Share

Bab 24

Sinar mentari mulai memasuki ruangan yang awalnya gelap itu. Semalam, Sena mendekap Ann sangat erat.

Perhelatan diri ke duanya tidak dapat diragukan, sekali pun Ann berusaha menolak. Tapi, Sena meminta haknya sebagai suami.

"Sena, kamu gak pengen bangun?" tanya Ann dengan mendesak dada Sena agar menjauh.

"Aku masih pengen memelukmu!" ucap Sena, matanya masih terpejam yang nyaris enggan membuka.

"Huft!"

Ann hanya bisa diam, mau memaksa seperti apa pun. Suaminya itu memang bebal dan keras kepala.

"Aku kerja ya, Sena. Bosan jika harus diam di rumah," ucap Ann lirih.

"Kenapa harus bekerja sih, Ann. Apa kamu gak yakin aku bisa mencukupi kebutuhanmu?" tanya Sena dengan berusaha membuka matanya.

"Tapi, Sena. Kebutuhanku banyak, skincare dan aku suka belanja," jawab Ann.

Sena hanya mengerucutkan bibirnya, seperti bayi yang tidak terima dengan ucapan orang tuanya.

"Kali ini saja, ijinkan aku bekerja. Terserah kamu mau antar jemput atau gimana," ucap Ann pasrah.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status