Share

188). Erlangga Kecewa

***

"Kamu seriusan dengan keputusan kamu, Dara?"

Erlangga menatap lekat Adara setelah beberapa detik lalu sebuah keputusan diambil putri dari perempuan yang paling di sayang tersebut.

Tak ada senyuman, raut wajah Erlangga terlihat datar. Dia sedang mencari keseriusan ucapan Adara karena bisa saja apa yang baru saja dia dengar adalah sebuah kesalahan.

Namun, jawaban yang dilontarkan Adara setelah pertanyaan darinya membuat harapan Erlangga benar-benar pupus.

"Serius, Om," kata Adara. "Dara udah pikirin semuanya matang-matang dan Dara serius. Dara enggak mau kerja sama dengan Om buat apa-apain Papa."

"Bagaimanapun juga, Papa itu Papanya Dara. Karena dia, Dara ada di dunia ini. Terlalu tidak tahu diri rasanya kalau Dara nyelakain orang yang udah buat Dara hidup di dunia."

Erlangga yang semula duduk sedikit condong, kembali mengubah posisinya menjadi sedikit lebih tegap lalu menghela napas.

Kecewa? Bisa dibilang begitu. Memanfaatkan amarah Adara pada Ginanjar, Erlangga pikir dia bisa meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status