Share

202). Sebagai Saksi

***

"Papa, Dan."

Adara menghembuskan napas pelan ketika akhirnya dia duduk di kursi yang berada di depan kamar rawat setelah beberapa menit lalu mendengar kabar dari dokter.

Dua puluh empat jam pasca keluar dari IGD kemarin pagi, hari ini dokter kembali melakukan pemeriksaan intensif karena Ginanjar yang tak kunjung bangun.

Dan sesuai pernyataan kemarin, jika Ginanjar tak bangun dalam waktu dua puluh empat jam maka dokter terpaksa harus memvonis koma pria lima puluh lima tahun itu.

Entah itu satu bulan, satu tahun, atau mungkin belasan tahun, pihak medis tak bisa menentukan kapan Ginanjar akan bangun. Namun, yang jelas sepertinya tak dalam jangka waktu yang dekat.

"Ra."

Danendra berjalan menghampiri Adara. Bukan duduk di samping, pria itu memilih untuk berjongkok di depan sang istri yang hari ini memakai celana jeans setelah pagi tadi pulang ke rumah lalu menemui Elara—memberikan stok asip kembali.

"Papa koma, Dan," ucap Adara tercekat. Membayangkan betapa lamanya Ginanjar tak akan sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status