Share

201). Kecurigaan

***

"Udah?"

Danendra yang sejak tadi duduk berhadapan dengan Adara di sofa, langsung memberikan istrinya itu pertanyaan sesaat setelah Adara melepaskan pompa asi dari dadanya.

"Udah," kata Adara sambil menuangkan asi ke dalam tempat khusus. "Sementara sampe nanti malam kayanya cukup."

"Oh, syukurlah."

Adara mengemasi empat bungkus asip yang baru saja dia peras lalu memasukkannya ke dalam kotak khusus sebelum nanti dikemas lagi menggunakan paper bag.

"Nih," kata Adara sambil memberikan paper bag berisi asip pada Danendra. "Kasih dulu ke El. Terus jangan lupa bilang ke Mama kalau mau kasih mpasi, jangan pakai udang. Elara alergi udang."

"Kata siapa?"

"Dokter anak," kata Adara.

"Oh oke," ucap Danendra. "Ini seriusan enggak apa-apa kamu aku tinggal sendiri?"

"Aku enggak sendiri, ada Papa," kata Adara sambil melirik Ginanjar yang saat ini masih belum sadarkan diri.

"Maksudnya jagain Papa sendiri."

"Enggak apa-apa, aku bukan anak kecil," kata Adara. "Nanti kalau ke sini lagi bawa baju ganti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status