Dalam waktu beberapa menit, matanya membaca semua informasi yang diberikan dan segera dalam hitungan detik, pemuda tersebut segera menelusuri bagian paling bawah. Ada harga sewa yang tercantum dengan jelas di sana.

Di menit berikutnya, ia segera memanggil taksi dan menyuruh supir untuk langsung menuju ke alamat yang tercantum di layar HPnya.

...............…

Agnes sedang berkeliling ruangan sementara Pak Evan, si pemilik apartemen tengah menjelaskan setiap detail dengan sangat teliti.

Apartemen tua tersebut hanya terdiri dari 2 lantai tapi desainnya sangat klasik dan elegan. Lantai pertama dihuni oleh sepasang suami istri yang sudah sangat tua. Sang istri malah sudah menderita gangguan pendengaran akut sementara suaminya hobi berkebun tanaman bunga dalam pot.

Sementara lantai 2-nya disewakan kepada orang luar.

Walaupun sudah tua, tapi struktur bangunannya sangat kokoh dan terawat baik. Langit-langitnya tinggi sehingga udara luar dapat mengalir keluar masuk secara leluasa. Belum lagi ruangannya sangat luas dengan 2 kamar tidur yang berukuran cukup besar. Ditambah pengaturan interior yang serba terbuka dan lapang sehingga Agnes bisa leluasa untuk mengatur ruang makan dan tamunya. Akan tetapi yang membuat Agnes jatuh hati pada apartemen ini adalah pemandangan Kota Mina yang terhampar luas dari ketinggian dan Agnes juga bisa melihat pemandangan lepas pantai di kejauhan. Cantiknya atap rumah penduduk yang berwarna coklat kemerahan dengan dinding berwarna putih berbanding kontras dengan birunya langit dan warna-warni lahan pertanian sayuran penduduk desa. Belum lagi kicauan burung serta obrolan pagi penduduk sekitar yang ada di sekitar apartemen, bena-benar mampu menyuntikkan gairah baru ke dalam tubuhnya setiap hari. Sebuah senyum puas tersungging di bibirnya ketika hatinya sudah mantap untuk menetapkan pilihannya atas bangunan ini.

Ketika ia baru saja membuka mulutnya untuk menyatakan persetujuannya….tiba-tiba…

BRAKKKK!!!!

Pintu apartemen terbanting ke dalam dengan suara sangat keras ke dalam dan seorang pria dengan wajah menarik menyerbu masuk ke dalam ruangan secepat kilat dengan nafas tersengal-sengal.

"Masih kosong tidak?" tanya pemuda tersebut dengan cepat sambil menenangkan nafasnya yang masih memburu.

Pak Evan dan Agnes hanya bisa berkedip beberapa kali dan melongo kaget saat menatap pemuda tersebut.

"Hey, pak tua! Aku tanya… apartemen ini masih kosong tidak?" tanya pemuda itu dengan berani sementara nafasnya sudah mulai stabil.

Raut wajah Pak Evan segera menunjukkan ekspresi tak senang tapi kemudian sebuah pikiran licik terlintas di benaknya. Lalu sebuah seringai jahat muncul di wajahnya. Dua calon penyewa dengan lokasi yang sama, bukankah ini berarti lebih banyak uang yang masuk ke dalam kantongnya?

"Yah… Masih, pak. Sayangnya, harga apartemen ini baru saja naik…"

Kali ini, giliran kening Agnes yang berkerut. 

....................

"Bukannya kita sudah sepakat dengan harga semula ya, pak???" kata Agnes geram. Nada suaranya tiba-tiba langsung naik dalam beberapa oktaf dalam hitungan sepersekian detik.

Reaksi pemuda tersebut malah lebih ekstrim lagi. Ia maju dan segera mencengkram kerah kemeja Pak Evan sambil berteriak marah,"Apa katamu, pak tua???!!! Bukannya tadinya harganya tak semahal itu?"

Melihat kemarahan kedua calon penyewa apartemennya, Pak Evan tetap tenang sambil mendecakkan lidahnya dengan tatapan puas.

"Ck ck ck, anak muda jaman sekarang. Cepat sekali naik darah ya?"

Dalam sekali sentak, ia lalu berhasil membebaskan dirinya dari cengkraman pemuda tersebut. Sambil merapikan kerah kemejanya yang kusut, Pak Evan lalu tersenyum angkuh dan memandang mereka berdua.

"My offer stands. Take it or leave it. Your choice…"

(Tawaranku masih berlaku. Ambil atau pergi saja. Silakan memilih...)

