Share

5. Dia Suamiku

Author: ISMI
last update Last Updated: 2024-08-21 11:45:35

***

“Ya Tuhan! Kamu... apakah kamu sudah makan?” tanya Anastasia. Ia menatap pria asing itu sejenak, lalu tanpa menunggu jawaban dari pria itu, wanita itu langsung bergegas ke dapur.

Maximilian tertegun melihat wanita itu yang tampak panik, apakah wajahnya terlihat pucat sampai wanita itu panik? Padahal ia sudah makan dan pergi ke luar bersama Bryan sebentar.

Tak lama Anastasia muncul dan ia meletekkan omelette dan juga juice jeruk di atas meja.

“Kamu, makanlah! Aku minta maaf karena seharian ini ada hal yang harus aku selesaikan,” ucap Anastasia, ia tersenyum, namun senyum itu menyiratkan kelelahan luar biasa.

Maximilian sebenarnya sudah kenyang, namun ia tidak mau wanita itu curiga, ia langsung duduk dan mulai menyantap makanan yang sudah disediakan di atas meja.

“Kamu sudah menghubungi keluargamu?” tanya Anastasia.

Maximilian menggelengkan kepalanya.

“Kenapa? Apa keluargamu tidak mau menjemputmu?” tanya Anastasia terkejut.

“Aku tidak punya keluarga,” balas Maximilian terdengar dingin.

Anastasia tertegun dan ia pun tersenyum, “Apakah preman-preman kemarin itu adalah musuhmu?”

“Sepertinya begitu karena aku tidak mau membayar bunga dari pinjamanku pada mereka,” balas Maximilian.

Situasi hening sejenak, lalu Anastasia menepuk jidatnya, “Aku sampai lupa menanyakan namamu. Siapa namamu? Aku... Anastasia Noire. Aku mengenalkan diri lagi karena takut kamu melupakan namaku.”

“Max.. Max Stone,” balas Maximilan berbohong.

“Salam kenal, Max. Nanti kalau kamu sudah baik-baik saja, aku akan memberimu ongkos.”

“Ongkos untuk apa?”

“Kamu tidak akan selamanya di sini, kan? Kamu memang tidak tahu siapa aku?” Anastasia menatap pria itu dengan heran.

“Anastasia Noire.”

“Kamu tahu siapa aku dan bahaya kalau ada yang tahu kamu ada di apartemenku dan nanti akan membuat publik memandangku buruk.”

“Kamu memang siapa?”

“Lah, tadi kamu bilang tahu siapa aku, kenapa malah bertanya?” tanya Anastasia menatapnya dengan heran.

“Karena kamu memperkenalkan namamu padaku, jadi aku tahu.”

“Astaga! Kamu tidak tahu kalau aku adalah seorang penyanyi?” tanya Anastasia.

Maximilian menggelengkan kepalanya, “Aku hidup di jalanan, mana mungkin aku tahu publik figur.”

Anastasia menghela napas pendek dan bergumam, “Ternyata aku tidak populer.” Lalu, ia beranjak dari duduknya, “Aku mau ke kamar dulu, habiskan makananmu. Besok pagi, aku akan mengantarmu pergi.”

Maximillian tertegun, ia menggelengkan kepalanya, “Dia kenapa terlalu percaya pada orang asing.”

***

Anastasia terbangun dengan tiba-tiba ketika suara gaduh dari ruang tamu menghentak kesadarannya. Jantungnya berdebar kencang, dan insting pertamanya adalah bahwa sesuatu yang buruk sedang terjadi. Ketika ia mendengar suara orang-orang berbicara dengan nada tinggi, ia segera bangkit dari tempat tidurnya, merasa resah dan khawatir.

Sambil mengenakan jubah tidurnya dengan cepat, Anastasia keluar dari kamarnya. Langkah kakinya terhenti di depan tangga ketika matanya menangkap pemandangan yang mengejutkan di ruang tamu. Ruangan itu penuh sesak dengan orang-orang, kebanyakan dari mereka adalah anggota keluarganya. Mereka semua memandang ke arah satu titik di tengah ruangan, dan ketika Anastasia mengikuti arah pandangan mereka, ia melihat sesuatu yang membuat darahnya mendidih.

