Share

159 Apa Lagi?

"Mia, tolong maafkan semua kesalahan Fery semasa hidupnya. Ibu sadar dia telah bersalah padamu," ucap ibunya Fery yang lagi-lagi mengiba dengan isak tangisnya dalam pelukanku.

"Tentu saja, Ibu. saya sudah memaafkan Fery. Saya sudah mengikhlaskan semua kesalahan, Fery. Saya bahkan berharap yang terbaik untuk almarhum," balasku. Tak kusangka kalau ibunya Fery benar-benar berubah baik kepadaku.

Wanita paruh baya itu menyudahi tangisannya. Dia berusaha mengeringkan air mata yang membasahi pipinya. Dia melepaksan pelukan lalu mengukir senyuman.

"Terima kasih, Mia. Ibu sadar, kamu memang wanita baik. Ibu akan pulang dengan perasaan tenang. Ibu juga yakin, Fery pun akan tenang di alam sana," ucapnya

Aku mengangguk seraya tersenyum. "Iya, Bu. Ibu harus kuat. Do'akan, Fery. Hanya do'a yang bisa menyelamatkannya," balasku lagi. Aku mengusap bahunya. Dia terlihat seperi almarhumah ibuku yang telah tiada.

Wajah ibunya Fery sedikit tenang tak sekalut sebelumnya. Dia pamit kemudian pergi dengan kon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status