Share

185). Dilemanya Adara

***

"Akhirnya sampe di rumah."

Danendra menghela napas pelan sesaat setelah ferarry putihnya berhenti di depan garasi rumah. Menitipkan Ginanjar pada Aksa yang sukarela menjaga untuk malam ini, Danendra memutuskan untuk pulang.

Pergi dari rumah sakit pukul sembilan, Danendra sampai di rumahnya pukul setengah sepuluh lebih setelah sebelumnya mampir ke beberapa tempat untuk membeli sesuatu.

Satu buket daisy juga coklat putih kini tersimpan rapi di jok sebelah kiri Danendra. Mengingat momen yang pernah terjadi, dia memang memutuskan untuk membeli dua benda itu untuk membujuk Adara—berharap perempuan itu akan berhenti marah dan melupakan kejadian tadi sore.

Turun dari mobil lalu menyimpan bunga juga coklat di teras, Danendra berjalan menuju pagar yang beberapa menit lalu dia buka.

Setelah memastikan pagar terkunci dan aman, Danendra kembali berjalan menuju terasa untuk mengambil dua benda berharga yang akan dia berikan pada sang istri.

Pintu belum dikunci, Danendra bisa masuk leluasa tanp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status