Maximilian, pria yang telah ia selamatkan dan yang kini tinggal bersamanya, berdiri di tengah kerumunan dengan wajah memar. Luka-luka di wajahnya tampak jelas, dan Anastasia bisa melihat ada darah mengalir dari sudut bibirnya. Tanpa berpikir panjang, ia langsung berlari menuruni tangga, melewati orang-orang yang memandangnya dengan tatapan mencemooh.

“Max!” Anastasia berteriak panik, menghampiri pria itu dan memegang lengannya dengan erat. “Apa yang terjadi? Siapa yang melakukan ini padamu?”

Maximilian hanya menatapnya dengan tenang, meski rasa sakit terlihat jelas di wajahnya. Ia menelan ludah, mencoba berbicara, tetapi sebelum ia sempat menjawab, suara dingin memotong percakapan mereka.

“Lihatlah siapa yang akhirnya muncul,” suara Elara Viviana, kakak tirinya, terdengar sinis di ruangan itu. Elara melangkah maju, wajahnya dipenuhi kebencian yang dingin. “Anastasia Noire, si bintang besar yang ternyata tidak lebih dari wanita murahan yang suka kumpul kebo dengan pria asing di belakang keluarganya.”

Kata-kata itu menusuk hati Anastasia seperti pisau. Ia menoleh dengan tajam ke arah Elara, tetapi sebelum ia bisa membalas, Elara melanjutkan dengan nada yang lebih dingin. “Aku sudah menyelidiki pria ini,” Elara menunjuk Maximilian dengan acuh, “dan ternyata dia bukan siapa-siapa. Dia hanyalah seorang pria miskin, seorang berandal yang bahkan tidak pantas untuk berdiri di ruangan ini, apalagi tinggal di apartemen mewah ini.”

Anastasia merasa kemarahan membakar dalam dirinya, tetapi sebelum ia sempat berbicara, suara lain bergabung dalam serangan verbal itu. Leon Hale, mantan tunangannya, berdiri di dekat Elara dengan senyum sinis di wajahnya. “Anastasia,” Leon mulai dengan nada mengejek, “aku benar-benar beruntung bisa berpisah dari wanita murahan sepertimu. Aku tidak menyangka, bahkan setelah semua ini, kamu akan jatuh serendah ini.”

Setiap kata dari Leon menambah beban di hati Anastasia. Ia menoleh ke arah ayahnya, Rhett Noire, mencari secercah pembelaan atau setidaknya penjelasan. Tapi yang ia temui adalah tatapan dingin dan penuh kekecewaan dari pria yang telah membesarkannya. Dengan suara yang bergetar, ia bertanya, “Ayah… Apakah ayah percaya dengan apa yang mereka katakan?”

Namun, sebelum Rhett sempat menjawab, Aria, ibu tirinya, berbicara lebih dulu. “Anastasia,” katanya dengan nada penuh kepura-puraan, “bagaimana kamu bisa begitu tega? Ayahmu sudah bekerja keras selama ini, dan sekarang, dengan perilakumu yang memalukan ini, kamu memberikan citra buruk padanya, terutama ketika ia sedang dalam perjalanan untuk menduduki kursi parlemen.”

Anastasia memutar matanya, merasa muak dengan kepalsuan yang begitu kental dalam suara Aria. Ia sudah tahu bahwa Aria tidak pernah benar-benar peduli padanya, dan sekarang, semua kepalsuan itu hanya membuatnya semakin marah. “Aria, jangan berpura-pura peduli padaku,” Anastasia membalas dengan nada tajam. “Kamu tidak pernah peduli padaku atau ayah. Semua yang kamu pedulikan hanyalah status dan bagaimana kamu terlihat di mata orang lain.”

Rhett, yang sejak tadi diam, tiba-tiba maju ke depan, wajahnya merah padam karena marah. “Cukup, Anastasia!” suaranya menggelegar di seluruh ruangan. “Jangan bicara begitu pada Aria! Dia ibumu juga dan istri sahku! Kamu tidak punya hak untuk menuduhnya.”

