Share

80. Tetap pergi

Tiga jam sebelumnya.

"Kau yakin ini tempatnya?"

Bersandar pada pintu mobil dengan tangan terlipat di dada, Gusti memperhatikan bangunan satu lantai di depannya yang terdapat tulisan besar di atas pintu masuk.

"Seharusnya ini sudah benar. Sesuai alamat yang Tika berikan semalam." Dewa berjalan memutari mobil Gusti, begitu sudah berdiri di sebelah sahabatnya, ia ikut memperhatikan objek yang sama.

"Apa kita akan masuk sekarang?"

"Tunggu sebentar. Selain pihak keluarga mereka tidak mengizinkan orang asing masuk." Dewa merogoh ponsel di dalam saku celana, dan tidak lama setelahnya pesan singkat terkirim pada seseorang. "Aku sudah menghubungi salah satu Dokter jaga yang Tika kenal, dan Flo juga mengenalnya. Dia sebentar lagi akan keluar."

"Dia laki-laki atau perempuan."

"Laki-laki. Cih! Sebenarnya aku malas menyalin nomor laki-laki dari ponsel Tika. Bahkan mengetahui dia menyimpannya saja aku sudah sangat kesal."

"Dasar bucin!" Gusti seketika menoleh, begitu mendengar helaan nafas panjang D
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status