Share

Perkara Lagi Berkasus Lagi

Kami masuk rumah tersebut, rumah yang cukup mewah, akan tetapi tidak ada orang lain di rumah tersebut. Selain wanita tua tadi, tak ada lagi. Tidak adakah istri atau anak kepala sekolah ini?

"Anak Anda sangat berbahaya, maaf saja, dia tidak stabil emosinya," kata kepala sekolah tersebut.

"Siapa yang tidak emosi payudaranya dipegang?" Bang Parlin tampak marah.

"Oh, bukan seperti itu, sebenarnya itu gerakan reflek, tidak sengaja," kata kepala sekolah itu lagi.

"Apa, Anda bilang memegang itunya anak gadis gerakan reflek?" Bang Parlin makin marah.

"Ya, begitulah, saya minta maaf untuk gerakan reflek saya," kata kepala sekolah tersebut.

Plukkk!

Tiba-tiba Ucok memukul wajah kepala sekolah tersebut, kepala sekolah itu sampai terhuyung.

"Maaf, Pak, itu gerakan reflek, mohon maaf atas gerakan refleks saya," kata Ucok membalikkan perkataan kepala sekolah itu.

"Baiklah, kita tempuh jalur hukum, aku akan menuntut kalian, ini sudah keterlaluan, aku sudah ditendang, kini dipukul anak-anak lagi, Awa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (23)
goodnovel comment avatar
Tempe
terbaik ko tet.lanjutkan. perlecehan seksual bukan soal remeh. ramai anak2 dianiaya kerana tiada pembelaan. kalau aku dpt kepala sekolah itu, remuk ku kerjakan.
goodnovel comment avatar
Tempe
pukul terus kepala sekolah itu, sehingga lumpuh. alasannya ngak masuk akal. kurang ajar sekali
goodnovel comment avatar
sekai
nahh, itu neng kadang cerita bang parlin ini teh suka nanggung, kepotong gitu aja. bikin geregetan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status