Anastasia menatap ayahnya dengan mata terbelalak, tidak percaya bahwa pria yang selama ini ia harap akan memperhatikannya bisa bersikap seperti itu. Tapi sebelum ia sempat merespons, Rhett mengangkat tangannya dan menampar wajah Anastasia dengan keras. Suara tamparan itu menggema di seluruh ruangan, membuat semua orang terdiam dalam keterkejutan.

Anastasia memegang pipinya yang sakit, air mata mengalir tanpa ia sadari. Ia tidak pernah menyangka ayahnya akan menyakitinya seperti ini. Dengan air mata menggenang di mata, ia menatap Maximilian yang berdiri di sampingnya, dan tiba-tiba, keputusan yang mendadak dan impulsif keluar dari mulutnya.

“Aku dan Max adalah suami istri!” katanya dengan suara tegas, meski ada getaran yang tak bisa ia sembunyikan.

Keheningan melanda ruangan itu. Semua orang memandang Anastasia dengan tatapan tidak percaya. Bahkan Maximilian sendiri tertegun, menatap Anastasia dengan mata membelalak. Tidak ada yang menyangka bahwa Anastasia akan mengatakan hal seperti itu, apalagi dengan keyakinan seperti itu.

“Anastasia, apa yang kamu katakan?” suara Rhett bergetar, jelas terkejut dengan pengakuan putrinya.

Anastasia menatap ayahnya dengan tatapan penuh determinasi. “Kami menikah secara diam-diam kemarin,” katanya, meski hatinya berdebar kencang. “Kami menikah karena cinta, dan aku tidak merasa perlu memberitahu kalian karena aku tahu kalian tidak akan mengerti.”

Elara tertawa sinis, memecah keheningan. “Kamu benar-benar putus asa, Anastasia. Berbohong seperti ini hanya untuk menyelamatkan reputasimu? Luar biasa. Kamu baru saja putus dan kamu mendadak menikah? Apa kamu melakukan kebohongan itu untuk menyelamatkan reputasimu yang sudah hancur?”

“Aku akan menunjukkannya, besok aku akan menunjukkan bahwa kami sudah sah sebagai suami istri!” balas Anastasia.

***

Related chapters

  • Suami Rahasia Sang Bintang    6. Menikah Secepat Kilat

    Anastasia gelisah luar biasa, hari sudah menjelang malam. Tapi tidak ada teman-temannya yang membantunya, bahkan semua panggilan darinya pun selalu ditolak mereka. Anastasia frustasi karena ia berjanji akan memberikan surat kalau ia dan Max sudah menikah.“Kenapa kamu tak tidur menjelang sore? Bahkan kamu tak makan sama sekali,” ucap Maximilan. Sebenarnya ia sudah tahu apa yang diinginkan perempuan itu dan ia juga sudah mengetahui masalah Anastasia yang saat ini tengah jadi topik hangat di negara ini, namun ia diam-diam tidak tahu karena ingin tahu apa yang akan dilakukan Anastasia.Anastasia menghela napas panjang, ia merasa frustasi dan ia menatap pria itu.“Max, kita harus menikah!”“Menikah? Kamu ingin menikah denganku?”Anastasia mengangguk, “Iya. Aku sudah terlanjur mengatakan pada mereka kalau kita ini sudah menikah. Bagaimana kalau kita menikah untuk beberapa waktu? Minimal dua tahun misalnya dan nanti kita bisa berpisah baik-baik?”Maximilian merasa apa yang dikatakan Anasta

