Share

208). Kabar dari Adara

***

"Pak Danendra, bangun, Pak. Udah jam satu kurang sepuluh menit."

Danendra membuka matanya perlahan ketika suara perempuan terdengar dari arah samping. Mengerjap, dia menoleh lalu mendapati Susan tengah berdiri sambil membungkukan badannya.

"Susan."

"Maaf lancang masuk tanpa izin, Pak. Tadi saya ketok pintu, tapi Papa enggak jawab," ucap Susan tak enak.

"Enggak apa-apa."

Danendra perlahan mengubah posisinya menjadi duduk sambil mengumpulkan kesadaran, sementara Susan sudah kembali berdiri tegap sambil membawa sebuah berkas di dadanya.

Lupa akan arloji yang dia pakai, Danendra memandang Susan.

"Jam berapa ini, Susan?"

"Jam satu kurang sepuluh menit, Pak," kata Susan.

"Jam satu?"

"Iya."

"Adara." Satu nama itu langsung digumamkan Danendra setelah mengetahui jam berapa sekarang.

Merogoh ponsel, dia berniat menghubungi Adara. Namun, sial benda pipih yang baru saja dia keluarkan dari saku celana ternyata mati.

Lagi, Danendra lupa men-charge ponselnya.

"Kenapa, Pak?"

"Ah anu itu, ponsel s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status