Agnes menghela nafas panjang. Sial! Semua ini diluar prediksinya. Tapi ia benar-benar menyukai apartemen ini. Jadi, mungkin…..

Otaknya segera berpikir keras untuk mencari sebuah solusi ketika sedetik kemudian, sebuah bola lampu imajiner menyala di dalam kepalanya.

Sementara sang pemuda yang masih tampak marah hanya bisa berkacak pinggang dan bolak balik di dalam ruangan dengan gusar. Dari gerakan tubuhnya, ia kelihatannya juga sangat menyukai apartemen ini.

Sekian menit berlalu dan Pak Evan akhirnya kembali memulai pembicaraan untuk memecah kebisuan diantara mereka bertiga.

"Jadi? Bagaimana?"

Pemuda tersebut lalu menatap Pak Evan dengan gaya angkuh dan bertanya," Harganya tidak bisa kurang lagi?"

Pak Evan hanya menatap pemuda tersebut dengan senyum mengejek sambil menggelengkan kepalanya pelan sementara kedua tangannya terlipat di dada. Menandakan keteguhan hatinya.

"Sial!! Sial!! Dasar brengsek…"

Ketika pemuda tersebut berjalan maju dengan cepat dan bersiap untuk melayangkan pukulan ke wajah Pak Evan, sebuah suara menghentikannya dengan cepat dari samping.

"Tunggu!"

"Aku setuju dengan penawaran Bapak.."

Sebuah senyum lebar lalu menghiasi wajah Pak Evan. Tapi raut wajah pemuda tersebut terlihat seperti seorang prajurit kalah perang saat melihat raut wajah Agnes yang tetap tenang. Apa gadis ini sudah gila?

"Tapi aku memiliki beberapa persyaratan."

Pak Evan mengangguk tanpa meninggalkan senyuman di wajahnya. "Okay…"

Agnes mengangguk dan menggamit lengan pemuda asing di hadapannya.

"Ada beberapa hal yang perlu saya bicarakan dengan pria ini. Mohon Anda tunggu sebentar di luar.."

Tanpa banyak bicara, Pak Evan mengangguk lalu melangkah keluar sambil menutup pintu dengan pelan.

...............

"Ayo tinggal bersama…"

Pemuda itu memandang wanita di hadapannya dengan tatapan tak percaya seolah-olah gadis di hadapannya ini sudah gila. Tapi wanita ini kelihatannya sangat serius dengan ucapannya barusan.

"Aku suka apartemen ini. Kau juga suka dengan apartemen ini kan? Kita tinggal bersama, kita bagi uang sewanya, kita buat perjanjian dengan Pak Evan untuk mengatakan pada semua orang kalau kita adalah sepupu dan membuat ia berjanji untuk tidak menaikkan uang sewa selama 1 tahun. Setelah 1 tahun, kita bisa putuskan apakah kita mau tetap di sini atau tidak?"

Wanita itu menatapnya sekali lagi dengan lebih serius.

"Bagaimana?"

Raut wajah pemuda itu tampak gusar tapi setelah beberapa menit, ia merasa kalau semua ucapan wanita ini masuk akal juga. Terutama untuk masalah berbagi uang sewa. Win – win solution! Dompetnya benar-benar tipis sekarang!

"Ok. Deal…" Mereka berdua lalu berjabat tangan sebagai tanda persetujuan.

"Tapi aku juga ada persyaratan khusus." kata pemuda tersebut dengan tatapan menggoda.

Agnes mengankat alisnya, "Apa itu?"

"Kau tidak boleh sampai jatuh cinta padaku…"

Seulas senyum mengejek tersungging di wajah Agnes.

"Jangan kuatir. Aku aseksual…."

………………………………………………….

NOTE:

Teman-teman, ini karya perdana aku di Good Novel. Silakan mampir dan berikan review yang ok yaaa...

Review ok dan banyak komentar = update makin cepat...

Tengkyuuu...ditunggu kedatangannya di lapak ane yaa... muachhh...

