Share

Kemarahan Nadia

“Eng … untuk itu saya rasa ---“ Nadia tampak gugup dan kebingungan menjawab.

“Atau bagaimana kalau saya hubungi beliau. Saya kenal akrab dengan reporternya. Saya bisa minta tolong agar meliput acara Anda. Bagaimana?” Arum malah menawarkan diri kali ini sebelum Nadia menyelesaikan kalimatnya.

Entah kenapa dia kesal sekali dengan Nadia dan apa yang dia lakukan kali ini sengaja untuk membuat Nadia kebingungan. Arum terlihat sudah menekan beberapa nomor di ponselnya, tapi tiba-tiba Nadia berseru.

“JANGAN!!!”

Arum sontak menghentikan aksinya dan menoleh ke arah Nadia dengan tatapan bertanya. Nadia terlihat kikuk sambil sesekali menundukkan kepala.

“Maksud saya … saya takut Mas Danu tidak suka. Ini … ini momen sakral bagi kami. Bagi saya dan Mas Danu, jadi kami ingin sedikit privasi.”

Arum tersenyum miring, tapi tentu saja senyumannya tidak terlihat. Namun, tatapan curiga Arum su

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status