Beranda / Rumah Tangga / Suami kontrak jodohku / Bab 40 - Siapa yang mengerjaiku?

Share

Bab 40 - Siapa yang mengerjaiku?

Penulis: IntanFa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-08 22:41:17

Valda menatap Aruna, ia merasa bersalah saat mendengar ucapan Aruna itu.

“Perawaanku sudah terlanjur hilang. Yang tadinya aku pertahankan untuk orang yang mencintaiku. Apalagi yang akan aku pertahankan? Kau tidak perlu menambahkan bayaran karena aku bukanlah Pela*cur!” cetusnya.

Rasa bersalahnya semakin besar. Valda bangkit dan berlalu pergi ke kamar mandi tanpa bicara lagi.

“Kenapa dia? Apa aku bicara terlalu keras?” gumam Aruna. Ia bangkit dan kembali ke sofa merapikan bantal dan berbaring.

Valda berdiri di depan cermin, menatap dirinya sendiri. Kemudian ia mencuci wajahnya.

“Apa aku salah melakukannya pada Aruna? Jika dia tidak bersedia, kenapa tidak menolak dan berontak? Kemarin dia juga menikmatinya. Tetapi, ucapan Aruna membuatku merasa bersalah! Hmmm ...” gumamnya.

Setelah beberapa saat kemudian, Valda keluar dari kamar mandi seraya berkata. “Aruna ... aku minta maaf—“ ia berhenti bicara saat melihat Aruna sudah terlelap tidur di sofa.

“Kebi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami kontrak jodohku   Bab 41 - Ternyata benar

    Karin pulang dengan tangan hampa. Tidak mendapatkan tanda tangan dan tidak mendapatkan apa-apa juga dari Chand.Di sisi lain, Aruna dan yang lainnya sudah berada di tribun. Mereka memilih menonton di premium grandstand agar tidak kepanasan dan menonton lebih jelas.Elisha menggeser Aruna dari kursinya sehingga ia duduk di paling pinggir.“Aiissh!!!” Aruna mendelik.Itu membuat Valda terkejut karena Elisha ada di sampingnya. Ia melihat pada Aruna kemudian berpindah di sampingnya.“Kak Valda mau kemana iiih?” rengek Elisha.Valda mendelik pada Elisha dan menggesernya bertukar tempat duduk.“Elisha ngebet ingin dekat denganmu!” bisik Aruna.“Malas sekali!” jawab Valda.Aruna tertawa kecil karena melihat ekspresinya yang menurutnya lucu.Valda menatapnya lalu mendelik.Balap sudah di mulai, fokus mereka beralih pada Delova di sirkuit. Aruna berkali-kali menutup wajahnya karena terlihat menyeramkan, terlihat seperti akan jatuh atau a

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Suami kontrak jodohku   Bab 42 - kembali pulang

    Mereka menghabiskan hari terakhir dengan berjalan-jalan di pantai. Defria mengikuti mereka tidak semangat, duduk menunggu melihat mereka yang berkuda di pinggir pantai.“Menyebalkan sekali! Liburan kali ini tidak menyenangkan,” gerutu Defria.Aruna, Valda dan Delova menyusuri pantai dengan menaiki kuda. Aruna dan Valda menaiki satu kuda berdua karena Aruna tidak berani sendirian.“Eh pelan-pelan dong,” ujar Aruna seraya mengeratkan tangannya pada tali kuda.“Diamlah, jangan banyak bergerak!” cetus Valda. “Pamandu di depan memegangi talinya juga, tidak akan terjadi apa-apa.” Sambungnya.“Aku takut iiii ...” kata Aruna.“Apa-apa takut!” cetus Valda.Defria benar-benar kesal melihat mereka menikmati liburannya. Kemudian terbersit dalam pikirannya untuk mencelakai Aruna. Ia bangkit dari duduknya mendekat ke jalur kuda.“Ma, ayo berkuda juga. Ini sangat seru ...” ajak Delova.“Mama melihat saja dari sini,” jawab Defria sembari mengambil video

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Suami kontrak jodohku   Bab 43 - Di jual