Nana

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
100%(24)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
24 Peringkat · 24 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
CahyaGumilar79
Novel yang bagus enak dibacanya
2021-06-20 21:35:06
0
user avatar
Secret.Vee
Ide ceritanya menarik thor
2021-06-20 20:05:56
0
user avatar
Afreen Eftychia
Up teruus kaak 👍
2021-06-19 18:49:07
0
user avatar
DCasya
semangat kak
2021-06-19 14:57:23
0
user avatar
Aya Warsita
bagus ceritanya kak ❤
2021-06-19 14:21:10
0
user avatar
Luna Lupin
up lagi kakk 😍😍
2021-06-19 12:50:29
0
user avatar
Kamelzy
Ide ceritanya dah menarik, diksi yang dipake juga ringan jadi enak banget buat dibaca, tapi untuk ebi-nya masih kurang rapi. But semangat ngelanjutinnya kak✨✨✨✨🥂
2021-06-19 11:47:05
0
user avatar
MetiMo
Lanjut Thor sukak bgd menarik untuk dibaca, msukin rak y
2021-06-19 11:04:00
0
user avatar
QueenVirgo
Semangat thorrr ❤️❤️
2021-06-19 10:58:43
0
user avatar
Mini Adila
Wah, seru ceritanya, Thor. Lanjut update babnya.
2021-06-18 19:17:09
0
user avatar
Elle Ryu
Gimana gimana? Serius bakal gak naksir? Wkwk Nextt
2021-06-18 16:46:53
0
user avatar
Dy Robyn
Aku suka bgt sama covernya. Ceritanya apa lagi 😍
2021-06-18 15:24:22
0
user avatar
Ira Yusran
Jose jadi suka nih entar sama si Blu. eh, Arissa Nova ding. wkwkwk. semangat belajarnya ya, Rissa 🤭
2021-06-18 11:27:11
0
user avatar
Aquarius
si Agnes berani bgt ajak tinggal bareng, padahal gak saling kenal. Pkai jwb aseksual lg🤣 pokokny keren bgt kak, aku suka ceritany
2021-06-18 08:50:42
0
user avatar
Submarine
'jangan kuatir, aku aseksual' wakaka, bisa2nya agnes kepikiran jawab begitu
2021-06-18 00:45:45
0
  • 1
  • 2
52 Bab
1 PERTEMUAN YANG ANEH
Wanita berkacamata itu akhirnya sampai di sebuah bangunan apartemen tua 2 lantai yang berdiri kokoh di hadapannya. Sambil beberapa melihat pada secarik kertas kecil di tangannya untuk memastikan kalau ia sudah sampai di alamat yang benar, ia lalu meneguhkan hatinya dan menggoyangkan bel tembaga antic yang terpasang di depan pintu masuk.Setelah beberapa saat, seorang pria tua berwajah masam lalu membukakan pintu dan menyuruhnya masuk ke dalam. Dalam sekejab, bayangan mereka berdua pun segera masuk di balik pintu.................Sementara itu, di saat yang bersamaan, di depan sebuah mesin ATM, seorang pemuda tampan sedang mengumpat-ngumpat dengan kasar saat ia mengecek saldo rekeningnya. Ada sejumlah uang yang cukup besar di sana tapi bagi pemuda tersebut, jumlah tersebut hanya senilai uang receh baginya. Lalu, tiba-tiba sebuah notifikasi masuk ke dal
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-27
Baca selengkapnya
2 SURAT PERJANJIAN KEDUA (1)
Setelah Agnes dan pemuda asing itu mencapai kata sepakat, berikutnya adalah pembuatan surat perjanjian kesepakatan antara pemilik apartemen yaitu Pak Evan dan mereka berdua. Selain kesepakatan seputar harga sewa dengan jumlah yang tetap selama 1 tahun, Agnes juga menambahkan pasal lain dimana pemilik apartemen diwajibkan untuk merahasiakan status penyewa kepada penduduk sekitar. Jika salah satu dari kedua pasal ini dilanggar oleh pihak pemilik apartemen, maka semua uang sewa yang sudah dibayarkan oleh pihak penyewa akan dikembalikan secara utuh. Hal yang sama berlaku juga dengan pihak penyewa.Setelah mereka bertiga mencapai kata sepakat, maka Agnes segera mentransfer sebagian uang sewa apartemen sesuai dengan surat perjanjian yang sudah mereka tanda tangani. Sementara untuk sisa pembayaran uang sewa akan dilunasi oleh pemuda asing tersebut pada keesokkan harinya.Selepas Pak Evan pulang dengan wajah puas sambil menyerahkan kunci apartemen kepada mereka berdua, kini hanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-27
Baca selengkapnya
3 SURAT PERJANJIAN KEDUA (2)
