Share

152 POV Yusuf

Ya Tuhan, aku tidak pernah berniat membohongi, Mia. Perasaan ini benar adanya. Sungguh saya mencintainya tanpa alasan.

Aku masih berada di dalam mobil. Menatap rumah Mia yang sudah sepi dengan pintu yang tertutup rapat. Berat sekali rasanya untuk pergi meninggalkan rumah Mia dalam keadaan dia yang tengah marah dan salah paham seperti itu.

Harusnya tadi aku menahan langkah Mia yang begitu cepat keluar dari mobil meninggalkanku. Tapi, melihat raut wajah kekecewaan yang tampak di wajah Mia, membuatku merasa sangat malu pada diriku sendiri.

Aku memang telah berbuat jahat pada wanita yang aku cintai. Tapi sungguh, kala itu karena aku masih salah menduga. Aku emosi dan tak berpikir ulang.

Sampai malam yang semakin larut, aku tak melihat Mia membuka jendela atau sedikit saja mengintai ke arahku. Tak kulihat Mia dari balik Jendela. Wanitaku pasti bersedih dan kecewa atas kenyataan yang mungkin tak pernah dia duga.

Jarum pada benda bundar yang melilit pergelangan tangan telah menunjukan pukul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status