    Last Updated : 2024-08-29
  • Suami Rahasia Sang Bintang    7. Semuanya Pergi

    ***“Dia membantuku karena aku menyelamatkan hidupnya, dia hanya ingin membalas budi,” kata Maximilian.“Aku lupa kalau kamu seorang preman,” ucap Anastasia. Ia melihat wajah pria itu yang masih memar, “Aku akan memangil dokter ke sini, sekaligus memperkenalkanmu padanya. Dia sahabat baikku, tapi aku hanya ingin kontrak pernikahan kita ini tidak ada yang mengetahuinya. Kamu mengerti?”“Iya. Lakukan saja apa yang kamu mau,” balas Maximilian.“Dan juga meski kita sudah sah menjadi suami-istri, tapi semuanya ada batasannya, Max. Kita menikah karena perjanjian dan aku harap selama pernikahan kita tidak ada kontak fisik. Kamu pasti mengerti apa yang aku maksud, bukan?”“Kamu tidak mau kita terlibat kontak fisik karena aku hanya seorang pria miskin?” tanya Maximilian dengan sengaja.Anastasia menggelengkan kepalanya, “Aku tidak sembarangan disentuh pria manapuh, Max. Termasuk mantan kekasihku, aku tak pernah tidur dengannya meski dia selalu mencoba membujukku untuk menyerahkannya. Aku juga

    Last Updated : 2024-09-01
  • Suami Rahasia Sang Bintang    8. Suami Rahasia

    ***Anastasia berdiri di balik tirai tebal, mengamati deretan kursi yang dipenuhi oleh para wartawan di hadapannya. Cahaya lampu kilat dari kamera berkedip-kedip, seolah menyoroti setiap detik yang berlalu sebelum ia melangkah ke depan. Hari ini, ia akan mengungkapkan sesuatu yang telah lama jadi isu panas, tentangnya yang satu atap dengan pria asing dan beberapa terakhir ini selalu banyak berita buruk tentangnya.Lyra menepuk bahunya dengan lembut. "Sudah waktunya, Anastasia."Anastasia mengangguk, menarik napas dalam-dalam sebelum menghembuskannya perlahan. "Baiklah, mari kita lakukan ini."Langkahnya mantap saat ia melangkah ke depan, menuju podium yang telah disiapkan di tengah panggung. Sorotan kamera langsung menyorotnya, dan suara gemuruh bisikan para wartawan bergema di ruangan itu. Dengan kepala tegak, Anastasia berdiri di hadapan mereka, sorot matanya tajam dan penuh keyakinan.Setelah memastikan semua orang memperhatikannya

    Last Updated : 2024-09-01
  • Suami Rahasia Sang Bintang    9. Tidak Akan Hancur

    ***“Sayang, kamu sudah melihat konferensi pers Anastasia?” tanya Elora.Leon menggelengkan kepalanya, “Aku belum sempat karena kemarin seharian ada syuting, tapi semua kru maupun staff membicarakannya dan mengatakan kalau Anastasia melakukannya seorang diri, tanpa suaminya”Elora tertawa pelan, dan hatinya merasa puas. “Dan kamu tahu, Sayang. Kalau para wartawan tidak ada yang percaya padanya dan menganggap konferensi pers yang dilakukannya hanya upaya dia menarik simpati publik, tapi nyatanya semua orang menganggapnya sebagai wanita yang suka playing victim dan karier-nya tidak bisa diselamatkan.”“Dia memang pantas mendapatkannya, karma buruk sudah berlaku untuknya,” balas Leon.Elora tertawa dan ia memeluk Leon, “Akhirnya rencana lima tahun lalu bisa terwujud. Kita bisa mencapai puncak karier kita. Semua orang mendukung kita!”“Iya, aku juga tidak menyangka kalau saat ini popularitasku sangat naik dan bayarannya pun naik berkali-kali lipat. Kalau dulu aku tidak mengikuti saranmu,

    Last Updated : 2024-09-02
  • Suami Rahasia Sang Bintang    10. Pantas menjadi Istri