Mereka duduk berhadapan di atas sofa dengan wajah serius. Dua lembar kertas putih, satu bolpen dan sebuah kunci cadangan sudah berjejer rapi di atas coffee table."Siapa duluan?" tanya Tristan. Raut wajahnya datar tanpa ada perubahan sedikitpun."Aku…."Agnes segera menyambar kertas dan bolpen di hadapannya dan langsung menulis beberapa pasal dengan cepat. Tidak sampai 5 menit kemudian, kertas itu sudah terisi beberapa kalimat yang tertulis dengan rapi layaknya ditik di atas mesin tik.Tristan mengambil kertas tersebut dan tersenyum nakal sambil bersiul kecil."Wow… tulisanmu rapi sekali. Pekerjaanmu apa sih? Apakah kau seorang guru?"Ia bertanya sambil matanya menelusuri setiap baris kalimat dengan hati-hati. Lalu matanya berhenti di pasal 3 dan 4."Apa maksudnya…. Penyewa kedua berhak untuk memperoleh tempat untuk bersantai di dekat jendela favoritnya di pasal ke 3?"Tanpa banyak bicara, Agnes menunjuk sebuah sudut di de
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-27
Baca selengkapnya
4 MATAHARI TERBIT PERTAMA DI APARTEMEN BARU
Agnes bangun pagi-pagi sekali sebelum matahari terbit dan memulai rutinitas lari paginya. Baginya, ia saat-saat terbaik untuk memulai hari sambil melatih kebugaran fisiknya. Sambil mendengarkan lagu favoritnya melalui earphone, Agnes berlari ringan menyusuri lingkungan sekitar apartemennya dan menyapa penduduk lokal dengan ramah. Ada toko roti homemade di pojok jalan yang selalu memanggang roti-rotinya sebelum pukul 6 pagi. Bau harum roti semerbak yang seketika merangsang bunyi gemuruh di perut Agnes saat ia berlari melewati toko tersebut. Ada juga toko bunga yang sibuk menyiapkan dan memajang bunga-bunga segar saat Agnes sekelebat melewatinya. Agnes juga melihat pasar tradisional, mini market serta pelelangan ikan yang berada agak jauh di area pelabuhan.Dengan nafas terengah-engah, Agnes beristirahat sebentar di pelabuhan sambil mengamati perahu-perahu layar yang berjejer rapi di dermaga. Bau angina laut dan bunyi burung camar membuat tubuhnya rileks dan segar. Perlahan, ia m
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-27
Baca selengkapnya
5 SNOW (1)
Agnes tertegun saat melihat reaksi wanita tersebut. Alis matanya berkerut ketika senyum wanita itu menjadi semakin cerah saat melihat sosok dirinya."Oia, Vika. Kenalin… ini temanku….""Foto model super keren yang bakal jadi bintang tamu di acara pemotretan cover bulan depan kaannn?!!! Aku tahu koq…" potong wanita itu dengan cepat sementara raut wajahnya berbinar-binar saat mengamati Agnes lebih dekat. Ia lalu mengelilingi Agnes beberapa kali sambil berdecak kagum."Ya ampunnnnn… ya ampunnn… baru aku melihat seorang model dengan struktur tulang sebagus ini. Tubuhmu tidak hanya tinggi tapi juga sangat simetris. Belum lagi raut wajahmu yang cantik dan unik. Aura seorang supermodel memang beda yaa…"Agnes gelagapan saat ia disangka sebagai seorang model terkenal. Matanya bolak balik memandang ke arah Jojo dengan tatapan tak berdaya untuk meluruskan kesalahpahaman tersebut tapi Jojo malah tertawa terpingkal-pingkal saat melih
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-27
Baca selengkapnya
6 SNOW (2)
Agnes jelas-jelas bingung dan salah tingkah saat melihat tingkah Jojo yang super ajaib di hadapannya.Ia ikutan jongkok dan menyuruh Jojo bangun dengan nada risih."Heh!!! Apa-apaan sih elu? Norak tau… bangun! Cepet! Kalau ada yang lihat gimana?"Jojo lalu menggamit kedua lengan Agnes erat-erat dan memandang wajahnya dengan tatapan yang sangat serius."Gue mau berdiri asal elu mau bantuin gue…"Agnes yang mendengar perkataan Jojo lalu mengangguk sambil sesekali menatap sekitar mereka. Takut ada yang melihat aksi aneh mereka saat ini."Beneran nih? Elu mau bantuin gue?" tanya Jojo serius. Tatapan matanya tak bergeming sama sekali."Iya.. iya… bantuin apa sih?? Paling bantuin elu lembur gara-gara ada fotografer yang sakit bukan?" tanya Agnes balik dengan nada bingung. Ia sama sekali tidak punya gambaran tentang apa yang barusan sedang terjadi sebelumnya."Bantuin gue untuk jadi cover model Fashion Blast bulan depan…."
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-27
Baca selengkapnya
7 SEBUAH DUGAAN
