Share

Bab 19

"Tidak sekarang, Sena. Biarkan aku istirahat ya," pintanya.

"Ann? boleh aku menemanimu?" tanya Sena dengan tatapan penuh tanya.

"Ti-tidak, aku takut bertemu dengan lelaki. Tolong, biarkan aku sendiri dulu selama satu minggu ke depan," Ann masih takut dengan pria, ia takut hal yang menimpanya akan terjadi lagi.

Mendengar itu, Sena hanya bisa pasrah. Sekali pun ia sudah merindukan Ann, ia hanya bisa melihat Ann dari jauh.

Memastikan ia baik-baik saja, tanpa harus banyak bertanya.

"Aku pamit dulu, jika ada apa-apa kamu bisa telpon aku. Sepertinya hari ini aku akan jualan lagi," pamit Sena.

Jualan yang Sena maksud bukanlah jualan bakso, ia akan beristirahat dan memikirkan langkahnya setelah ini. Tiga hari berlalu tanpa kabar Ann, kini ia bisa bernafas sedikit lebih lega.

"Arka, tolong kabari aku apa pun yang terjadi. Sepertinya aku akan istirahat dulu, setelahnya kita atur strategi baru!" titah Sena dengan tegasnya.

"Baik, Tuan muda."

Sena melenggangkan kakinya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status