Share

Rahasia yang Belum Terucapkan

Karena merasa geli, aku langsung terjaga dan mencubit tangan Mas Dewangga yang nakal.

"Mas, geli tahu!" seruku sambil mencoba menyingkirkan tangannya yang terus menyentuh pinggangku. "Aku jadi tidak bisa tidur!"

Bukannya meminta maaf, Mas Dewangga malah tertawa kecil.

"Aku harus apa agar kamu tidak marah lagi, hm?" Suaranya berat dan terdengar menyenangkan di telingaku.

"Menjauh dariku. Aku mau tidur, Mas!" jawabku ketus, meski ujung bibirku tak bisa sepenuhnya menahan senyum.

Dia menghela napas pelan. "Ya sudah, tidur saja. Aku akan menemanimu di sini."

Aku membalikkan badan, menghadap ke arah suamiku dan mendorongnya sedikit menjauh. "Tidak mau, aku mau tidur sendiri saja."

Tangannya yang sebelumnya melingkar di pinggangku kini terlepas. Rasanya sedikit aneh, tetapi aku harus tetap melakukannya.

Setelah posisi Mas Dewangga dirasa sudah cukup jauh, aku kembali memunggunginya dan mencoba memejamkan mata.

"Baiklah, istriku yang cantik," katanya sambil mengelus kepalaku dengan lembut.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status