Universitas Rotteo, Kota SierraSiang itu hari terasa panas sekali sementara Tristan tengah duduk dengan santainya di dalam ruangan Professor Roberto. Sambil setengah berbaring di atas sofa, Tristan menguap dengan malas. Ia sudah menyelesaikan tugasnya hari itu dan salah satu alasan kenapa ia berada di dalam ruangan professor senior itu adalah untuk menghindari kejaran dari para wanita yang selalu memburunya setiap kali kelas bimbingannya selesai. Baik adik kelas maupun dosen-dosen wanita, semuanya sama saja. Mereka selalu mencari-cari kesempatan untuk menempel erat padanya. Bahkan, dengan santainya, Tristan dulu seringkali berganti-ganti pasangan hampir setiap hari untuk memuaskan hasrat seksualnya. Tapi kini ia mulai jenuh dan muak dengan semua perempuan yang selalu mengejar-ngejarnya. Jadi, sekarang, ruangan ini adalah tempat pelariannya yang paling aman untuk ia beristirahat siang saat ini. Lagipula, ia adalah asisten pembimbing Professor Roberto, salah satu pengajar paling
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-04
Baca selengkapnya
8 RAHASIA LAIN
Di dalam kamar sebuah hotel bintang lima ternama di kota Sierra, sepasang pria dan wanita dewasa tengah melenguh dan mendesah sensual dengan nikmatnya. Kedua tubuh telanjang mereka dibanjiri keringat, menandakan kalau aktivitas bercinta sudah sangat intens dan saat ini mereka sudah mencapai titik klimaks.Semenit kemudian, wanita tersebut lalu mengeluarkan suara erangan panjang penuh kenikmatan sementara si pria yang berada di posisi bawah hanya memandang adegan tersebut dengan senyum lebar. Erangan itu juga yang menyudahi aktivitas bercinta mereka yang sudah mereka lakukan selama 3 jam terakhir ini. Selanjutnya, mereka berdua berbaring lelah di atas ranjang dengan ekspresi penuh kepuasan."Kau haus? Aku ambilkan minum ya?" tanya sang pria sambil mengecup manja dahi wanita cantik yang baru saja menjadi bed partnernya barusan. Sang wanita hanya membalas pertanyaan tersebut dengan senyum manja sambil mengangguk singkat.Pria tersebut lalu menuangkan segelas wine dan seg
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-04
Baca selengkapnya
9 TEMUKAN IA SEKARANG JUGA!!
Robert sedang mandi ketika teleponnya berbunyi. Ia yakin kalau saat ini, Wanda pasti sudah sampai di tanah air sementara ia baru akan menyusul pulang malam ini. Puluhan email yang diterimanya menandakan kalau urusan kantornya tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk diabaikan. Beberapa perjanjian dan dokumen penting malah sudah mengantri di atas meja kerjanya.Dengan tubuh setengah telanjang yang memamerkan otot-otot tubuhnya yang kekar, Robert lalu mengankat teleponnya."Hi, dear. How are you?"Sebuah suara wanita manja menjawab pertanyaannya dari seberang sana."Bagaimana dengan pemotretanmu hari ini?"Robert ingat kalau Linfey baru saja menandatangani kontrak kerja dengan majalahnya minggu lalu dan hari ini ia akan menjalani sesi pemotretan cover majalah perdananya dengan Fashion Blast. Sebuah berkah untuknya karena nama besar Linfey merupakan jaminan tambang emas di dunia fashion. Robert yakin kalau di bulan depan, oplah majalah akan meningkat
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-04
Baca selengkapnya
10 HARI PERTAMA YANG MELELAHKAN
Agnes sampai ke apartemen pada malam itu dengan tubuh yang sangat letih. Ini adalah hari pertamanya bekerja dan setelah ia menjadi model pengganti, ia diharuskan untuk mengikuti sesi pemotretan sebagai fotografer dan mendampingi para model untuk pengisi majalah fashion selama 7 jam non stop.Tulang-tulangnya serasa sangat lunglai dan tak bertenaga sementara matanya sulit untuk diajak berkompromi untuk tetap terbuka lebar. Agnes segera menjatuhkan dirinya ke atas sofa dan segera jatuh tertidur tanpa sempat membuka kacamatanya lagi. Dalam hitungan detik, kesadarannya sudah beralih ke alam mimpi. Bahkan deringan suara telepon dari Jacob pun tidak mampu membangunkannya. ............…Tristan sampai di apartemen ketika malam sudah sangat larut. Setelah ia membuka pintu apartemen, ia merasakan hembusan angin dingin menerpa tubuhnya. Ternyata, Agnes belum sempat untuk menutup jendela tadi dan angin malam berhembus cukup kencang saat itu. Tanpa menunda lagi
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-04
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status