Share

156 Menemui Yusuf

Aku terdiam dalam beberapa saat. Siska memang benar, aku butuh pekerjaan. tapi, bukan pekerjaan dari belas kasihan orang lain.

"Aku tahu. Tapi aku memutuskan akan mengundurkan diri. Aku tidak bekerja sama Yusuf. Aku khawatir hanya akan menambah luka di hati. Aku tak mau mengulangi kebodohanku. Aku tak mau jatuh terlalu dalam dengan perasaanku yang tidak waras," terangku seraya menatap ke arah ujung danau.

Aku masih merasakan panasnya di dalam dada. Semilir angin yang sejuk, nyatanya tak mampu mendinginkan suasana hati yang masih saja terasa memanas.

"Bagaimana kalau sangkaan kamu salah, Mia. Bagaimana kalau Yusuf benar-benar mencintai kamu. Bagaimana kalau Yusuf tulus dengan perasaannya. Apa kamu tidak merasakan itu?" Siska sepertinya masih meragukan keputusanku.

"Aku sudah tidak bisa lagi membedakan mana tulus dan mana dusta. Yang aku tahu, Yusuf telah berbohong. Dia sama saja seperti pria yang pernah menyakitiku. Aku dengan posisi seperti ini lagi," lirihku.

Aku bagaikan seorang wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status