Share

Saya Nyaman Dengannya

“HEH!!!” seru Arum.

Matanya mendelik, menatap Danu tanpa kedip. Belum lagi jantungnya yang berlompatan tak beraturan. Mantan suaminya ini benar-benar pintar membuat Arum kelimpungan. Perlahan Danu mendekatkan wajahnya siap hendak mencium bibir Arum.

Namun, Arum buru-buru menunduk. Ia tidak mau kecolongan lagi seperti tempo hari. Gara-gara ulah Danu itu, ia harus berulang menggosok gigi, berkumur dan yang paling membuat Arum kesal. Dia tidak bisa tidur semalaman.

Danu memaklumi penolakan Arum. Mungkin dia terlalu tergesa, tapi Danu sendiri tidak tahu. Dia tidak bisa mengontrol dirinya setiap bersama Arum. Harusnya ini yang dia lakukan dulu saat menjadi suaminya.

Lamat-lamat, Danu melepas pelukannya dan memberi jarak di antara mereka. Arum langsung menghela napas lega meski masih menundukkan kepala.

“Maaf … aku terlalu cepat, ya?” gumam Danu.

Arum tidak menjawab hanya menunduk tak bersuara. Dia sedang sibuk menga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status