Share

175 Dihina Lagi!

Aku tetap dengan penolakanku. Bukan menolak rejeki dari, Tuhan. Namun, aku tidak mau belas kasihan orang.

Kulihat wajah Reyno kecewa. "Baiklah, Mba Mia," ucapnya.

"Maaf ya, Pak. Jangan tersinggung. Saya hanya tidak ingin merepotkan siapa pun," balasku. Sejujurnya aku merasa tidak enak, tapi tetap saja aku tak bisa menerimanya.

"Iya, Mba Mia. Tidak apa-apa." Usai membayar belanjaannya di kasir, Reyno langsung pergi. Begitu pun dengan aku.

Kulanjutkan perjalanan menuju rumah sederhanaku. Kedatanganku di sana bahkan disambut dengan kondisi rumah sedikit berdebu karena aku belum sempat membersihkan. Aku tak bisa diam dan berpangku tangan. Aku mengerjakan tugas pekerjaan rumah sebagai mana biasanya ibu rumah tangga.

***

"Saya ingin bicara dengan kamu."

Pemandangan yang mengejutkan di kantor Zubair doang ini. Jenifer sudah berdiri di depanku seraya menyilangkan kedua tangannya menatapku nyalang.

Hari ini aku masih menghandle pekerjaan Yusuf. Kekasihku itu belum stabil, belum bisa masuk kan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status