Share

153 Kembali Ke POV Mia

Hari ini aku memutuskan untuk tidak masuk kantor. Aku masih belum siap bertemu Yusuf dengan kekecewaan yang telah dia berikan kepadaku.

Suara ponsel berdering berkali-kali sebagai panggilan masuk dari, Yusuf. Aku tak memperdulikannya. Jawaban dan maaf Yusuf semalam seakan menyatakan bahwa cinta dan sayang yang akhir-akhir ini sering dia katakan, hanyalah dusta semata. Dia bukan mencintaiku, melainkan hanya kasihan kepadaku. Dia bukan menyayangiku, melainkan hanya merasa bersalah kepadaku atas perbuatannya.

Rasa gejolak panas kian membara di dalam dada. Kebohongan Yusuf serta merta membuat isi dadaku terasa hancur. Untuk yang kesekian kalinya, ponselku masih saja mengeluarkan suara deringnya. Sungguh mengganggu telingaku. Sepertinya memang harus kumatikan agar siapa pun tak bisa menghubungiku termasuk Yusuf.

Namun saat kulihat layar benda pipih itu, ternyata sang penelepon bukanlah Yusuf, melainkan Bu Anjani.

Ya Tuhan, aku tidak enak rasanya membiarkan Bu Anjani menunggu lama. Gegas ku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status