    Karin dengan sengaja mendekat pada Chand dan bersikap agresif. “Mau menemui anak tiriku! Apa kau berharap kalau aku ingin menemuimu?” ucapnya. Chand menghindar dari Karin dengan mundur beberapa langkah. “Uuughh maaf, di rumah ini pasti ada istrimu dan kau takut ketahuan, kan?” cetus Karin. Chand mengontrol dirinya, ia tidak boleh terlihat takut. “Sudah aku peringatkan jangan datang kemari lagi!” ujar Chand. “Jangan takut seperti itu, aku kesini untuk menemui putri tiriku. Bukan untuk menemuimu,” jawabnya santai. “Eh iya, anak kita butuh pekerjaan. Apa kau bisa memasukkannya ke perusahaanmu?” sambung Karin. Chand mendorong Karin menjauhi rumah. Ia tidak ingin orang lain mendengar apa yang di katakannya. “Heh ... kau jangan semakin berani padaku, ya? Tidak ada bukti kalau itu anakku, jadi jangan kau coba-coba untuk mengancam atau memerasku! Atau kau akan tahu sendiri akibatnya,” ancam Chand. Karin mengatur nafasnya, ia harus santai dan jangan terbawa emosi agar

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Suami kontrak jodohku   Bab 44 - Kedatangan Melisa

    Valda mengusir Melisa keluar dari ruangannya.“Tunggu, pak Valda yang terhormat. Maaf, saya harus tahu apa yang membuat anda menolak untuk kerja sama? Apakah karena saya? Apakah karena masa lalu kita?” cetus Melisa.Ia tidak ingin di keluarkan dari tempatnya bekerja dan membayar denda hanya karena masa lalu yang sudah lama terkubur.“Saya berhak memutuskan! Terima saja,” ujar Valda.Di sisi lain, Elisha melihat Valda yang bicara dengan Melisa di depan pintu. Ia buru-buru merogoh ponselnya dan mengambil beberapa gambar mereka sembari tersenyum.“Ini bisa jadi bahan untuk aku memanasi Aruna!” gumamnya. Setelah mendapatkan beberapa foto, Elisha berlalu pergi.“Maaf, pak. Saya mohon, jangan sangkut pautkan tentang masa lalu dengan pekerjaan. Itu sudah lama dan pasti anda juga sudah melupakannya, kan?” tutur Melisa.“Kau pikir saya masih mengharapkan pengkhianat sepertimu? Ciiih ...” tegas Valda.Melisa mengatur nafasnya agar tetap tenang dan tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Suami kontrak jodohku   Bab 45 - Mana berkasnya?

    Sesampainya di rumah, Aruna sudah di sambut oleh Karin dan Nanda. Ia bergegas menghampirinya dan menyuruh mereka untuk masuk. “Kalian disini? Masuklah,” ajaknya. “Keterlaluan sekali ya keluarga suamimu! Sampai-sampai aku di larang menunggumu di dalam,” cetus Karin. “Aku tidak tahu,” jawab Aruna. Karin mendorong tubuh Aruna dan masuk lebih dulu ke dalam rumah di susul oleh Nanda lalu mereka duduk dengan santainya. “Mau ngapain sih mereka?” gumam Aruna. “Minumnya mana minumnya?” ujar Karin. Aruna berlalu ke dapur dan meminta pelayan untuk membawakan minuman dan sedikit makanan ringan. Sekesal apa pun Aruna, ia tidak ingin membuat situasi menjadi lebih buruk. “Kau ini lama sekali, aku haus dari tadi menunggu di luar, panas!” cetus Nanda sembari mengambil minuman yang pelayan bawa. “Kalian ada apa datang kemari?” tanya Aruna seraya duduk di sofa di hadapan Karin. “Sombong sekali kau bertanya seperti itu padaku? Hehhh ... Valda sudah berjanji akan mengembalikan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Suami kontrak jodohku   Bab 46 - Di antar Delova

    Valda pulang dan masuk ke kamar. Ia melihat Aruna terlelap di sofa.“Kebiasaan, tidur melupakan selimut!” gumam Valda kemudian menyelimutinya.Ia berlalu ke kamar mandi membersihkan diri.Aruna terbangun dan menyadari kalau sudah berselimut. Ia melihat tempat tidur dan tidak mendapati Valda.“Siapa yang menyelimutiku, Valda tidak ada. Apa dia di kamar mandi?” gumam Aruna lalu ia bangkit dan berjalan ke kamar mandi. Ia tidak mendengar suara air kemudian menempelkan daun telinganya pada pintu kamar mandi.Tiba-tiba kamar mandi terbuka dan membuat keseimbangan tubuhnya goyah hampir terjatuh, tapi Valda menangkapnya.Aruna mendongak menatap Valda yang bertelanjang dada. Tetesan air dari rambut Valda membasahi wajah Aruna, membuatnya tersadar dan menjauhi Valda.“A–aku mau masuk ke kamar mandi!” Aruna bergegas masuk dan mendorong Valda keluar.“Kenapa dia?” Valda bingung. Kemudian ia memakai pakaiannya dan berdiri di depan cermin mengeringkan rambu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Suami kontrak jodohku   Bab 47 - Hilang

