Share

Bab 25

"Maaf atas kekacauan yang terjadi, Pak Adi. Saya dan Ann pamit, terima kasih," ucap Sena.

Langkah terburu-buru Ann diikuti Sena dari belakang. Ann terlalu muak dengan Sena yang selalu menerima hinaan yang disampaikan padanya. Padahal, apa susahnya membalas ucapan nenek sihir itu?

"Ann, pelankan langkahmu!" seru Sena.

"Aku tidak peduli ya! Kamu itu terlalu pengecut atau terlalu baik jadi pria sih," pekik Ann.

Tangannya menghentikan sebuah taxi yang lewat, "Sudah, aku mau ke kantor. Kamu bisa pulang sendiri 'kan?" tanya Ann dengan wajah masih penuh kekesalan.

"Ya."

Sena hanya menganggukkan kepalanya, ia mengulas senyum pada istrinya. Taxi itu melaju dengan cepat meninggalkan area perumahan Adi.

[Kirim sopir ke dekat gang rumah Adi Sucipto!] Sena.

Setelah pesan itu terkirim, Sena menyempatkan berjalan kaki ke tempat biasa menunggu.

"Huh, kalau begini terus Ann semakin muak denganku," gumamnya.

Sebuah mobil berhenti tepat di depan Sena, seorang pria keluar de
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status