    ***“Lepaskan!”Leon hanya tersenyum penuh kemenangan, menatap Anatasia dari bawah ke atas.“Leon,” ucap Anastasia dengan dingin, menatap pria itu tanpa menunjukkan sedikit pun emosi. “Lepaskan tanganku.”Namun, Leon tidak segera menuruti perintahnya. Sebaliknya, ia justru mempererat genggamannya, seolah menikmati perasaan menguasai Anastasia, meski hanya sebentar. Tatapannya meluncur lagi dari wajah Anastasia ke seluruh tubuhnya, dan ia menelan ludah, seolah sedang menahan diri.“Anastasia,” katanya pelan, tapi suaranya sarat dengan nada mengejek. “Aku tidak bisa tidak memperhatikan betapa cantiknya kau hari ini. Kau memang selalu mempesona.”Anastasia hanya menatapnya dengan tatapan dingin yang menusuk, tanpa sedikit pun tersenyum. “Lepaskan tanganku, Leon,” ulangnya dengan nada lebih tegas.Leon terdiam sejenak, lalu tertawa kecil sebelum mendekatkan wajahnya ke telinga Anastasia, membuat wanita itu merasakan napas hangatnya di kulitnya. “Aku bisa menyelamatkan kariermu, Anastasia.

    Last Updated : 2024-09-02
  • Suami Rahasia Sang Bintang    11. Sentuhan itu

    ***“Max, kamu sudah makan?” tanya Anastasia, ia tersenyum hambar. Masalah yang ia hadapi membuatnya tidak bisa berkonsentrasi, apalagi semua lagu yang ia ciptakan dari hati mendadak hilang. Hati siapa yang tidak patah?“Aku sudah makan tadi saat bersama kenalanku,” balas Maximilan. “Apakah kamu sudah makan?”“Hmm... bahkan aku melewati sarapan pagiku. Hari ini banyak hal yang aku selesaikan,” balas Anastasia. Ia langsung berbaring di atas sofa dan tak lama ia pun memejamkan matanya.Maximilian tertegun, ia melihat Anastasia dan tersenyum menatap wanita itu sembarangan tidur saja.“Apakah kamu selalu begini? Bahkan kamu terlalu percaya pada orang sampai semuanya begitu mudah mengkhianatimu, Anastasia,” gumam Maximilian.Maximilian duduk di kursi yang berada di sudut ruangan, memandang Anastasia yang tertidur lelap di sofa. Wajahnya yang biasanya penuh dengan semangat dan energi kini

    Last Updated : 2024-09-03
  • Suami Rahasia Sang Bintang    12. Pria yang Tampan

    “Anastasia...,” Maximilian berbisik.Anastasia terdiam, ia langsung tersenyum dengan kikuk, “A-aku mau tidur ke kamarku. Aku masih ngantuk, semalam malam,” ucapnya sambil berlari menuju ke kamarnya.Maximilian tersenyum, “Jika sedang malu, wajahnya seperti tomat,” gumamnya.Dan Anastasia melangkah ke dalam kamar dengan langkah yang terasa ringan, tetapi pikirannya justru dipenuhi oleh bayangan pria itu. Kejadian tadi berputar di kepalanya, terutama tatapan tajam Max yang begitu mendalam dan bagaimana sentuhan lembutnya ketika mencium jarinya yang terluka. Pikirannya terus berkecamuk, tidak bisa mengabaikan perasaan yang tiba-tiba muncul entah dari mana.Setelah menutup pintu kamar, Anastasia bersandar pada pintu dengan mata terpejam. Ia menarik napas panjang, mencoba mengumpulkan pikirannya yang tersebar. Namun, bayangan Max terus menghantuinya, menolak untuk pergi. “Dia sangat tampan,” gumamnya pelan, seolah-olah kata-kata itu terlepas begitu saja tanpa bisa ia kendalikan.Anastasia

    Last Updated : 2024-09-04
  • Suami Rahasia Sang Bintang    13. Kembali Pulang

    ***“Kenapa mama sampai tahu kalau aku sudah kembali?” tanya Maximilian.“Saya juga terkejut saat Nyonya Selene meminta saya untuk jujur dan Nyonya Selene menunjukkan bukti yang akurat, sebuah foto Anda dan juga rekan Anda, Tuan,” balas Bryan.Maximilian menghela napas pendek, ia tidak mau kalau mamanya sampai tahu rencananya, apalagi jika mamanya tahu ia adalah suami dari Anastasia Noire. Jika Selene tahu pasti tambah runyam.“Kamu tidak mengatakan apapun tentang aku dan Anastasia, kan?” tanya Maximilian.“Tidak, Tuan. Saya hanya mengatakan kalau Anda sengaja memberi kejutan,” balas Bryan.“Jangan sampai mama dan papa tahu masalah penyamaranku ini,” ucap Maximilan. “Esok pagi aku akan pulang ke rumah, jika aku tidak di sana pasti mama akan melakukan hal yang aneh lagi, jiwa detektifnya di luar nalar dan aku tidak ingin rencanaku ini gagal. Kamu atur waktuku, Bryan. Aku ingin saat matahari terbenam sudah ada di apartemen Anastasia.”“Baik, Tuan. Saya akan mengatur semuanya,” balas Bry