    “Kau berani juga membuat ibu tirimu marah?” ujar Delova dengan tertawa kecil.“Sekali-kali memang harus di beri pelajaran!” jawab Aruna.Delova melihat tangannya yang tidak Aruna lepaskan. Kemudian Aruna menyadari itu dan dengan cepat melepaskan tangannya.“Maaf ....”Delova tersenyum. “Kau mau kemana lagi? Apa mau langsung pulang?” tanyanya. “Ayo aku antar pulang.” Delova menyodorkan helm-nya pada Aruna.“Tidak perlu, kau pasti sibuk. Aku bisa pulang dengan taxi kok,” tolak Aruna.“Sudah, aku antar kamu dulu!” Delova kembali memakaikan Aruna helm dan Aruna tidak bisa menolaknya.Saat hendak menaiki motor, ponsel Aruna berdering dan itu adalah Valda. Ia menjawabnya terlebih dahulu sebelum pergi.Ternyata Valda mengatakan untuk pergi ke mall di antar sopir karena dirinya sibuk tidak bisa menemaninya. Aruna menjelaskan kalau sopir tidak ada dan ia memberitahu kalau sedang berada di rumah ibu tirinya bersama Delova.“Valda ingin bicara

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Suami kontrak jodohku   Bab 48 - Di rawat

    Karin berbalik badan melihat ke sumber suara. Ia terkejut karena Valda ada disana, melihat ke sisi Valda dan Nanda bersama mereka.“Dasar kau anak bodoh! Kenapa membawanya kemari,” cerca Karin.“A–aku tidak tahu apa-apa!” jawab Nanda.“Kau jangan menjawab! Dasar anak tidak berguna.”“Lepaskan Aruna, ini sudah melewati batas. Apa yang kau lakukan sudah termasuk tindakan kriminal!” ujar Valda.“Kau jangan ikut campur urusan keluargaku, ikut campur terus!” jawab Karin dengan berteriak.“Terima kasih, Tuhan. Telah mengirimkan Valda untuk menyelamatkanku,” batin Aruna sedikit lebih tenang.Nanda bergegas lari ke samping Karin dan meminta maaf padanya.“Kalian semua diam, jangan ikut campur kalau mau Aruna selamat!” ancam Karin.Valda menatap Aruna yang terlihat begitu menyedihkan, ia juga melihat luka-luka lebam di lengan dan pipinya.“Cepat tanda tangani!” suruhnya.“Hentikan. Kau sudah keterlaluan.” Valda mendekati mereka dan menar

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21

Bab terbaru

  • Suami kontrak jodohku   Bab 88 - Kembali bersama

    “Delova ...” panggil Valda.“Ada apa?” tatap Delova heran.Valda mencoba mengontrol emosinya, bagaimana pun dengan keadaan Delova seperti ini membuat hatinya terenyuh dan merasa kasihan.“Hmmm ... aku tahu kau menemui Aruna. Katakan jujur padaku, apa yang kau katakan padanya? Aku memang mengikhlaskannya untukmu, tapi kau tidak bisa sembarangan memfitnahku!” ungkap Valda.Chand dan Defria menghampiri mereka berdua. Berdiri diantara mereka dan mencoba menghentikan Valda agar tidak melakukan hal yang tidak-tidak.“Jangan sakiti adikmu lagi!” cetus Defria.“Papa tahu ini semua salah perempuan itu!” tunjuk Chand pada Aruna yang berdiri di pintu kamar.Aruna menatap semua orang bergantian, apa yang sekarang terjadi memang salah dirinya.“Apa maksud Papa? Jangan salahkan Aruna seperti itu!” timpal Delova membela Aruna.Valda menatap Delova dengan penuh amarah. Aruna tahu kemarahan itu dan harus menghentikannya.“Tu–tunggu ... emmmh Valda, k

  • Suami kontrak jodohku   Bab 87 - Salah paham lagi

    Aruna melangkah dengan sembarang, sesekali wajahnya menengadah menatap langit yang mulai meredup. Lampu-lampu jalanan cukup terang menyinari langkahnya.“Apakah Elisha benar-benar serius dengan apa yang di katakannya? Tapi Valda mengatakan hal lainnya,” gumamnya.“Aruna ....”Sebuah mobil hitam berhenti dan terdengar suara tidak asing memanggilnya.Aruna menoleh ke arah sumber suara dan senyuman tersungging di bibirnya.“Delova ...” mendekati mobil itu dengan antusias.“Kau mau kemana?” tanya Delova. Ia bicara dari dalam mobil dan hanya membuka kaca mobilnya.“Aku mau pulang, barusan habis ngajar les piano,” jawabnya.Delova membuka pintu mobil dan meminta Aruna untuk masuk. Ia akan mengantarnya pulang.Awalnya Aruna menolak karena merasa tidak enak, tapi Delova memaksanya. Terpaksa ia masuk dan di antar pulang oleh Delova.“Kau sudah lebih baik?” tanya Aruna penasaran. Bagaimana pun ia sangat khawatir pada keadaan Delova.“Aku

