Share

Hati yang Marah

“Nona, ada Nona Nadia ke sini. Sebaiknya Anda segera mengenakan masker,” ucap Lisa.

Arum sangat terkejut melihat asistennya tiba-tiba menerobos masuk sambil berbicara seperti itu.

“Aku tidak punya janji dengannya, Lisa.” Arum berbicara sambil memasang masker di wajahnya.

“Saya juga berkata seperti itu, tapi kata beliau ini penting. Mungkin ini berhubungan dengan program pencarian bakat itu.”

Arum menghela napas sambil menganggukkan kepala. “Baik, suruh dia masuk!!”

Lisa tersenyum sambil menganggukkan kepala kemudian sudah berlalu pergi. Tak lama dia sudah kembali bersama Nadia di sampingnya.

“Selamat pagi, Nona Anjani. Maaf mengganggu waktu Anda,” sapa ramah Nadia.

Arum hanya mengangguk kemudian menyilakan Nadia duduk. Nadia menurut. Ia sudah duduk di sofa dalam ruangan Arum. Arum ikut duduk bersisian dengannya.

“Apa yang bisa saya bantu, Nona Nadia?”

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Fitry Beddu
padahal suda kepikiran KLW mereka akan memulai dari awan dnk hidup bahagia. lama2 jdi bosan bacax mutar2.
goodnovel comment avatar
Dyah Wiryastini
Kok ceritanya muter muter terus ya .. lama lama jadi bosen
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
kan bnr tebakan ku di bab sblmnya kalo bklan klise crtanya, krn si Nadia yg bklan ngaku² kalo cincin itu buat dia n' Danu . n' dgn bodohnya Arum ke makan umpan, tnp mikir drmn Nadia tau ttg cincin itu ?! trus aja kaya gini slh paham brkpanjangan . kirain bklan smart n' ga klemer² gtu 2 tokoh utamany
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status