Share

174 Serba Salah

"Khaila, mohon maaf. saya harus ke pantry." Tak mau melayani ocehan Khaila yang menyakitkan itu, aku memilih membalian badan untuk melanjutkan langkahku. Aku akan membuat makan siang untuk Yusuf.

"Wanita tidak tahu malu!" suara Khaila masih terdengar menghinaku.

Namun, aku tak memperdulikannya. Aku tetap dengan langkahku. Kutelan pahit-pahit hinaan dari Khaila. Mungkin api di dalam hatinya masih menyala dan belum bisa padam seiring luka yang membara di dalam dadanya.

Aku berusaha menetralkan perasaan. Mengesampingkan ego. Saat ini bukanlah saat yang tepat membela diri di hadapan Khaila. Semakin aku membela diri, sepertinya akan semakin memancing Khaila emosi dan aku tak mau menciptakan keributan di dekat Yusuf.

Yusuf baru saja berhasil melewati masa kritis usai serangan jantung menyergapnya. Aku tak mau jantung Yusuf kembali kambuh. Aku ingin Yusuf segera pulih dan sehat kembali seperti sedia kala.

Aku akan memasak ikan salmon dan sayuran yang akan dikukus saja. Berharap Yusuf akan me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Melati
harusnya Khalila jgn gabung sama Yusuf.. tinggal sendiri sj kan bisa banyak asisten nya..si Reynold mepet terus.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status