  • Suami kontrak jodohku   Bab 86 - Les piano

    Saat makan malam, Elisha datang menghampiri semua orang tanpa rasa malu. Sekarang ia berani kembali datang setelah tahu Aruna pergi.Defria dan Chand menyambutnya dengan ramah sama seperti sebelumnya. Sementara Valda merasa risih dan tidak nyaman.“Kenapa dia datang lagi kemari?” ujar Delova.Karena selesai makan, Valda beranjak pergi meninggalkan meja makan tanpa bicara dengan siapa pun.Elisha menatap kepergian Valda dan ia harus mengerti mendekatinya pelan-pelan membiarkannya pergi begitu saja.Keesokan harinya ....Di sore hari Aruna pergi ke rumah Grace untuk mengajari Briel bermain piano. Ia memulai pekerjaannya dengan semangat dan riang.Grace menyambutnya dengan hangat dan membawanya ke ruangan musik.“Hallo kakak cantik ...” sambut Briel.“Haiii cantik ... apa kau siap? Wah pianomu sangat bagus. Aku juga punya piano–“ cetusnya lalu bicara terhenti karena teringat dengan piano yang Valda belikan.“Cepatlah kakak, aku tidak sa

  • Suami kontrak jodohku   Bab 85 - Menemui Aruna

    Wajah Aruna berubah menjadi tersenyum berbinar, senang akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan.“Kakak serius?”Grace mengangguk seraya tersenyum.“Wah aku senang kalau kakak cantik akan menjadi guru les pianoku. Dari pada pak tua yang ketus itu!” cetus Briel.“Terima kasih, ya, kak.” Aruna menundukkan badannya hormat.“Kau bisa datang ke rumahku setiap sore mulai besok,” ucap Grace.Kemudian Grace meminta nomor ponsel Aruna agar mudah untuk di hubungi.Aruna sangat senang dan cukup antusias. Berbincang sebentar lalu ia berlalu pulang.Berdiri di pinggir jalan melihat kepergian Grace dan Briel. Dirinya di tawari untuk di antar pulang, tapi Aruna menolaknya.“Semoga hidupku berjalan baik ke depannya dan di pertemukan dengan orang-orang baik. Perlahan harus melupakan tentang Valda! ya harus ...” Aruna berdoa.Karena tidak perlu mencari kerja lagi, ia memutuskan untuk kembali pulang ke rumah dengan menaiki taxi online yang di pesannya.

  • Suami kontrak jodohku   Bab 84 - Ingin bekerja

    Valda menghentikan mobilnya di tengah perjalanan. Memendamkan wajahnya pada setir mobil. Menyesali kenapa terlambat mencari Aruna?“Aruna pergi kemana? Aku harus mencarinya kemana lagi?” pikirnya.Setelah terdiam beberapa saat, Valda kembali melajukan mobilnya. Sepertinya ia sudah tahu akan pergi kemana.Ia pergi ke rumah kedua, menemui pelayan yang menjaga rumah itu dan bertanya apakah Aruna datang ke rumah itu atau tidak. Ternyata pelayan mengatakan kalau Aruna tidak ada datang.Valda kembali melajukan mobilnya menuju ke makam orang tua Aruna. Ia sedikit bernafas lega, melihat kelopak bunga di atas makam. Memegangnya dan kelopak bunga itu baru.“Sepertinya Aruna baru saja dari sini.” Melihat sekitar berharap Aruna masih ada disana.“Hmmm ... Aruna sudah pergi!”Saat hendak berlalu pergi, Valda menghentikan langkahnya. Ia berjongkok diantara nisan kedua orang tua Aruna.“Maafkan aku ... aku tidak bisa menjaga Aruna dengan baik dan malah membi

