Share

Jejak yang Terlihat Samar

"Mas, jadi kamu tidak mau memberitahuku?" tanyaku lagi, kali ini dengan nada yang lebih pelan.

Mas Dewangga hanya diam, lalu tersenyum tipis, seakan jawaban itu cukup. Karena tak mendapat jawaban yang kuharapkan, aku memutuskan untuk bangkit dan beranjak tidur saja, meninggalkannya sendirian di ruang tamu.

Aku berusaha menulikan telinga saat suamiku memanggilku berulang kali dari ruang tamu.

Ketika masuk ke kamar, Abiyan sudah tertidur pulas. Aku langsung menggendong anakku, menempatkannya dekat denganku. Tujuanku jelas, aku tidak ingin Mas Dewangga tidur di sebelahku malam ini. Setelah itu, aku berbaring, memaksa diri untuk segera terlelap.

***

Esok harinya, suasana masih sama—hening. Aku memutuskan untuk tidak bicara dengan Mas Dewangga setelah pembicaraan kemarin. Kami duduk di ruangan yang sama, tetapi keheningan itu membuat jarak antara kami terasa seperti ribuan kilometer.

Dalam keheningan ini, aku berusaha mengabaikan sosok suamiku yang duduk di sudut ruang tamu, sibuk dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status