Share

144. Belenggu

Penampilan Qasam yang sama seperti dulu saat dia pertama kali memasuki rumah Bily sebagai preman, membuat Agatha langsung mengenali pria itu, menantu yang dulu sempat dihina dan dimaki.

Qasam mengedarkan pandangan ke sekitar, mencari kursi, namun tak menemukannya. Kakinya pegal sejak tadi berdiri. Pada akhirnya ia menyandarkan punggung ke dinding tang terbuat dari papan reot itu. Tangannya menyilang di dada.

"Kenapa kalian kelihatan tegang begitu? Ada apa?" Qasam mengambil satu bungkus kuaci yang terselip di celah dinding. Mungkin diselipkan di situ sebagai stok untuk makanan penghuni rumah ini saat ingin ngemil.

Qasam dengan santainya membuka kuaci dan menyantapnya, ia mengernyit menatap wajah Agatha dan Bily silih berganti, wajah- wajah itu masih mengawasinya dengan tegang.

"Hei, ayolah, rileks saja, ibu mertua! Tidak perlu memperlihatkan ketegangan begitulah, ayo kita bersantai sejenak." Qasam tersenyum miring. Mulutnya sambil mengunyah kuaci.

"Apa maksudmu kemari?" tanya Agath
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
syukurlah.ternyata qasam berhasil merekam pembicaraan billy dan agatha itu.sehingga nanti bisa dijadikan bukti untuk membela qizha dan menjebloskan agatha kedalam penjara
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Nah lho...serapi apapun kelicikan akan terungkap dg sendirinya ...
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
Bagus qasam, bawa ja lngsg agtha, biara ga kbur lg. klo perlu pnggil polisi biar lngsg d pnjra tuh agtha.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status