Share

Bab 21

Sena masih terlelap dalam tidurnya, Ann hanya bisa menyandarkan dirinya. Suaminya hanya diam setelah mendengar permintaan cerai.

Ia tidak lagi ada ide yang cemerlang. Hanya satu harapannya, teman wanita Lena.

"Sena, kamu tidak ingin bangun?" tanya Ann.

Sudah satu jam mungkin suaminya terlelap, kakinya cukup pegal. Ia juga tidak mungkin memindahkan Sena dari posisinya.

"Sena ...," panggil Ann sekali lagi.

Dering telepon terdengar, tapi bukan dari ponsel Ann. Sekilas ia menatap benda pipih di sebelah tubuh Sena.

Matanya berusaha melirik sejenak, tapi ia tidak sampai hati untuk membuka ponsel itu.

"Sena, ada telepon sepertinya," ucap Ann.

Tangannya mengoyak tubuh Sena perlahan, tapi pria itu tidak kunjung bangun. Ia malah mengeratkan pelukannya pada tubuh Ann.

"Huft, aku angkat aja ya. Takutnya penting," ucap Ann sekali lagi.

Ann bergegas meraih ponsel Sena, tapi seperdetik sebelum Ann mengangkat ponsel. Sena membuka matanya lebar, ia langsung mengambil pons
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status