    Last Updated : 2024-09-05

Latest chapter

  • Suami Rahasia Sang Bintang    140. TAMAT (Tidak Ada Kata Akhir)

    ***Langit cerah menaungi villa pribadi keluarga Kingsley, dihiasi dengan alunan lembut musik klasik yang mengiringi para tamu undangan menuju taman yang telah disulap menjadi tempat upacara pernikahan megah. Anastasia berdiri di balik tirai putih, mengenakan gaun pernikahan yang memukau. Gaun itu dirancang khusus oleh Celine Idzes, penuh detail renda yang elegan, dengan ekor panjang yang membuatnya tampak seperti seorang ratu.Rhett berdiri di sampingnya, mengenakan setelan jas hitam yang rapi. Tangannya menggenggam lengan Anastasia dengan lembut, matanya berkaca-kaca."Papa tidak pernah menyangka akan memiliki kesempatan ini," ucap Rhett pelan, suaranya bergetar.Anastasia menatap ayahnya dengan senyuman hangat. "Aku bahagia Papa di sini. Aku tidak bisa membayangkan orang lain yang mendampingiku selain Papa."Rhett mengangguk, menahan air mata yang hampir jatuh. Ia menatap Anastasia dengan bangga. "Kamu sangat cantik hari ini, Nak. Maximilian adalah pria paling beruntung di dunia."

  • Suami Rahasia Sang Bintang    139. Detik ini dn dan Seterusnya

    ***Di ruang rapat eksekutif Kingsley Group, suasana mencekam. Robert Brown, pria paruh baya dengan jasnya yang kini tampak kusut, berlutut di lantai marmer hitam yang dingin. Wajahnya penuh dengan keringat dingin, sementara tangannya gemetar menahan rasa takut."Maximilian... Aku memohon padamu," ucap Robert, suaranya bergetar. "Lepaskan kami. Aku berjanji tidak akan mengusik keluarga Kingsley lagi. Aku... Aku bersumpah."Di kursi utama, Maximilian duduk dengan tenang. Sosoknya yang tegap dan aura dinginnya membuat semua yang berada di ruangan itu enggan bernapas terlalu keras. Ia menyandarkan tubuhnya ke kursi kulit hitam, kedua tangan saling bertaut di depan dada. Senyum kecil muncul di bibirnya, senyum yang penuh arti dan tak memberi celah untuk harapan."Berjanji, ya?" Maximilian akhirnya berbicara, suaranya rendah namun tajam. "Paman akan bersembunyi ke luar negeri, kan? Dan itu di Sydney. Apa aku salah menebak?"Mata Robert membelalak, bibirnya terbuka tanpa suara. Tubuhnya ter

  • Suami Rahasia Sang Bintang    138. Tuhan Mengirimkan Bahagia Lewat Senyummu

    ***Di kamar utama kediaman keluarga Kingsley, suasana yang awalnya tenang berubah menjadi percakapan hangat. Anastasia duduk di atas ranjang dengan wajah sedikit pucat, namun senyumnya tetap menghiasi wajahnya. Di sisinya, Maximilian terus memegang tangannya, memberikan kehangatan dan perhatian penuh.Steven sedang memeriksa kondisi Anastasia dengan stetoskop di tangannya. Wajahnya serius, namun ada senyum kecil yang tersembunyi di sana. Setelah selesai, dia berdiri dan melipat tangannya di dada sambil menatap Selene dan Shayne, kedua orang tua Maximilian."Paman, Bibi..." Steven memulai, senyumnya semakin lebar. "Sebentar lagi kalian akan menjadi grandma dan grandpa. Kediaman ini pasti akan jauh lebih ramai."Kalimat itu langsung membuat ruangan menjadi hening. Selene membuka mulutnya, nyaris tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Shayne, yang tadinya hanya duduk diam, langsung menegakkan tubuhnya. Namun, reaksi yang paling mencolok datang dari Maximilian."Apa yang kau

