Share

Bab 50 Waktu Adalah Obat

"Haha! Menggelikan sekali, 'kan? Ini pertama kalinya aku ketemu orang seperti Billy. Mau bilang dia bodoh, tapi dia mampu mengelola perusahaan yang begitu sukses. Mau bilang dia nggak bodoh, tapi dia sudi melakukan hal setolol itu," ujar Prilly.

Syifa berkata, "Mungkin karena cinta."

Prilly mendengus dan berucap, "Aku gagal paham, sebenarnya apa yang Billy sukai dari Shifa? Permintaan wanita itu benar-benar keterlaluan!"

Menurut Syifa, Shifa bisa bersikap seperti itu karena Billy memanjakannya.

"Intinya, tanggung jawab atas hal ini tetap akan ditimpakan ke Billy. Mantan ibu mertuamu sampai pingsan karena marah. Semua orang di lingkaran sosial juga sudah mengetahui hal ini," kata Prilly.

"Oh," sahut Syifa pendek.

Prilly berkata, "Oh? Apa kamu nggak senang mendengar ini? Ayo jalan, kita rayakan hal ini. Waktu itu kita nggak jadi makan di restoran terkenal itu, kita ke sana lagi saja."

Syifa menggeleng dan menyahut, "Restoran itu terlalu ramai, lagi pula kita pasti harus menunggu meja. K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status