Share

165 Mencemaskannya

Benda bundar di dinding ruangan telah menunjukan pukul dua siang. Aku segera berkemas usai pekerjaan selesai. Ada sekertaris dan orang kepercayaan Yusuf yang lainnya di kantor. Aku berjalan dengan langkah yang berat rasanya.

Kulajukan kendaraan roda duaku menuju rumah sakit harapan kita dimana Yusuf kini dirawat. Jika ini suatu kebohongan, mengapa isi dadaku terasa sendu dan lemas. Tapi, entah mengapa aku berharap ini suatu kebohongan agar atasanku itu dalam keadaan sehat-sehat saja.

Perjalanan yang harusnya sampai dalam waktu lima menit, nyatanya harus tertunda. Aku melewati durasi yang jauh berbeda. Laju sepeda motorku tersendat di tengah perjalanan terjebak macet.

"Sial!" Aku menghentakan kepalan tangan si atas setang motor. Sudah setengah jam lebih aku tak dapat menyalip karena macetnya cukup parah sehingga tak ada celah untuk menyalip.

Berkali-kali aku melirik benda bundar yang melilit pergelanga tangan. Sekedar memastikan waktu saja. Rasa khawatir terus saja menyeruak tajam.

Set
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status