  • Suami Rahasia Sang Bintang    137. Takdir Semanis ini

    ***Malam itu, berita tentang Anastasia yang secara resmi diakui sebagai menantu keluarga Kingsley mengguncang dunia. Para undangan di acara resmi keluarga Kingsley tercengang. Kilatan kamera memenuhi ruangan saat Maximilian dengan tenang berdiri di samping Anastasia, memperkenalkannya sebagai istri dan menantu keluarga Kingsley.Di berbagai media sosial, foto-foto mesra keduanya mulai beredar luas. Foto-foto itu menangkap momen romantis Maximilian dan Anastasia, memperlihatkan bagaimana pria itu menggenggam erat tangan istrinya, seolah tak ingin ada yang mengganggunya. Ada foto ketika Maximilian menatap Anastasia penuh kelembutan, sebuah pemandangan yang membuat publik terkagum-kagum.Di sebuah akun penggemar, seorang netizen menulis, “Siapa yang sangka Anastasia menikah dengan Maximilian Kingsley? Mereka terlihat sempurna bersama!”Komentar-komentar positif membanjiri setiap unggahan tentang mereka, memuji betapa serasi pasangan ini. Netizen tak henti-hentinya membicarakan betapa be

  • Suami Rahasia Sang Bintang    136. Dia adalah Hati dan Denyut Nadiku

    ***Wajah Renata terlihat pucat dengan air mata yang mengalir di pipinya. Di tengah pesta ulang tahun Kingsley Group yang mewah, kegaduhan ini menarik perhatian para tamu. Robert, ayahnya, menghampiri Renata dengan wajah penuh kekhawatiran. Dia menunduk, membangunkan putrinya dengan lembut."Sayang, apa kamu baik-baik saja?" tanya Robert dengan suara cemas.Renata mengangguk lemah, terisak dengan air mata yang mengalir semakin deras. Pemandangan putrinya yang terlihat tersakiti itu membuat Robert memalingkan tatapan marah ke arah Anastasia, yang berdiri tidak jauh dari mereka. Semua tamu mulai berbisik-bisik, seolah mereka setuju dengan kebencian yang tampak di mata Robert.Dengan nada dingin dan tajam, Robert menatap Anastasia penuh hinaan. "Kenapa ada wanita rendahan sepertimu di sini?" katanya, suaranya dipenuhi kemarahan yang tak tersembunyi. "Bagaimana kau bisa datang ke pesta ini? Apa kau merayu seseorang dengan tubuhmu agar bisa datang ke acara sebesar ini?"Tawa merendahkan lan

  • Suami Rahasia Sang Bintang    135. Dia Pria Terhormat

    ***Lampu-lampu kristal di ballroom megah Kingsley Tower berpendar, menciptakan kilauan indah di setiap sudut ruangan. Para tamu undangan yang mengenakan busana glamor berkumpul, menikmati pesta ulang tahun perusahaan Kingsley Group yang ke-75. Namun, malam ini, bukan hanya perayaan yang menjadi pusat perhatian—rumor tentang penerus Kingsley Group yang akan diumumkan secara resmi malam ini telah menjadi buah bibir semua orang. Apalagi sang penerus itu selalu menjadi rahasia karena keberadaannya sangat misterius, bahkan tidak ada media satupun yang mengetahui dimana keberadaan sang pewaris ituDi tengah dentingan gelas-gelas wine dan alunan musik jazz, suara pembawa acara menggema, memecah keheningan ballroom."Ladies and gentlemen, mari kita sambut penerus Kingsley Group, Maximilian Kingsley!"Begitu nama itu disebutkan, sorak-sorai kecil terdengar dari para tamu, dan kamera-kamera media langsung diarahkan ke panggung. Seorang pria berpostur tinggi, berbalut setelan jas hitam sempurna

