Share

167 Diusir

"Makan dulu ya. Buka mulutnya dong."

Yusuf sedikit membuka mulutnya. Dia memakan sarapan yang aku berikan. Walau sedikit lemas dan layu, aku lihat ada senyuman yang menggaris tipis di bibirnya. Aku sedikit lega. Yusuf yang awalnya bersi kukuh tak mau makan, kini akhirnya menghabiskan sarapannya sampai suapan paling akhir kuberikan.

"Kamu sudah makan, Mia?" Usia meneguk air minum, Yusuf bertanya penuh perhatian.

"Jangan pikirkan saya. Saya sehat dan aman. Saya akan makan saat lapar. Yang paling penting, Mas Yusuf. Harus cepat pulih." Aku berbicara dengan lembut.

Kulihat Yusuf kembali mengukir senyum. Nada bicaranya juga tak bergetar lemas seperti sebelumnya. Kini terdengar lebih bertenaga.

Dia mampu menggenggam tanganku lagi. Aku yang sedari tadi duduk di kursi dekat ranjangnya menyeringai senang bukan karena genggamannya, tapi karena kini tangan Yusuf sudah kembali ada tenaganya.

"Mia, apa kamu sudah tidak marah lagi?" Yusuf bertanya. Telapak tangan kanannya masih menggenggam tangank
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status