  • Suami kontrak jodohku   Bab 83 - Kembali ke rumah lama

    Sampai di rumah dengan cepat, ia mencari keberadaan Aruna. Pergi ke kamar dan tidak mendapati keberadaan Aruna. Mencoba menghubungi beberapa kali, tapi nihil masih tetap tidak bisa di hubungi. Saat akan keluar dari kamar, matanya terhenti pada meja samping tempat tidur. Ia menemukan catatan yang Aruna tinggalkan. Sebelum membacanya, ia melihat sebuah cek dan uang tunai. “Cek satu milyar dan uang. Apa ini?” gumamnya. Membaca catatan yang Aruna tulis itu. “Valda, mungkin saat kau membaca ini aku sudah pergi. Maafkan aku telah membuat Delova menderita. Ini semua salahku membuatmu marah pada Delova. Mungkin memang lebih baik aku pergi, aku tidak ingin menjadi penyebab kau bertengkar dengan Delova. Satu hal yang harus kau tahu kalau antara aku dan Delova tidak ada hubungan apa-apa. Aku menganggapnya hanya sebagai kakak yang baik padaku. Kau jangan salah paham dan marah pada Delova, dia tidak salah. Untuk cek dan uang ini, aku tidak bisa menerimanya. Tolong sampaikan pad

  • Suami kontrak jodohku   Bab 82 - Pergi!

    Aruna bangkit dari duduknya dan berjalan perlahan mendekati ruangan rawat Delova. Menatapnya dari kaca pada pintu. Melihat kalau Delova sudah bangun dengan keadaannya yang memprihatinkan, kepala, tangan dan kaki terbalut perban.“Hmmm syukurlah kau baik-baik saja, ini semua gara-gara aku!” lirih Aruna bergumam.“Hmm ....”Suara seseorang di belakang Aruna yang tidak asing. Aruna membalikkan badannya melihat kepada orang itu.“Papa ....”“Apa kau bisa ikut papa pulang ke rumah?” tanya Chand.Aruna melirik semua orang di dalam ruangan.“Delova baik-baik saja dan sudah ada yang menjaganya!” cetus Chand.Aruna berganti melirik Chand dan tersenyum getir. Ia mengangguk setuju untuk ikut pulang, perasaan tidak enak menggelayut di hatinya.Di perjalanan pulang, tidak ada obrolan di dalam mobil. Hening ....Sampai di rumah, sebelum turun dari mobil Chand berkata padanya. “Temui papa di ruangan kerja papa!”Ia turun lebih dulu dan Aruna t

  • Suami kontrak jodohku   Bab 81 - Donorkan darah

    “Semuanya, mohon maaf. Jangan membuat keributan, itu akan mengganggu pasien! Saat ini pasien membutuhkan banyak darah. Siapa diantara kalian yang memiliki golongan darah AB negatif?” ujar dokter. “AB negatif?” gumam Chand. “Itu cukup langka dan kami di rumah sakit kehabisan stok. Kami baru menghubungi bank darah pusat dan itu butuh waktu lama,” jelas Dokter. Defria terkulai lemas terduduk di kursi. Ia menangis tersedu. “Dokter, aku dan istriku memiliki golongan darah yang berbeda. Ba–bagaimana?” cetus Chand. “Kalau bisa cari saudara atau kerabat dekat, biasanya akan ada yang sama. Tolong secepatnya sebelum darah dari bank pusat tersedia,” ucap dokter lalu melengos pergi. Chand tertegun sejenak. Ia berpikir harus mencari darah kemana? “Ma, darahku juga tidak sama. Siapa yang bisa kita hubungi?” tanya Valda seraya menenangkan Defria. Ia merasa bersalah dengan apa yang telah di lakukan. Penyesalan tidak ada gu

  • Suami kontrak jodohku   Bab 80 - Celaka

    Setelah beberapa saat menunggu, Valda kembali ke rumah sakit. Ia akan mengantarkan Aruna kembali ke apartemen, tapi Defria menahannya dan mengatakan kalau Chand ingin bicara penting.“Delova, tolong antarkan Aruna kembali ke apartemen. Setelah selesai bicara dengan papa, aku akan menyusul kalian.” Valda bicara pada Delova.“Baiklah, tidak perlu khawatir!” Delova setuju.“Aruna, pulanglah dulu dengan Delova. Aku masih harus ada yang di bicarakan,” ujar Valda pada Aruna kemudian mengecup keningnya.Aruna mengangguk dan bangkit dari duduknya kemudian berlalu pergi dengan Delova.Valda masuk ke ruangan Chand dan mereka bicara.“Papa minta kau bisa segera ceraikan Aruna, dengan begitu papa akan kembali mencari teman papa dan kau menikah dengan jodoh yang seharusnya, papa sudah pikirkan ini!” tutur Chand.Valda terlihat begitu kecewa, ia bangkit dari duduknya dan menentang apa yang Chand katakan.“Aku mencintai Aruna dan tidak akan pernah berpisah d

DMCA.com Protection Status