Share

82. Mari berdamai

Melati yang sedang membersihkan sofa ruang tamu, seketika menegakkan tubuh, mendengar seseorang menekan sandi pintu apartemen Adiraksa. Menyadari orang tersebut sudah pasti bukan orang lain, atau mungkin saja Dewa, Melati buru-buru mendekat—-bermaksud menyambut kedatangan kakaknya.

Namun, begitu mengetahui siapa yang melewati pintu, Melati berubah tegang bercampur cemas. "Nyo-nyonya.."

Tidak hanya Melati, Fatma juga langsung mematung begitu tahu siapa yang berdiri di hadapannya. Gadis muda itu?

Sepersekian menit berlalu, kedua perempuan berbeda generasi itu tetap bertahan dengan pemikiran masing-masing. Menciptakan keheningan dalam ketegangan yang memicu menipisnya atmosfer ruangan.

"Ma-maaf… a-aku bisa tinggal di sini atas permintaan Tu-tuan Adi se-semalam, Nyonya." Melati berusaha menjelaskan meski tergagap.

Melani hanya tidak ingin kehadirannya menimbulkan kesalahpahaman, apalagi berakhir permasalahan untuk Adiraksa dengan wanita yang kini masih menatap terkejut dirinya.

"Se-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status