  • Suami Rahasia Sang Bintang    134. Tetaplah di Sisiku

    ***Suara benda-benda pecah bergema di dalam kamar Renata. Vas, cermin kecil, bahkan bingkai foto dilempar begitu saja hingga hancur berserakan di lantai. Wajah Renata memerah penuh amarah, napasnya memburu, dan matanya penuh kebencian. Kegagalan rencananya untuk menculik Anastasia benar-benar membuatnya berang."Mereka tak becus!" teriak Renata sambil menendang sisa-sisa kaca di lantai. "Sialan! Orang rendah macam itu berani menolak uangku?" Suaranya menggema dengan kemarahan yang seolah tak kunjung reda.Di tengah-tengah kekesalannya, ia meraih laci meja riasnya dengan kasar, membuka sebuah kotak kecil dan mengeluarkan sebuah botol kecil berisi pil berwarna putih. Renata menatap obat itu dengan tatapan yang penuh tekad."Kalau aku tidak bisa menculiknya, maka aku akan melakukan cara lain," gumamnya sambil menyeringai tipis. "Aku akan tidur dengan Max... dan dengan ini," ia mengangkat pil itu, "aku akan menjadi istrinya."Namun, sebelum Renata bisa melanjutkan monolognya, pintu kamar

  • Suami Rahasia Sang Bintang    133. Ruang Maaf

    ***Rhett duduk di sebuah kafe mewah di sudut kota, menatap kosong ke arah cangkir kopi yang ada di depannya. Hatinya bergejolak, tak tenang, seakan ada beban yang tak bisa ia lepaskan dari pundaknya. Hari ini, ia akan bertemu dengan pria yang berhasil merebut hati putrinya—Maximilian Kingsley, seorang pria yang terkenal dingin namun disegani banyak orang.Suara langkah tegas terdengar mendekat, dan Rhett mendongak. Di depannya berdiri seorang pria tinggi dengan tatapan tenang namun tajam. Itu Maximilian, pria yang telah menjadi suami Anastasia. Rhett berdiri, menyambut Maximilian dengan anggukan kepala yang sopan.“Tuan Rhett,” Maximilian memulai, suaranya rendah namun penuh wibawa. Ia mengulurkan tangan. “Senang akhirnya bisa bertemu dengan Anda.”Rhett menyambut uluran tangan itu. “Begitu juga dengan saya, Tuan muda Kingsley.” Ia mencoba tersenyum, walau hatinya diliputi perasaan campur aduk.Maximilian duduk di hadapannya, matanya lurus menatap Rhett. Meskipun banyak yang mengenal

  • Suami Rahasia Sang Bintang    132. Rasa Bersalah adalah Hukuman

    ***Anastasia menggenggam dokumen yang diberikan Maximilian dengan tangan gemetar. Hatinya terasa berat, bercampur amarah dan rasa sakit. Mata Anastasia memburam, air mata perlahan mengalir tanpa bisa ia bendung lagi."Kakek dan nenekku sendiri… Mereka yang menyebabkan kecelakaan itu? Kenapa… kenapa mereka tega?" ucapnya terisak, suaranya pecah di tengah kalimat. "Pantas saja… Saat aku datang ke keluarga Noire, mereka semua membenciku. Apalagi Kakek dan Nenek… Sejak awal, keadaanku dianggap tak terlihat. Bahkan aku selalu dikucilkan.”Maximilian hanya bisa menghela napas panjang, tatapannya penuh keprihatinan. "Ana… Semua ini karena ayahmu. Ayahmu memutuskan menikah dengan Aria dengan syarat bahwa kamu bisa diterima dalam keluarga Noire," jawabnya pelan.Anastasia mengernyitkan kening, seolah tak percaya pada apa yang ia dengar. "Papa? Tapi kenapa Papa begitu ingin aku masuk ke dalam keluarga Noire? Bukankah dia selalu menunjukkan kalau dia membenciku? Selalu dingin dan acuh bahkan di

DMCA.com Protection Status